9. Kabar dari Kerajaan Meruya

575 9 0
                                    

     Semenjak Maeswapati resmi menjadi bagian dari Alengka, teritorial Alengka semakin luas. Karena Alengka kini adalah gabungan dari tiga kerajaan menjadi satu, yakni Panglebur Gangsa warisan dari kakeknya Prabu Sumali, Lokapala warisan dari Wisrawa dan Danaraja, lalu Maeswapati yang ia rebut dari Harjunasasrabahu atau Harjunawijaya.
Maka tak pelak Rahwana disebut-sebut sebagai Raja penguasa tiga Dunia, atau penguasa tiga kerajaan besar yang telah di satukan.
Di akui atau tidak, Rahwana sudah bisa disebut Maharaja, atau raja agung, yang kedudukannya hampir setara dengan Indra yang menguasai delapan kerajaan bawahan atau dewan Astawasu yang kini telah berkurang dua. Dan hal itu tentu saja mengancam kekuasaan Indra dengan kerajaan besarnya Indrapura.

     Pembangunan besar-besaran di Alengka telah berjalan hampir delapan bulan, banyak sudah uangan yang Alengka keluarkan untuk membangun semuanya, namun hal tersebut tidak begitu mengganggu keuangan Alengka karena kerajaan Lokapala --- salah satu dari tiga kerajaan yang digabungkan tersebut --- adalah sebuah kerajaan yang kaya raya bahkan paling kaya di antara ke delapan Asta wasu.

     Dan, bukan main-main segala yang di bangun adalah yang terbaik dan para akhli bangunannya pun yang terbaik maka hasilnya Alengka kini telah menjelma menjadi kerajaan yang mengagumkan, seluruh bangunan fasilitas umum yang berdiri di sepanjang tanah Alengka terkesan sangat mewah. Sangat megah. Bahkan candi-candi pemujaan semua arcanya berlapis emas, itu karena Rahwana ingin agar segenap rakyat Alengka tetap teguh dalam keyakinan memuja Syiwa, atau memuja leluhur mereka, terutama para rakyat Maeswapati yang semula memuja Indra.

     Sehingga jika pujangga melihatnya mereka akan menuliskan syair terindahnya, mereka akan memuja kemegahan Alengka yang benar-benar melebihi segala keindahan negri manapun, mungkin yang hanya bisa dibandingkn keindahan Alengka hanyalah khayangan-loka, tempat bersemayamnya segenap dewa-dewa.

    Hingga sampai pada suatu hari, tanpa di sangka, tanpa di duga, tiba-tiba datang seorang prajurit utusan dari kerajaan Meruya. Adalah satu hal yang aneh, bagaimana tidak tubuh prajurit terlihat kotor dan lusuh sebagian bajunya nampak compang-camping tak karuhan. Hal itu tentu saja menimbulkan tanya dalam hati Rahwana, "Kenapa baju prajurit Meruya ini compang-camping tak karuan, ada apa dengannya?" namun tidak berkelamaan karena kemudian Rahwana menepisnya sendiri, ''Ah, maklum, mungkin saja karena jarak antara Meruya dengan Alengka sangat jauh. Yang jika ditempuh perjalanan dengan jalan kaki akan memakan waktu selama mungkin tiga minggu lebih, belum lagi dia harus melalui perjalanan laut, jadi banyak sekali rintangan dan banyak kejadian yang menyebabkan keadaannya seperti itu, bisa saja dia terpeleset atau terjatuh ke ceruk, atau tergelincir ke jurang yang mengakibatkan bajunya menjadi compang-camping."

     Setelah prajurit tersebut menyelaraskan, mengatur pernafasnya, maka segeralah orang itu membuka suara, "Sembah dan salam hormat dari hamba, Darpa salah seorang prajurit Maruya, paduka Rahwana."

"Ya, sembah hormatmu aku terima prajurit Darpa. Tetapi kenapa tubuhmu lusuh dan bajumu compang-camping begitu? Apa yang tejadi denganmu, prajurit Darpa?"

"Ampun beribu-ribu ampun paduka."

"Ya,"

"Beberapa bulan setelah kepergian paduka, di satu hari yang tak kami sangka-sangka negri Meruya diserang pasukan Indra. Mereka datang dengan kekuatan yang sangat besar, menggempur, memorak porandakan negri kami, Meruya."

"Ah...." mata Rahwana terbelalak, kaget. "Terus bagaimana?"

"Sang Prabu Asyura kalah dalam mempertahankan kerajaan. Walaupun kami mengadakan perlawanan namun jumlah kami tak seimbang. Lalu beliau menyelamatkan diri, mengungsi, pergi entah kemana."

"Apakah beliau sendiri atau bersama siapa?"

"Beliau tak sendiri, ada beberapa prajurit yang mengikutinya, termasuk juga diriku sebelum hamba di utus menghadap paduka." Katanya, "Dewi Mandodari yang tengah hamil tua juga ikut bersama." seketika Rahwana terperangah ia terkejut bercampur gembira.

RahwanaYanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang