10. Pertarungan melawan Indra

631 11 0
                                    

     Sesampainya di sebrang sungai Rahwana memacu kudanya kembali namun kali ini tidak terlalu kencang. Matahari sudah agak condong ke barat. Bahkan di ufuk barat sudah nampak cahaya siluwet menandakan jika hari telah memasuki senja.
Angin bertiup semilir dari arah barat menerpa pelan pucuk-pucuk dedaunan seperti ingin menahan laju kuda yang di tunggangi Rahwana namun ia terus saja memacu pelan kudanya.

    Sampailah sejenak berderak kemudian, ada dihadapannya terlihat pemandangan yang sangat indah, sebuah telaga yang bening nan sejuk dikaki bukit kecil. Apalagi dalam keremangan siluwet matahari senja sehingga ketika sinarnya jatuh dan semburat memantul nampak seperti kolam emas.

"Sebaiknya aku beristirahat disini, di tepi telaga ini semalam." Gumam-nya, "Tapi telaga apakah ini, airnya sangat jernih dan tenang, ikannya pasti banyak, mungkin besok pagi aku bisa menangkap ikan-ikannya untuk sarapan."

     Dipinggir telaga tersebut, di sebuah pohon yang rindang yang di bawahnya terdapat rumput lebat Rahwana mendambatkan kudanya, agar kudanya bisa merumput sejenak. Sedang di ufuk barat, pelan pelan di antara ranting pepohonan terlihat matahari yang makin memerah, bulat, besar, seperti mata dewa sedang mengintip. Sembari ia biarkan kudanya bebas merumput, Rahwana beranjak ke telaga untuk membasuh mukanya menghilangkan penat, "Ah... segar sekali air ini."

     Sementara hari terus merayap, suasana mulai berganti suram, meski pandangan mata masih agak jelas untuk mengamati seputar dimana ia berada.

     Setelah mencuci muka Rahwana mencari tempat aman untuk menyandarkan tubuh, ia tidak membuat api unggun tapi langsung beristirahat hingga hari merayap dan malam kemudian tiba.

            🐧🐧🐧🐧🐧🐧🐧

     Esoknya. Hari masih agak pagi, sorot matahari masih meremang pandang kala Rahwana terjaga dari tidurnya, dibawah pohon peredu yang besar dipinggir telaga itu, semalam nyenyak sekali ia tertidur.
Begitu membuka mata, "Pemandangan yang menakjubkan," lagi lagi Rahwana bergumam menikmati pemandangan pagi yang elok di telaga yang tidak terlalu luas namun airnya bening dan sejuk itu. Dari permukaan nampak ikan-ikan riang menari-nari kian kemari, sedang di kanan dan kirinya rimbun oleh hijau dedaunan, ditambah cuit kicauan burung liar yang tentu saja menambah eloknya suasana.

    Segera Rahwana yang baru terjaga langsung bangkit dan membasuh mukanya, namun alangkah terkejutnya ia, ketika melihat bayangannya yang ada di dalam telaga, wajahnya dan tubuhnya jadi empat.

"Oh, aneh sekali mengapa bayanganku ada empat?" diamatinya dengan seseksama mungkin ada yang salah dengan penglihatannya, namun hasilnya sama, "Telaga apa ini, aneh sekali, airnya memantulkan empat bayangan... kenapa sore kemarin aku tak menyadarinya?" lalu di lihatinya dedaunan di sampingnya, di goyang-goyangkan ranting-ranting, di lihatnya juga kungkungan bebatuan - yang ternyata semua sama, juga memantulkan empat bayangan.
Namun Rahwana tak terlalu memikirkan lebih lanjut, "Tak ada waktu aku memikirkan hal seperti ini." gumamnya kembali.

    Dengan acuhnya ia meneruskan membasuh mukanya. Entah ada apa tiba-tiba saja si Hitam, kuda Rahwana yang diikat di bawah pohon peredu meringkik kencang seperti melihat betina, tentu saja Tuan-nya yang tengah nungging membasuh muka pun jadi terkejut. Hingga Rahwana hilang keseimbangan dan tercebur ke air telaga.

"Huh... Dasar kuda sialan, tubuhku jadi basah kuyup. Tapi, kenapa dia meringkik seperti itu, tak biasa-biasanya..." umpatnya dalam hati.
Belumlah usai mengumpat, mendadak kupingnya seperti menangkap suara kecipak air yang seperti di mainkan, "He... ada suara orang mandikah itu," gumamnya lirih. "Siapakah gerangan yang mandi di telaga yang sepi, sepagi ini?"

    Dengan sangat pelan Rahwana segera naik dari air lalu menelusur kearah datangnya kecipak suara.
Dan ternyata memang benar, tak seberapa jauh menelusur kemudian matanya segera melihat ada tiga gadis yang tengah asik mandi riang bercanda, memainkan kecipak air.

RahwanaYanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang