chapter 28

4.6K 477 80
                                    

Sebelumnya aku mau bilang ya...
Sebenernya aku lama ga apdet2 gegara aku gila duluan mikirin ini tapi. Setelah aku bersemedi aku dapet wangsit yang sama gila.

Semoga kalian juga gila, wkwk 😂😱

........................................................................

Jungkook meringkuk dibalik jeruji, ia meratapi nasib buruknya. Bisa dibilang ia lebih milih mati daripada harus seperti ini. Tapi ya mau bagaimana lagi mungkin ini yang namanya hidup.

"Hei kau!" Panggil seseorang dari balik jeruji yang sama, mungkin itu teman seselnya. Jungkook menoleh dengan lemas. "Hei kau pembunuh!" Panggilnya lagi saat Jungkook memalingkan wajahnya.

"Aku bukan pembunuh." Lirihnya dan ia kembali memeluk lututnya. "Jika penjahat mengaku ya pasti penjara akan penuh, sayang~." Namja yang sedari tadi mengganggunya mengelus surai Jungkook, tapi dengan sigap ia menepisnya.

"Huwaaa... pembunuh kita manis sekali." Ungkap namja itu gemas namun ejekan tersirat didalamnya.

Hahahaha...

Tawa penghuni sel itu pecah kecuali Jungkook. Ia hanya bisa menekuk tubuhnya dan menundukkan kepalanya ke perpotongan lutut.

"Hei, bukankah kau seorang pembunuh?" Namja itu kini menjambak surai indah milik Jungkook hingga sang empunya mendongak melihatkan wajah yang memerah dan basah karena air mata.

"Apa kalian percaya jika kelinci manis ini seorang pembunuh?" Tanya dengan nada mengejek. Tangan namja itu masih tetap menjambak surai indah Jungkook dan salah satu tangan yang bebas ia gunakan mengelus pipi putih mulus miliknya.

Tapi belum sempat tangan itu menyentuh pipinya, Jungkook langsung menepis tangan itu. Sekarang Jungkook yang memegang kendali, tangan yang hendak menyentuh pipinya langsung ia putar hingga menimbulkan bunyi gemeretak bisa diyakini bahwa tangan itu patah.

Braakkk.

Jungkookk menjatuhkan badan itu hingga tengkurap dan satu tangan yang ia patahkan ditekan kebelakang tubuh namja itu. "Aku bukan pembunuh! Tapi jika kau menginginkan aku jadi pembunuh, aku bisa dan kau yang akan menjadi korban pertamaku." Jungkook mendudukan tubuhnya diatas punggung namja yang ada dibawah kendalinya.

"Aaarrrggghhh." Namja itu mengerang kesakitan saat Jungkook menjambak surai lelaki itu hingga kepalanya mendongak. Penghuni lainnya sebenarnya ingin membantu temannya ini, tapi nyali mereka sudah ciut karena deathglare yang diberikan Jungkook.

Perlahan-lahan ia berdiri lalu ia angkat sebelah kakinya dan ia jatuhkan tepatt diwajah namja itu.

"Arrrrggghhhh"

"Hahahahahaha." Jungkook tertawa kesenangan seperti orang gila ia hendak mengangkat sebelah kakinya untuk menginjak bagian dada lelaki itu.

Tapi sayang aksinya berhasil digagalkan oleh petugas.

Dan Jungkook pun dibawa ke ruangan isolasi. Ruangan itu sangat pengap hanya ada satu lubang ventilasi yang cukup kecil.

Jungkook tidak memberontak ia hanya berjalan mengikuti petugas. Ia terduduk disudut ruangan tapi tiba-tiba atensinya jatuh pada serpihan kaca yang berukuran sedang. Ia pun berjalan mendekati serpihan kaca tersebut lalu tangannya terulur untuk mengambilnya.

Setelah mendapatkannya, Jungkook kembali ke tempat asalnya tempat dimana ia duduk tadi.

Senyuman Jungkook mengembang lalu tanganya terulur untuk melinting lengan baju tahanannya. Ia linting hingga siku. Kaca yang berada digenggamannya ia arahkan ke lengannya baru kaca itu menyentuh kulitnya Jungkook hanya menekan ujung tajam kaca tersebut. Bisa dirasakan ujung kaca berhasil menembus kulitnya dan darah mulai keluar.

Controlled Psycho (TAEKOOK/VKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang