Happy reading :)
"No limit in the sky that I won't fly for ya. No amount of tears in my eyes that I won't cry for ya."
-- 2U, David Guetta ft. Justin Bieber -----------------
Manda mengerjap-ngerjapkan matanya berulang kali untuk meyakinkan diri bahwa matanya memang masih normal. Sorakan orang-orang di sekitarnya membuat ia sadar, dirinya tidak sedang melantur.Orang-orang sibuk mengacungkan ponselnya guna memvideo apa yang juga ia lihat sekarang. Davin sedang melakukan breakdance gilanya.
Dentuman musik hip-hop menguar keras meski bersumber dari ponsel milik Davin yang ia letakkan tak jauh dari tempat ia beraksi.
Manda hanya menganga melihat cowok itu melakukan gerakan - entahlah apa namanya - dengan ekstrim dan memukau. Sesuatu yang tak pernah ia lihat sebelumnya.
Manda buru-buru menutup telinganya ketika seorang wanita di sebelahnya tiba-tiba berteriak histeris. Astaga, itu berlebihan. Tapi kemudian ia fokus melihat Davin lagi, memang cowok itu sanggup membuat para gadis meleleh. Apa boleh ia berteriak sekarang? Hahaha...don't judge people, look at yourself.
Kerumunan semakin menebal. Sorakan semakin memekakan telinga. Demi apapun, ini Dufan, semoga Davin tak diusir petugas kemanan. Kemudian Manda berpikir, kenapa cowok itu membuat keributan seperti ini? Apa tidak cukup baginya sudah terkenal di kalangan anak SMA? Demi Tuhan, sangat tidak penting sekali. Yang ia butuhkan sekarang hanyalah pulang ke rumah, tapi Davin malah memperpanjang agendanya. Jangan lupakan konsekuensi yang mungkin menghadang setelah ini.
Manda mengacak rambutnya kesal. Ia pun yakin penampilannya juga sudah berantakan setelah bermain di Dufan berjam-jam. Ini gila. Tapi kemudian ia menangkap seringaian Davin ke arahnya. Demi Tuhan, Davin membuat orang-orang kini menatap ke arahnya!
Merasa risih ditatap orang-orang, ia memilih mengabaikannya dan kembali menonton cowok yang kini sudah memutar-mutarkan kepalanya di tanah. Astaga.
Oke, Manda juga gadis biasa yang punya penglihatan normal. Dimatanya kini, Davin adalah cowok terkeren se-Dufan. Jadi, kalian bisa bilang bahwa Manda adalah cewek paling munafik di situ. Ia hanya menahan napas disaat berteriak adalah keinginannya saat ini - seperti gadis-gadis lain di sini. Ia hanya mengepalkan tangannya kuat ketika yang ingin ia lakukan kini adalah bertepuk tangan sambil menjambak rambutnya sendiri.
Ya, ia tak ingin terlihat kagum di depan Davin. Yang benar saja, cowok itu pasti akan sangat besar kepala. Jadi inilah ekspresi yang ia pasang saat ini, topeng paling munafiknya, wajah meminta penjelasan atas keributan yang Davin buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Windows of Love
Teen FictionTHE WINDOWS OF LOVE . . . Through the window, I meet your gaze Through the window, Everyday i'm healed Through the window I find my sunshine So please, open your window for me And let me love you... -------