Epilog

30 5 0
                                    

Jangan pernah menyalahkan takdir yang akan terus mempermainkanmu, karena tanpa takdir itu sendiri hidupmu tidak akan berwarna.

***

Tampak seorang wanita yang terus berkutat dengan pekerjaannya. Banyak kertas berserakan dimana-mana. Tak hayal terkadang sang wanita mengeram karena sulitnya pekerjaan yang dikerjakan.

Siang dan malam dia terus berkutat dengan segala kesibukan diruangan itu. Ada pancaran kesedihan yang mencoba untuk dia tutupi dimatanya. Namun apa mau dikata, segalanya akan terungkap melalui mata bahkan jika kita berbohong.

Pagi itu matahari bersinar dengan cerahnya, burung-burung berkicau dengan merdunya. Pagi itu dimulai dengan suasana kegembiraan. Berbeda dengan raut muka kenzi yang terlihat lelah dan mengantuk karena tidak tidur semalaman.

Kenzi masih terus berkutat dengan pekerjaannya yang tidak habis-habis.  Semenjak ditinggal Kenzi, kerajaan menjadi sedikit terbengkalai. Meski ada jesen yang mengurusi masalah kerajaan selama kenzi pergi, namun semua itu tetap membuat banyak pekerjaan menumpuk. Karena dalam menyelesaikan masalah jesen tidak secepat Kenzi.

Sudahlah, nasi sudah menjadi bubur. Setidaknya jesen telah menyelesaikan beberapa masalah pekerjaan sehingga masalah itu tidak menumpuk lebih banyak.

Kenzi masih terus berkutat dengan tumpukan kertas diatas mejanya. Hingga sebuah ketukan pintu menghentikannya.

"masuk" ucap kenzi mempersilahkan orang yang mengetuk pintu untuk masuk. Dan seorang pelayanpun masuk keruangan Kenzi.

"ada apa?"
"ampun yang mulia, ada seorang raja  yang ingin menemui anda. Katanya dia dari kerajaan di sebelah timur yang mulia"
"jangan bercanda, wilayah bagian timur itu hanya ada tanah kosong. Tidak ada kerajaan disana"
"ampun yang mulia saya hanya menyampaikan pesan"
"baiklah kau boleh pergi, aku akan kesana lima belas menit lagi"

Akhirnya pelayan itupun meninggalkan ruangan kenzi. Meninggalkan Kenzi yang bingung dan masih mencoba untuk mencerna laporan yang baru saja dikatakan oleh pelayannya. Karena penasarannya yang besar dan karena tidak ingin membuat tamunya menunggu terlalu lama, maka kenzi segera beranjak dari tempat duduknya dan pergi ketempat penerimaan tamu.

***

Kenzi pov

Aku benar-benar bingung dengan apa yang dikatakan oleh pelayanku tadi. Bagaimana bisa diwilayah timur ada sebuah kerajaan, setahuku disana hanya ada wilayah yang tandus sehingga tidak ada rakyat yang tinggal disana. Atau jangan-jangan aku kurang jauh menelusuri tempat itu. Tapi aku sudah berjalan ribuan mil disana dan tidak ada tanda-tanda kehidupan.

Sudahlah daripada aku penasaran lebih baik aku segera menemui tamu itu. Aku tidak ingin dia menunggu terlalu lama. Lagi pula tidak enak jika aku membuat seseorang yang datang jauh-jauh menunggu.

Aku memasuki ruangan tempat tamuku menunggu. Dari pintu aku bisa melihat seorang laki-laki duduk dikursi membelakangiku. Kurasa dia masih muda, mungkin hanya terpaut 2 atau 3 lebih tua dariku. Tapi itu kulihat hanya dari postur tubuhnya dari belakang. Aku belum melihat wajahnya jadi aku tidak mau terburu-buru menyimpulkan. Mungkin dia lebih muda atau lebih tua, wajah saja kadang bisa menipu.

Tapi tunggu, akukan vampir kurasa usiaku lebih tua darinya ribuan tahun, tapi wajahku masih sangat muda. Seperti yang kubilang tadi, wajah dapat menipu.

Aku langsung menghampiri laki-laki itu dan mencoba untuk berhadapan dengannya. Dan seolah takdir sedang mempermainkanku lagi.

Air matsku tidak bisa dibendung lagi. Air mataku terus mengalir tanpa diminta. Sebuah kebahagiaan juga kesedihan bercampur menjadi satu. Entah apakah semua ini nyata atau tidak, aku seolah belum bisa menerima kenyataan yang baru saja aku hadapi.

"bunda Abiel kangen" ucap Briel membangunkan lamunan panjangku.

"Arzi-Briel bagaimana kalian bisa ada disini? Bukankah kalian dari masa lalu".

"kita dari masa yang sama Kenzi, mungkin kau yang tidak tahu tentang kerajaanku sebelumnya".

"bagaimana mungkin aku tidak tahu, aku sudah hidup ribuan tahun"

"kerajaanku istimewa kenzi. Dulu nenek moyangku meminta kepada dewa agar kerajaanku dilindungi dari para vampir dan kami penduduknya juga dapat bersaing dengan vampir. Untuk mendapatkan semua itu nenek moyangku mengorbankan nyawanya. Sejak saat itu, seluruk wilayah disekitar kerajaan dibuat tandus sehingga tidak ada satu pendudukpun yang tinggal disekitar kerajaan. Mungkin itu juga yang membuat semua orang berfikir bahwa disana tidak ada kerajaan. Namun walau disekitar kerajaan tandus, diwilayah kerajaan tetap subur makmur seperti yang kau lihat. Selain kami dilindungi dari gangguan vampir. Kami juga diberi karunia agar bisa bersaing dengan vampir, yaitu hidup awet muda selamanya. Waktu menua kami akan berhenti saat umur kami 30 tahun"

"tapi bagaimana dengan Nick dan raja Thomson?"
"bukankah wajah mereka masih pantas jika disebut 30 tahun, dan apakah kau melihat ada nenek-nenek dan kakek-kakek dikerajaanku?"
"ya kau benar, aku tidak pernah melihat"

"oh ya lalu kenapa kalian datang kesini?"
"karena aku ingin menemui istriku yang paling aku cintai"

Aku benar-benar malu dengan perkataan Arzi barusan. Mungkin saat ini wajahku sudah memerah seperti kepiting rebus.

"jangan bercanda"
"aku tidak bercanda, aku dan Briel sangat meeindukanmu. Kenzi aku mencintaimu"

Aku tambah malu dengan perkataan Arzi. Mungkin saat ini yang memerah bukan hanya wajahku tapi seluruh tubuhku. Lagipula sejak kapan Arzi jadi seromantis ini?.

"ada apa ini? Siapa mereka kenzi?" tanya jesen yang tiba-tiba masuk keruangan itu.

"ayah, mereka suami dan anakku"
"apa maksudmu? Jangan bercanda kenzi"
"aku tidak bercanda ayah"

Akhirnya aku menceritakan semua kejadian yang telah aku alami selama aku tidak sadarkan diri kepada ayah dan ibu. Aku bercerita tentang masa-masa aku bersama Arzi dan Briel. Kuceritakan semuanya dari awal sampai akhir.

Setelah itu ayah percaya pada ceritaku. Ayah dan ibu juga bisa menerima Arzi dan Briel sebagai suami dan anakku. Meski kami harus mengulang pernikahan kami. Bagi kami itu bukanlah masalah yang besar. Karena yang terpenting ayah dan ibu sudah merestui kami walaupun Arzi dan Briel adalah manusia. Yah meski sebenarnya mereka itu manusia istimewa sih.

Akhirnya kami bisa bersama kembali dan hidup bahagia. Kami bahkan membangun sebuah terowongan bawah tanah yang menghubungkan kerajaanku dan Arzi agar kami bisa pergi kekerajaan satu dengan yang lain tanpa ada orang lain yang tahu tentang kerajaan Arzi. Kami ingin kerajaan Arzi tetap terlindungi.

Namun dari semua hal membahagiakan itu. Ada satu kabar bahagia lagi. Yaitu mungkin Briel akan memiliki seorang adik. Kebahagiaan kami benar-benar lengkap saat ini. Semoga kebahagiaan ini akan bertahan selamanya.

Kenzi pov end

⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️️SELESAI️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️

***

Hello guys gimana endingnya? Seru gak?

Semoga kalian suka. Meski udah selesai aku tetep berharap kalian mau kasih vote and comment ok.

Now not see you next chapter, but see you next story.

Vampire TerkutukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang