Part 13

13 3 0
                                    

Mengambil keputusan memang bukanlah perkara yang mudah, tetapi mengabaikan pilihan yang ada akan mempersulit jalan yang ada.

***

Hari ini aku kembali kesepian. Arzi masih sibuk dengan urusannya dan Briel? Kurasa dia masih ditawan oleh kakeknya. (tawanan perang!! Bercanda😁. Gak lucu? Maaf😢. Baper......)

Hariku sepi bagaikan kuburan mati. Hidupku hampa bagai dunia tanpa warna. Hatiku beku seolah mati rasa. Nyawaku hilang dibawa sang kuasa..........???? (sifat alay author kumat lagi)

Saat ini aku sedang melamun didepan istana, tempat dimana Arzi dan Briel berada.

Aku memandang sendu kearah istana itu. Ada rasa rindu dihatiku kepada Briel.....atau Arzi? Tidak-tidak, tidak mungkin kalau aku merindukan Arzi, tapi dia suamikukan? Bukan!! calon maksutku.

Aduh kenapa aku jadi berbunga-bunga sih. Apa aku jatuh cinta pada Arzi? Mungkin ak.......

"Alia!!!"
"ya" aku sungguh kaget mendengar Devas memanggilku.

"sedang apa kau disini?"
"aku hanya jalan-jalan."
"mau jalan-jalan denganku?"
"tentu"

Akhirnya aku jalan-jalan dengan Devas. Kami menghabiskan waktu bersama. Mulai dari pagi hingga sore aku selalu bersama Devas.

Ada rasa nyaman dihatiku jika berada disampingnya. Sejak hari ini, aku selalu berjalan-jalan dengan Devas setiap hari. Kesibukan Arzi yang mempersiapkan pernikahan dan mengurusi masalah kerajaan membuat aku sedikit kesepian. Bohong jika hanya sedikit tapi sangat kesepian.

"sudah satu minggu kita selalu bersama, tapi aku takpernah tahu siapa nama lengkapmu." Ucapku pada Devas.

"kau tak perlu tahu, yang perlu kau tahu......aku mencintaimu"
"apa? Ha...ha...ha...kau bercanda ya? Itu tidak lucu"

"aku tidak becanda Alia. Aku mencintaimu sejak aku melihatmu pertama kali"

Aku tidak bisa berkata apa-apa setelah mendengar pernyataan dari Devas. Sungguh aku tak tahu harus berbuat apa.

"apa jawabanmu Alia?"
"aku tak tahu aku bingung"
"kau tidak perlu menjawab sekarang, aku beri waktu sampai besok pagi"
"baiklah, Devas aku pulang dulu ya."
"biar aku antar!"
"tidak usah, aku pulang sendiri saja"

Tanpa menunggu jawaban Devas aku langsung pergi. Aku berlari menuju kamarku. Sungguh ini membuatku terkejut. Arzi, akankah aku setia padamu?.

***

Kubaringkan tubuhku diatas ranjang, memandang langit-langit kamar yag berwarna putih. Hatiku bimbang, berada ditengah-tengah pilihan yang membingungkan.

Aku tak tahu hatiku berada dipihak siapa. Jujur aku juga menaruh hati pada Devas saat pertama kali melihatnya. Dan Arzi? Bukankah aku menikah karena Briel? Demi Briel?

Oh Tuhan, apa yang harus aku lakukan. Kini aku semakin bingung, benar-benar bingung. Pada siapa hatiku akan berlabuh?

Semakin kufikirkan semakin aku bingung dan bimbang. Karena hati dan fikiran yang semakin lelah, aku terlelap dalam dinginnya malam.

***

Mataku terbuka, dunia terang menyambutku seketika. Dan akhirnya aku merasakan luka, luka yang masih setia dihatiku. Luka yang mengikat pada kebimbangan.

Hari ini aku harus memutuskan pilihanku. Memilih Arzi atau Devas sebagai pendamping hidupku. Sebuah pilihan yang akan membawaku kepada kebahagiaan atau penyesalan.

Vampire TerkutukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang