Saat kita tahu seberapa sayang kita padanya, maka saat itu adalah saat dimana dia tidak ada bersama kita
***
Langit biru secerah mentari tersenyum. Bunga mawar merah semerah pipi yang merona.
Suasana menjadi cerah seolah kegelapan telah musnah. Suhu menjadi hangat seolah telah mencairkan hati yang membeku.
Seorang wanita paruh baya berdiri dipinggir jendela. Dia menatap langit yang dihiasi pelangi. Senyumnya merekah bak mawar yang telah mekar.
Wajahnya cantik, sebuah kerutan tak bisa menutupi kecantikannya. Wajah yang anggun serta berwibawa tergambar dengan jelas.
"apa yang kamu lihat sayang? Seolah dia lebih menarik dari pada aku" ucap laki-laki paruhbaya yang menekuk wajahnya seolah dia cemburu.
" bukan dia sayang, tapi itu" jawab wanita paruhbaya. Kerutan tergambar jelas didahi sang laki-laki.
Seolang sang wanita mengerti bahwa kekasihnya bingung maka dia berkata " bukan seseorang yang kulihat, tetapi sesuatu. jesen."
"apa itu?" - "pelangi yang muncul setelah semalaman hujan deras, bukankah sudah lama tidak ada pelangi"
Itu sebuah pernyataan dan bukan pertanyaan. Namun meski jesen mengetahuinya dia tetap menjawab.
"kau benar nasyira itu pelangi yang sudah lama tidak ingin tersenyum pada kita" tergambar jelas kesedihan disetiap katanya.
***
Keributan melanda, banyak dokter berdatangan. Seolah ingin memastikan kabar yang mengejutkan.
"bagaimana keadaannya?" - "ampun tuan, kami sendiri tak tahu apa-apa tentang penyakit yang diderita oleh nona"
Suaranya bergetar seolah takut membuat hati tuannya marah dan kecewa. "bagaimana kau tidak tahu, kau adalah seorang dokter"
"ampun tuan, namun hamba benar-benar tidak tahu penyakit apa yang diderita oleh nona kenzi""seluruh organnya baik-baik saja seperti orang sehat pada umumnya, tetapi nona kenzi tidak mau bangun seolah roh nya sedang berkelana"
Laki-laki itu benar-benar frustasi. Dia tidak tahu harus berbuat apa untuk putri semata wayangnya. "maafkan ayah kenzi, ayah belum bisa membuat matamu terbuka dan kembali melihat dunia"
"oh... Anakku kenapa engkau meninggalkan bunda sendiri, tak tahukah engkau, bunda sangat kesepian." tangis histeris seorang wanita.
"sudahlah nasyira kita doakan saja agar kenzi cepat sembuh. Aku berjanji, aku akan mencari cara agar anak kita bisa sembuh" - "baiklah jesen. Aku menyayanginya"
"kita menyayanginya, dan akan menunggunya. Kita menyayangi buah hati kita. Dia tahu itu, dan dia akan berusaha kembali untuk kita" - "semoga itu benar".
***
"Apakah anak saya baik-baik saja tabib? Apakah dia mengalami penyakit yang serius?"
"tuan putri baik2 saja tuan, dia hanya lemas dan kelelahan. Tapi ada kemungkinan dia lupa ingatan, mengingat tadi dia tidak ingat pada anda tuan".
"baiklah aku mengerti tabib, kau boleh pergi sekarang"-"baik tuan saya permisi"
Tatapan itu sendu, rasa takut dan khawatir menjadi satu. Rasa yang lekat dengan rasa tidak ingin kehilangan.
Laki-laki itu hanya diam, memandang kearah gadis yang tergeletak tak berdaya di tempat tidurnya. Matanya menyiratkan kepedihan dan sebuah rahasia, dimatanya ada cinta. Cinta seorang ayah kepada putrinya.
Pria tua itu termangu membayangkan segala kejadian yang telah berlalu.
Flasback on
"aku tidak bisa mengorbankan anakku, aku ingin dia hidup bahagia"-"aku tidak memintamu untuk memenjarakan putrimu, jadi jangan mendramalisir keadaan" ucapan laki-laki itu dengan marah.
"kau benar, aku memang tidak memasukan putriku kepenjara. Tapi membawa putriku ketempat itu sama saja membawa putriku kedalam penjara yang berbeda" umpat kesal laki-laki yang satunya dengan penuh rasa tidak terima.
"apa maksudmu? Penjara yang berbeda? Jangan berbelit-belit"-"kau benar2 bodoh, maksudku sama saja aku membawa putriku kedalam penjara politik, disana perebutan kekuasaan terjadi, dan aku tidak ingin putriku terlibat"
Perdebatan antara kedua pria itu terus terjadi dan tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka.
The real zoya pov
Aku harus lari, aku tak ingin dibawa kesana. Aku sungguh benci ayah.
Aku terus lari. Aku tak ingin ayah berhasil menangkapku. Aku harus kemana sekarang? Oh tuhan aku benar-benar bingung saat ini.
Aku terus berlari hingga tak kurasa aku sampai dihutan. Hutan ini benar-benar lebat dan gelap. Hari semakin petang dan berganti malam.
Apa itu? Seperti ada yang mengawasiku. "siapa disana? Ada orang disana?"
Aku benar-benar takut. Suaranya semakin jelas, aku harus pergi dari tempat ini.
Aku terpojok, aku harus kemana lagi. Bodoh, kenapa aku malah lari kedanau ini. Dasar zoya bodoh, sekarang apa yang harus kau lakukan zoya.
Srekkkkk.......
"siapa itu? Keluar sekarang, jangan main-main y" oh tuhan tolong aku.
"siapa kau?" ya ampun siapa laki-laki ini kenapa dia diam saja. "si...si..siapa kau?" kenapa aku jadi gugup begini.
"jangan mendekat! Kenapa kau terus mendekat, kubilang jangan mendekat!"
Apa ini, siapa dia. Kenapa dia punya taring. "apa kau vampir?". Sialan kurasa dia memang vampir. Ayah tolong aku. "aaaaaaa........akh...."
The real zoya pov end
Malam itu bulan purnama berwarna biru. Menjadi saksi segala kejadian yang terjadi.
Flashback end
***
Guys sorry banget, aku baru bisa update sekarang. Maklum anak sekolah banyak tugas. Ditambah guru killer yang banyak nuntut, jadi pingin aku masukin toples deh.
Ups... Ampun pak guru-bu guru, maafkan muridmu yang durhaka ini he...he...he.... Jangan kasih merah y nilainya.Lho kok jadi curhat. Maafkan author teman-teman. Sekali lagi author minta maaf karna updatenya lama. Author usahain deh biar updatenya makin cepet dan rutin. Tapi author minta vote dan comment-nya ya guys, biar makin semangat buat ceritanya.
Thank you.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Terkutuk
Vampire#56 tanggal 2 juli 2017 Dunia telah berubah. Jika dulu manusia yang berkuasa, maka kini vampir yang memimpin segalanya. Dia berdiri dengan angkuh dan semua mahluk berlutut dibawah kakinya. Tapi takdir membawanya pada kehidupan yang berbeda. Kehidupa...