FALL [RIREN]

10

Aa..aku tidak tahu...benar - benar tidak tahu jika setelah merekam...itu akan terkirim begitu saja. Ba...bagaimana ini???" Armin sudah banjir keringat. Kerongkongannya serasa dicekik.

Eren tidak bergeming. Tatapannya masih terpaku pada tulisan read pada chat Levi.

"Armin, kau membunuhku." Desis Eren.
.
.
.
.
.
.
.

Fall
Part 10
Invitation
.
.
.
.
.

Satu malam terlewati tanpa Levi ingat apa yang terjadi. Tahu - tahu ia membuka mata pagi hari dan dalam keadaan berbaring di ruangan.

'Ugh, lagi-lagi...' Batinnya bosan. Ia melirik ke sebelah, seketika alis tipis berkerut. Wajah pertama yang dilihatnya bukan sang ibu seperti biasa. Tapi sosok pria setengah abad cerewet yang memandanginya bersidekap. Sejak kapan Kenny si paman keluar dari sarang, ia tidak tahu. Yang jelas, jika ia sudah menampakkan diri pasti ada maunya. Dan yang membuat jengkel, baru buka mata langsung diberondongi khotbah gratis selama satu jam nonstop, cukup untuk membuat tekanan darah Levi naik.

Dan sekarang setelah si paman pergi sebentar karena omong kosongnya tak kunjung ditanggapi, Levi baru teringat dengan ponsel yang tergeletak di atas nakas.

Notifikasi pesan masuk dan missed call  tertera memenuhi layar, membuat Levi sedikit menggerutu.

20 missed call dari Eren; 10 missed call dari Kuchel ; dan 3 missed call dari Erwin semalam, sementara tidak dipedulikan. Levi beralih ke pesan masuk. Sepuluh pesan dari Hanji dengan isi yang sama.

Dari: bibi mata rabun
Alohaaa, pria mother complex. Jika ada waktu datanglah ke laboratoriumku. Aku punya penemuan menarik yang ingin kubagi padamu.
Ps:Aku sudah memanen raflesia ku.  Akan kukirim aromatherapinya begitu selesai😗😗😗😗😗

Tidak butuh waktu lama untuk membalas pesan dari Hanji.

Kepada: bibi mata rabun
Enyahlah.

Di bawah pesan yang dikirimi Hanji, dari sepupunya yang sok tahu.

Dari: Alis tebal
Levi, aku dengar paman pulang hari ini. Kau baik - baik saja?

Levi melirik ke arah pintu yang tertutup. Samar - samar terdengar suara cempreng pria yang dipanggilnya paman, berisik bagai burung cucakrawa, sibuk 'say hay' kepada perawat yang lewat. Hormon androgen Kenny yang mulai kadaluarsa karena tidak pernah terjamah, nampak kelewat batas hingga harus diobral murah di depan pintu. Ternyata dia menghilang daritadi untuk cuci mata, begitu istilah gaulnya.

Kepada: Alis ulat sagu
Ya. Dan aku ingin menendangnya dari sini sekarang.

Satu lagi di bawah pesan dari Erwin. Bukan pesan penting, tapi jari Levi sudah terpeleset membukanya.

From: *838#
Hay, aquh Cardina. Che gadiz body sexy, rambut ikal, jarang dibelay dan hauz kacih tayang ayah bunda. Mau dobrak aku mz? Chat yiuk~ Ke 086455xxxx. Akika tunggu loh 😚

Shit!

Mata Levi serasa terbakar membaca deretan kalimat tersebut. Iklan dari operator. Ingatkan dia setelah ini untuk ganti operator.