11

436 42 35
                                    

Levi mengabaikan kata - kata Eren selanjutnya. Ia melangkah menyejajari Jean, berdiri dihadapan sasaran berjarak 35 meter darinya. Tangan kiri pada pegangan busur, membentang lurus ke depan. Tangan kanan diangkat sebatas telinga, menarik ekor anak panah dan tali busur dengan yakin. Manik abu mengarah ke satu tujuan di depan.

Mulai!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Fall
Part 11
Sayonara

Ruang klub panahan.

Aura persaingan menguar berbaur ketegangan. Jean dan Levi berhadapan dengan sasaran masing - masing. Busur diregangkan, anak panah bersiap melesat. Bulatan sasaran terdiri dari tiga warna, biru di bagian luar, disusul warna kuning, terakhir adalah warna merah di tengah. Dan warna merah tersebut adalah tujuan mereka.

Target mutlak.

Jean mengarahkan pandangan ke satu titik di depan. Begitu mendapat aba-aba, anak panah langsung dilepas menuju sasaran berjarak 35 meter, menancap tepat pada warna merah. Keriuhan dari anggota klub memanah, membuat rasa percaya diri Jean mulai bangkit. Ia melirik ke sebelah, lawannya masih memandang lurus ke depan, belum melepas anak panah. Mata tajamnya tampak awas, disertai tampang datar memuakkan. Jean tersenyum meremehkan, tidak ambil pusing. Toh itu cukup menjadi indikasi jika Levi memang tidak bisa memakai panah sesuai kata Zeke. Atau terlalu takut tembakannya meleset mungkin?

Tapi apa yang ia pikirkan tidak sesuai harapan. Sebelum ia sempat mengalihkan mata, Levi melepas anak panah, yang anehnya meluncur lebih cepat dari anak panah milik Jean. Tepat menghujam warna merah. Mendadak kericuhan berpindah tempat, dari para anggota klub panahan ke pendukung Levi. Lebih tepatnya Eren berteriak paling kencang kegirangan. Armin sibuk menulis sesuatu pada note kecil, mungkin untuk majalah pada rubik olahraga asuhannya. Jean mengertakkan gigi, tidak suka. Cepat ia mengambil panah pada kantong hitam dan membidik lagi.

"Yosh!" Teriakan semangat ketika anak panah bersarang pada warna merah tepat di sebelah panah pertamanya.

"Oi apa yang kau lakukan dasar kuda payah! Jangan lengah!" Gunter tiba-tiba berteriak. Jean bersitatap dengan teman satu klubnya, mengernyit kesal.

"Apa maksudmu-----"
Belum menyelesaikan kalimat, telinga Jean dikejutkan suara anak panah berdesing berturut - turut. Kepalanya dipaksa menoleh. Kini pada sasaran milik Levi telah bersarang empat anak panah yang saling berhimpit pada warna merah.

Semua bungkam. Termasuk Jean yang menganga lebar mengalahkan lebarnya mulut kuda nil.

"Ka...kapan kau...bb..bagaimana bisa...secepat..." Jean tergugu. Tangannya gemetaran, masih mencoba membidik lagi. Sebelum ia sempat melepaskan anak panah, milik Levi telah meluncur lebih dahulu, membuat Jean kehilangan konsentrasi. Tembakannya meleset, menancap pada sasaran biru dengan mulus. Wajah Jean memucat bagai kuntilanak dibedaki. Badannya serasa lumpuh.

Dengan tenang Levi memasang anak panah terakhir, menurunkan kecepatan tembakannya, mengingat Jean hanya menatap Levi dan tidak lagi membidik untuk menyelamatkan diri. Melihat gelagat buruk, Galliard bergeser mendekati Zeke yang masih terpekur memandangi jalannya pertandingan dari balik kacamata bulatnya.

"Kau yakin si Ackerman itu payah dalam memanah? Kalau begini keadaannya, kita tidak punya celah." Galliard berbisik di telinga Zeke.

"Tidak mungkin. Aku menunggu agar bisa menghajarnya leluasa. Ini cara terbaik untuk menjebaknya. Mana mungkin aku yang balik terjebak." Zeke menggumam, nyaris tidak terdengar. pupilnya melebar, tepat setelah Levi membidikkan anak panah terakhir.

Anak panah terakhir melesat, bersamaan dengan busur Jean yang terjatuh. Sekarang wajah Jean bagai kuntilanak yang dibedaki dan dibacakan ayat suci oleh pendeta. Pucat kuadrat. Ia memandang Levi, tidak pernah setakut ini. Levi balik memandangi dengan tampang datar misterius. Ia bergerak perlahan ke arah Jean. Langkah sepatu mengetuk lantai kayu, menandakan eksekusi tengah mendekat. Jean beringsut, berniat meminta sokongan pada anggota klub. namun tubuhnya ditahan oleh tangan Zeke.

FALL [RIREN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang