"Tadaima." Eren berbisik sambil menutup pintu, sengaja tidak menyapa Carla agar pembicaraan di ponsel tidak terganggu. Lagipula sang Ibu sedang di dapur, sibuk dengan wajan mendesis dengan aroma cumi ring yang menguar.
"Kau sudah masuk?" Levi bertanya di seberang, memecah keheningan.
".....Halo? Iya aku baru saja masuk. Kau sudah sampai di rumah?" Eren bertanya sambil berjingkat - jingkat menaiki tangga.
"Aku baru pergi dari rumahmu 30 detik yang lalu bocah. Sepertinya ada yang tidak beres dengan otakmu." Suara Levi terdengar kesal.
Eren menepuk dahi sambil membanting tubuh di atas tempat tidur.
"Maaf, maaf. Aku sampai lupa. Rasanya kau sudah pergi lama sekali. Jadi, katakan apa yang kau lakukan sekarang?""Apa yang bisa dilakukan oleh pria yang sedang memegang kemudi? Pertanyaanmu selalu luar biasa konyol."
Eren menggerutu panjang pendek dikatai konyol oleh kekasihnya sendiri. Ia beranjak menggantung mantel dan melepas sweater yang membungkus tubuh ramping. Ponsel dikepit antara telinga dan bahu.
"Maksudku, apa kau tidak kesepian di mobil? Jika aku ada di sana aku bisa bermanfaat untuk menghiburmu."Hening sejenak.
Mungkin Levi sedang berpikir keras mengenai maksud kata bermanfaat yang dilontarkan Eren. Macam kulit manggis, banyak manfaat dan kini ada ekstraknya.
"Terserah saja. Oi....apa ini. Kau membuang sampah di mobilku? Tch." Levi bergumam sendiri di seberang.
Gadis itu baru akan menjawab ketika sang ibu memanggil dari bawah.
"Eren kau sudah pulang? Ofuro nya sudah kusiapkan tadi." Teriak Carla.
"Iyaaa, aku segera turun!" balas Eren. Ia memasukkan ponsel ke dalam kantung kedap air sambil mengalungkan handuk di leher.
"Levi? Kau masih di sana? Kau mengatakan sesuatu tadi?"
"Bocah. Kau membuang sampah di mobilku."
Eren tampak berpikir keras. "Sampah? Mmmm...aku tidak membuang apapun. Aku tidak makan sesuatu tadi. Sampah apa yang kau maksud ?"
"Lalu ini milik siapa? Gumpalan kertas kumal bau bawang dengan font cakar ayam bertuliskan 'satu bungkus tofu, dua siung bawang dicincang, jahe, merica, garam, gula, kecap ikan, Shitake, dan lain - lain. Semua bahan dicampur jadi satu dan direbus."
Eren mematung di ujung tangga.
Kertas katanya??
Kertas?
Kertas.
Kertas!!
Eren baru teringat jika ia sempat mencontek resep di dapur Kuchel yang rencananya akan dicoba sebagai kejutan untuk Levi. Dan sekarang kertas wasiat itu tertinggal. Ia hampir tersedak saat teringat ada kata - kata lain dalam resep yang belum disebutkan.
"Tunggu Levi, jangan diba....."
"Tambahan. Ingat ambil pakaian di laundry sebelum jam 6. Beli celana dalam dan bra baru. Ingat pilih lingerie ukuran M. Oi apa ini? Resep untuk menggodaku?"
"Gyaaaaaaaaa!!!!!!!!" Jerit Eren panik, hingga ia lupa sedang menginjak ujung tangga.
Brakk! brakk !brakk! Gedebug!! Jdukk!!!
Eren mendarat di lantai bawah dengan sukses.
"Oi bocah. Suara apa barusan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
FALL [RIREN]
Fanfiction[END] Attack on Titan belongs to Hajime Isayama. . . . Semua tokoh Attack on Titan hanya milik mr. Isayama. Author numpang pinjam 😊😊😊