Mäuschen; GuanHoon✔

ㅡ (6)

Tidak seperti biasanya suasana pub menjadi hening seperti ini. Biasanya, suara riuh baik dari musik yang dimainkan, ataupun dari para tamu yang ada di dalam pub selalu menjadi biang kebisingan disana. Tetapi tidak dengan malam ini. Hanya ada satu suara lirih disana, di tengah sebuah kerumunan yang dibuat oleh para tamu. Beberapa orang menatap iba pada satu-satunya sumber suara itu, namun ada juga yang menatap risih seolah mereka merasa tak suka dan merasa terganggu atas tindakan yang dilakukan oleh seseorang itu.

Guanlin hanya bisa berdiri di balik salah satu meja kosong, yang terhalang oleh kerumunan orang-orang yang sedang menikmati pemandangan tak biasa yang diciptakan oleh sang bunda. Ya, satu-satunya sumber suara di tengah kerumunan hening itu berasal dari mulut ibu Guanlin, yang sedang menangis sambil mengacak-ngacak penampilannya.

Guanlin sudah tiba di pub sekitar satu jam yang lalu. Bang Sanggyun juga sudah mengajaknya untuk bertemu sang bunda, namun yang Guanlin terima adalah penolakan sang ibu, lagi. Satu jam lalu, saat Guanlin menginjakkan kakinya di pintu masuk pub, bundanya lagi marah-marah. Sambil nangis. Sambil mukul-mukul tubuh kekar milik orang yang kemarin disebut-sebut sama Taehyun. Guanlin ngeliat semuanya. Guanlin ngeliat bundanya yang sedang 'menyerang' Daniel dan Taehyun. Nggak cuma Taehyun dan Daniel yang jadi korban serangan sang bunda, tapi seorang gadis yang berdiri di belakang tubuh Daniel juga menjadi sasaran amukan sang bunda.

Ada cerita dibalik amukan bundanya Guanlin dan juga dibalik kenapa Guanlin cuma berdiri diam disana tanpa melakukan apa-apa. Kata bang Sanggyun, bundanya Guanlin datang ke pub dengan keadaan sedang menangis dan ngotot minta dibikinin minum sama barista, dimana udah jadi peraturan tetap disana kalau perempuan penghibur nggak boleh order minuman apapun secara pribadi. Perempuan penghibur, seperti bundanya Guanlin, cuma bisa menikmati seluruh jenis minuman disana kalau sang penjamin lah yang memesan langsung. Apa yang dilakukan bundanya Guanlin malam ini termasuk tindakan yang nyari onar. Marah-marah ke barista, teriak-teriak bikin keributan, dan sambil menangis pula. Sampai akhirnya Daniel dan Taehyun datang. Daniel yang awalnya emang udah jadi 'penjamin' buat bundanya Guanlin malam itu langsung membatalkan perjanjian mereka begitu aja. Katanya sih, kelakuan bundanya Guanlin bikin malu. Nggak ada sebabnya tiba-tiba bikin keributan disana. Setelah membatalkan perjanjian dengan bundanya Guanlin, Daniel langsung mencari salah satu gadis penghibur disana untuk mengganti tugas bundanya Guanlin. Keputusan Daniel malah bikin bundanya Guanlin semakin ngamuk. Bundanya Guanlin merebut beberapa gelas dan sloki milik tamu lain yang ada di atas meja, dan langsung menumpahkan semua isinya pada baju yang dipakai oleh Daniel. Itu kata Sanggyun. Nggak lama dari kejadian guyur mengguyur itu, Guanlin datang dan langsung menghampiri sang bunda. Alih-alih untuk menyelamatkan sang bunda, Guanlin malah menerima satu guyuran. Nggak cuma diguyur, Guanlin juga didorong sama bundanya. Bahkan bundanya nyuruh Guanlin pergi dan nggak usah balik lagi. Akhirnya, Guanlin mundur. Berdiri dibalik kerumunan orang-orang yang sedang mengerumuni sang bunda, Daniel, Taehyun, dan satu perempuan penghibur. Guanlin berdiri disana, dengan sepasang mata yang sama sekali nggak lepas dari sang bunda.

Nggak lama setelah itu, Daniel dan Taehyun bersama dengan satu perempuan penghibur itu pergi meninggalkan bundanya Guanlin, menuju ke salah satu ruangan yang emang udah dipesan Daniel sejak beberapa hari lalu. Tinggal lah sang bunda disana dengan segala amukan yang dilampiaskan pada gelas-gelas tamu yang kini sudah berhambur menjadi banyak pecahan.

Bang Sanggyun sendiri masih berdiri di depan kerumunan, nggak jauh dari bundanya Guanlin. Nggak cuma Guanlin yang diusir sama sang bunda, tapi bang Sanggyun juga menerima nasib yang sama. Yang bisa bang Sanggyun lakukan sekarang hanyalah berusaha untuk membubarkan kerumunan secara pelan-pelan. Pada saat kerumunan berhasil dibubarkan, Guanlin kembali melangkah menghampiri sang bunda. Guanlin membungkukkan tubuhnya, lalu meraih tangan sang bunda yang ternyata mengeluarkan darah karena tergores pecahan gelas.