Meminang

439 32 6
                                    

Laki-laki yang serius, akan memberanikan diri bertemu orangtuamu, bukan dia yang sibuk meyakinkanmu dengan gombalan-gombalan yang menjerumuskanmu pada dosa.
-Aisyah

Hari ini In Syaa Allah hafizh sudah siap, ia akan ke rumahnya, ia akan mengkhitbahnya sebelum ada orang yang mendahuluinya, ia tahu saat ini ia sedang mempunyai hubungan khusus terhadap laki-laki lain, tetapi itu bukanlah hal yang membuatnya menyerah, karena laki-laki itu belum mengikatnya dengan ikatan yang halal dan In Syaa Allah ia akan mengikatnya, menerima tidaknya itu soal belakangan yang penting ia sudah mencobanya apapun hasilnya ia yakin itulah takdir Allah dan ia tetap berserah diri pada-Nya, karena ia yakin rencana Allah jauh lebih indah.

💚💚💚💚💚

"Hafizh apa kamu benar-benar yakin dengan keputusanmu?" tanya zahrah
-mama hafizh.

"Iyya ma aku yakin dan In Syaa Allah ini keputusan yang terbaik, terima tidaknya aku sudah siap, karena aku percaya rencana Allah" Hafizh yang berusaha meyakinkan mamanya.

Keluarga Hafizh tlah tiba di rumah Aisyah (Orang yg hafizh ingin khitbah)

"Assalaamu'alaikum" ucap keluarga hafizh bersamaan"

"Wa'alaikumusalaam" Jawab mama papa Aisyah.

"Silahkan masuk" ucap Lili, mama dari Aisyah.

keluarga Hafizh pun masuk dan langsung menceritakan maksud kedatangannya ke sini.

Mama dan papa Aisyah kaget karena tak menyangka akan hal ini, Aisyah pun ikut kaget karena tidak sengaja mendengar obrolan mereka dari tadi.

"Assalaamu'alaikum" ucap Aisyah dengan membawa teh panas yang dibuatnya, Aisyah masih pura-pura tidak mengetahui tentang pembicaraan mereka, Aisyah pun duduk di samping mamanya.

Saat Aisyah sudah duduk di samping mamanya, Hafizh langsung menceritakan maksud kedatangannya kesini untuk mengkhitbah Aisyah.

"Maaf sebelumnya bukannya aku menolak, tapi... Apakah dalam islam membenarkan seorang laki-laki lain datang ke rumah perempuan yang sudah dikhitbah? Aku rasa islam tidak membenarkan dan pasti kamu tahu akan hal itu, bukannya kamu lulusan dari kairo?" Jawab Aisyah. Kini Aisyah tidak memanggil Hafizh sebutan Adik lagi, iyya. sebelum hal ini terjadi, Aisyah memang memanggil hafizh adik, karena ia menganggap hafizh sebagai adiknya sendiri selain itu hafizh pun akrab dengan adik Aisyah.

"Khitbah? Jadi kak Zaki sudah mengkhitbah kak Aisyah?" Tanya Hafizh dengan nada terkejut

"Iya Zaki sudah mengkhitbah aku, dua minggu yang lalu dan In Syaa Allah pernikahan kami akan dilaksanakan secepatnya" jawab Aisyah yang diakhiri senyuman

"Maaf kak aku kira kak Zaki belum mengkhitbah kak Aisyah, karena kak Aisyah ataupun kak Zaki tidak pernah mengadakan acara syukuran akan hal itu" ucap hafizh tetap terlihat tenang.

"Iyya, keluarga kita memang tidak mengadakan acara apa-apa karena kita sengaja tidak ingin orang lain tahu, cukup keluarga aku dan keluarga Zaki yg tahu" ujar Aisyah menjelaskan

"Ya sudah, jika hal itu sudah terjadi aku dan keluargaku minta maaf atas kedatangan kami ke sini dan kami benar-benar tidak tahu tentang kak Aisyah yang sudah dikhitbah dengan kak Zaki, sekali lagi maafkan kami kak" ucap hafizh merasa bersalah.

"Iyya tidak apa-apa aku mengerti, aku juga minta maaf dan terima kasih atas cinta yang kamu berikan kepada aku yang aku tidak ketahui sejak kapan perasaan itu muncul. Aku berharap semoga perasaan itu bisa hilang seiring berjalannya waktu dan kamu bisa menemukan orang yang benar-benar cocok untuk kamu" ujar Aisyah penuh harap

Orang yg benar-benar cocok? aku yakin itu kamu kak, aku yakin tapi pasti Allah punya cara lain untuk mempersatukan kita, tapi jika itu mau kakak In Syaa Allah aku akan berusaha untuk hilangkan perasaan ini kak, tapi jika rasa ini tak jua hilang maafkan aku kak, karena ini semua bukan kemauanku -batin Hafizh.

"Ya sudah kalau begitu kami sekeluarga pamit dulu 'Assalaamu'alaikum" ucap keluarga Hafizh bersamaan.

"Wa'alaikumussalam" jawab Aisyah dan keluarga bersamaan.

Keluarga hafizh pun pulang, selama di perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan, sepertinya mereka sedang sibuk dengan pikiran masing-masing. Saat tiba di rumah mereka langsung menuju ke kamar masing-masing.

Duuuuhhhh😭😭😭 Kasihan banget Hafizhnya, sabar yaaa fizh yakin saja apapun Takdir-Nya itulah yang terbaik:))

Ohh iyya maaf ya gaaaaes jika ada typo di mana-mana dan tanda baca yang kurang tepat, karena ini ceritaku yg pertama dan maaf juga krna partnya masih singkat😂 Do'akan gaaaees semoga dipart selanjutnya udah nggak singkat lagi:((
Mohon vote dan komentarnya yah guys saran dan kritiknya juga:))
Tengkyuuuuuu.😘😘😘

UhibbukivilahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang