Makasih untuk goresan kekecewaan ini
-Aisyah
Hubungan butuh sebuah kepercayaan, karena apa yang dilihat maupun didengar bukanlah alasan untuk menyalahkan pasangan. Melainkan kesempatan untuk mendengarkan penjelasan apa yg telah terjadi.
-Hafizh
Hafizh pun tiba di rumah, saat ia tiba ia langsung ke kamar mengecek keadaan Aisyah saat Hafizh masuk ke kamar ia melihat Aisyah tergeletak di atas sajadah.
"Zaujati bangun zaujati, kamu kenapa?" Ucap Hafizh panik karena Aisyah belum juga sadarkan diri, Hafizh langsung membawa Aisyah ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit dan menyuruh bibi untk mengubungi keluarganya, butuh waktu 15 menit ia sampai di rumah sakit karena rumah sakit tidak terlalu jauh dari rumah Aisyah, Aisyah pun di bawa ke ruang ugd, Hafizh menunggu di luar. Tidak lama dokter keluar dari ruangan.
"Dok bagaimana keadaan istri saya?"
"Maag bu Aisyah kambuh"
"Kambuh? Bagaimana bisa, tadi aku udah ingatin dia makan siang" Hafizh yang tidak percaya
"Tapi sepertinya bu Aisyah belum makan siang" ucap dokter meyakinkan. Hafizh sangat merasa bersalah akan kejadian ini
"Dok saya bisa menemui istri saya?"
"Iya silahkan pak"
Hafizh masuk menemui Aisyah, saat Hafizh mulai mendekati Aisyah ternyata Aisyah sudah sadar.
"Zaujati kamu sudah sadar? Kenapa kamu nggak makan siang?"
Aisyah hanya diam tidak mnjawab pertanyaan hafizh.
"Kok zaujati diam, zaujati masih sakit ya? apanya yg sakit?" Tanya Hafizh lagi
Namun air mata Aisyah sudah tidak bisa ia tahan lagi. Aisyah pun menangis
"Zaujati kenapa nangis?" Tanya Hafizh yang berusaha menghangatkan tubuh Aisyah dengan memeluknya
"Kamu jahat mas kamu jahat" teriak Aisyah sambil meneteskan Air matanya dan memukul dada Hafizh
"Aku kenapa? Emangnya aku ngelakuin apa ke zaujati, apa aku nyakitin zaujati?" Dengan tatapan yang bingung
"Kamu keluar dari sini, aku tidak mau kamu ada di sini" usir Aisyah smbil mendorong Hafizh dan menitikan air mata
"Zaujati tenang dulu, zaujati baru sadar zaujati butuh istirahat" Hafizh yang berusaha menenangkan.
"Aku akan lebih tenang dan istirahat kalau kamu tidak di sini, sekarang juga ku mohooon sangat kamu keluar" Aisyah yang memohon sambil menangis
Hafizh pun menuruti permintaan Aisyah, meskipun saat ini hatinya hancur. Ia pun keluar dari ruangan Aisyah, saat ia baru keluar. Alif, orangtua Aisyah dan orangtua Hafizh menghampiri Hafizh.
"Gimana keadaan aisyah skrng?" Tanya mama Aisyah
"Tadi kata dokter maagnya kambuh tapi skrng dia mulai membaik kok ma, skrng dia hnya butuh istirahat" ucap Hafizh
Mama Aisyah pun menerobos masuk ke kamar Aisyah karena sekarang ia sangat panik.
"Assalaamu'alaikum" ucap mama Aisyah sambil membuka pintu kamar Aisyah
"Wa'alaikumussalaam" jawab Aisyah sambil menghilangkan jejak air mata yang mengalir
"Aisyah, kamu nangis nak? Kamu kenapa nangis? Apa maag kamu masih sakit?" Tanya mama dengan raut wajah yang panik
KAMU SEDANG MEMBACA
Uhibbukivilah
Teen FictionKarena cinta tidak memandang umur, apa salah jika harus jatuh cinta padanya? Iya aku sadar tidak seharusnya aku memiliki perasaan lebih padanya, orang yang pernah menjadi guruku, tapi itulah kenyataannya. Awalnya saat aku msih belum mengerti apa itu...