Memilikimu adalah hadiah terindah yang Allah berikan padaku
-hafizhDengan cara kau mencintaiku, membuatku semakin yakin dan percaya, ternyata Cinta tulus itu memang ada
-AisyahHari ini hari terakhir Hafizh menginap di rumah Aisyah karena besok mama papanya kembali ke indonesia, namun hal itu membuat Hafizh saaaangat senang, kalian tentu tahu dong kenapa Hafizh jadi senang? Nah betul sekali sesuai janji Hafizh sepulang mama papanya dari luar negeri ia akan melamar Aisyah dan sebentar lagi Hafizh benar-benar sepenuhnya milik Aisyah, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menjaga dan In Syaa Allah ia tidak akan menyakiti Aisyah bahkan disakiti, bagaimana tidak kalau sampai hal itu terjadi maka ia melakukan hal yang sangat bodoh dan kesalahan yang besar di dunia ini, mengingat betapa susahnya memiliki Aisyah masa semudah itu ia melupakan perjuangannya, dan hari ini ia berencana untuk bersikap biasa saja pada Aisyah ia akan brsikap sebelum ia ngungkapin perasaannya pada Aisyah, ia hanya ingin membuat Aisyah kesal karena bagi ia membuat kesal Aisyah kayaknya mulai jadi hobinya, tapi sebelum rencana itu ia jalankan mungkin pagi ini ia akan menggoda Aisyah terlebih dahulu, karena bagi ia sehari tanpa menggoda Aisyah hidupnya serasa hambar karena ia tdk bisa melihat blusshingnya.
Saat Aisyah keluar dari kamarnya, Hafizh pun menghampirinya, karena sedari tadi ia sengaja berdiri tidak jauh dari kamar Aisyah
"Assalaamu'alaikum aisyahku" Sapa Hafizh dengan senyuman manisnya
"Wa'alaikumussalam dek"
"Loh kok adek sih?"
"Truss lo maunya apa? Hah? Kekasihku atau imamku?" Ucap Alif yang dari tadi berdiri tidak jauh dari mereka ia pun menghampirinya, karena kecurigaan mulai megeluti hatinya
Aisyah jadi terkekeh melihat raut wajah bingung Hafizh mau menjawab apa
"Apa sih kamu? Yaaaah aaku nggak terima saja dipanggil adik, orang aku bukan adiknya dia kok, yang adiknya kan kamu?" Alibi Hafizh dan berusaha menutupi kegugupannya
"Alllllaah biasanya juga kak Aisyah manggil lo adek lo terima-terima aja, kenapa sekarang lo nggak terima?" tanya Alif sambil menatap penuh kecurigaan
"Aduh....udah-udah nggak usah debat, udah ya udah sekarang masih pagi nggak baik debat pagi-pagi mending lanjut debatnya bentar sore aja oke, aku duluan yah" Aisyah pun langsung meninggalkan mereka, jika ia masih di situ bisa-bisa Alif jadi tahu semuanya, kalau masalah Hafizh, mungkin dia bisa cari seribu alasan untuk meyakinkan Alif, yaah meskipun tidak mudah
"Ya sudah gue juga duluan yah, lo lanjut debatnya sama tembok aja Assalaamu'alaikum" Hafizh juga meninggalkan Alif, sepertinya dia sudah kehabisan alasan, makanya dia memilih mengakhiri perdebatan itu
Alif pun mulai kesal dengan sikap Hafizh yang makin hari makin aneh dan makin keselin, tapi meskipun Hafizh seperti itu rasa care Alif padanya untuk mendekatkan kakaknya dengan sahabatnya tidak berkurang sedikitpun, bahkan ia sempat senang saat melihat tingkah kakaknya yang berubah pada sahabatnya, ia merasa Hafizh punya peluang kalau melihat tingkah kakaknya ke Hafizh bahkan Alif sempat punya firasat kalau kakaknya jatuh cinta pada sahabatnya tetapi Alif tidak mau terlalu cepat mengambil kesimpulan, ia takut kecewa dengan kesimpulannya sendiri.
--------
Saat Aisyah pulang dari mengajar ia tidak langsung pulang ke rumah karena sebelum pulang ia mendapat pesan dari Alif agar Aisyah menemui Alif di sebuah cafe dekat kompleksnya, Aisyah pun mencari-cari sosok Alif namun Aisyah tidak melihat sosok Alif yang ia temukan sosok pria yang berhasil membuatnya Kembali manja. Ia pun mendekati langkahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Uhibbukivilah
Teen FictionKarena cinta tidak memandang umur, apa salah jika harus jatuh cinta padanya? Iya aku sadar tidak seharusnya aku memiliki perasaan lebih padanya, orang yang pernah menjadi guruku, tapi itulah kenyataannya. Awalnya saat aku msih belum mengerti apa itu...