Karena hal yang paling menyakitkan yaitu saat harus melihat kamu, bersanding dgn orang lain, tapi hal yg menyakitkan itu akan pupus karena senyuman yg kau pancarkan meskipun bukan untuk diri ini, entah mengapa saat ini aku masih yakin jika kamu memang jodohku, semoga keyakinan ini benar-benar pertanda bukan hanya obsesi semata.
-hafizhHari ini adalah hari yang Aisyah tunggu, karena hari ini In Syaa Allah statusnya akan berubah menjadi seorang istri, Aisyah sudah memakai gaun yang sederhana berwarna hijau sesuai warna kesukaan Aisyah dengan make up yang sederhana karena Aisyah memang tidak mau terlalu berlebihan di hari bahagianya, lagian Allah membenci orang-orang yang berlebihan dan Aisyah tidak mau jika Allah membencinya hanya karena berlebihan.
Tok...tok...tok
"Assalaamu'alaikum" Mama lili sembari mengetuk pintu kamar Aisyah
"Wa'alaikumussalaam, iyya ma silahkan masuk"
Lili masuk dan mendekati Aisyah
"Nak ingat pesan mama kamu harus nurut kata suami, kalau kamu marah kamu jangan lupa dengan kewajiban kamu, manja kamu tolong dikurangin, jangan ngerepotin nak zaki, pokoknya kamu harus....."
"Iya ma iya Aisyah ingat kata mama, makasih sudah diingatin" ucap Aisyah sambil memeluk mamanya.
"Mama belum selesai ngomong kamu udah poooooooot" ucap mama lili yang di potong oleh Alif.
"Assalamu'alaikum" Alif sambil membuka pintu kamar.
"Wa'alaikumussalaan" jawab Aisyah dan lili bersamaan, Aisyah melepas pelukannya.
"Kak sebentar lagi ijab kabulnya sudah mau dimulai, kakak harus dengar bacaan Qur'an surah kak zaki"
"Iyaiya" jawab aisyah singkat.
"Cieee yang bentar lagi jadi istri kak zaki" goda Hafizh yang berdiri di samping Alif sambil tersenyum padahal dihatinya benar-benar sakit, sakit yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan.
"Apasih kamu bocah nggak tau apa-apa juga" Aisyah yang berusaha menyembunyikan rasa malunya.
"Idih bocah, udah gede kali kak, aku udah 22 tahun juga masih dianggal bocah" protes Hafizh tidak menerima.
"Kalau gitu kapan nyusul kamunya?" tanya Aisyah
Gimana mau nyusul kak, kalau di hatinya aku cuman ada kakak -batin hafizh
"Udah-udah gak usah ngerebutin aku yah mending kakak siap-siap aja oke" canda Alif.
"Yaelah geer loh, mending sekarang kita keluar aja" Ajak hafizh.
"Yaudah, kalau gitu kita keluar dulu ya kak, kakak tenang di sini dengerin bacaan Qur'an surahnya kak Zaki dengan khusyuk" Alif yang masih menggoda Aisyah
"Assalaamu'alaikum" pamit Hafizh dan Alif.
"Wa'alaikumussalaam" jawab Aisyah dan mama bersamaan.
Hari ini Aisyah benar-benar senang, bagaimana tidak sebentar lagi dia akan menjadi istri Zaki, Aisyah benar-benar tidak menyangka ia mengenal Zaki saat ia diberi tugas ppl bersama zaki selama 6 bulan, dan tidak menyangka ternyata saat menjadi guru pun mereka ketemu dan akhirnya dekat hingga mulai timbul rasa yang bisa dinamakan cinta, dan In Syaa Allah sebentar lagi cinta mereka akan menjadi halal.
Tidak lama kemudian ia berhenti dari lamunannya karena ia sudah mendengar suara Zaki yg mulai melantunkan ayat-ayat suci Allah, Aisyah mendengarkan dengan khusyuk sambil memeluk mamanya, menitikan air mata haru, ia sangat bahagia karena mahar yang ia inginkan, sanggup zaki penuhi.
💚💚💚💚💚Sejak dari tadi zaki mondar mandir tanpa henti, mama dan papanya yang lihat tingkah zaki jadi bingung.
"Nggak capek ki dari tadi kamu mondar mandir mulu" tegur lia -mama zaki.
"Gak kok ma, zaki gak capek cuman zaki khawatir aja ma" ucap zaki yang masih mondar mandir.
"Khawatir kenapa, tenang aja kali ki serahkan semuanya pada Allah" ucap mama lia berusaha menenangkan.
Zaki hanya mengangguk mengiyakan padahal bukan ijab kabul yg buat zaki khawatir tapi ada hal lain yang membuat zaki sendiri bingung.
"Yaudah kalau gitu papa kebawah duluan mau panasin mobil Assalaamu'alaikum" ucap papa zaki.
"Wa'alaikumussalaam" jawab zaki dan mama Lia bersamaan.
"Yaudah kalau gitu mama ke kamar dulu soalnya ada yang mama lupa, kamu jangan lama-lama nanti kita telat, Assalaamu'alaikum" pamit mama dan meninggalkan zaki di kamar sendirian.
"Iyya ma, bentar lagi zaki udah selesai kok wa'alaikumussalaam" Ucap zaki.
Diperjalanan zaki masih terlihat gelisah.
"Aduh zaki kok muka kamu gelisah gitu sih, emangnya ada apa?" Tegur papa.
"Nggak kok pa" ucap zaki.
"Nggak papa gimana dari tadi kamu itu gelisah terus" ucap mama sedikit khawatir melihat tingkah zaki
"Iyya biasa aja kali ki ini cman ijab kabul kaleee" ucap papa berusaha menenangkan.
"Alaaah kamu pa kayak tenang aja dulu pas mau ucap ijab kabul untuk mama" goda mama lia sambil mengingat.
"Iya sih ma, papa memang sedikit gelisah tapi papa nggak segelisah zaki ya ma" ucap papa tidak terima.
"Gak kok memang papa segelisah zaki kok dlu" bantah mama.
"Perasaan mama aja kaleee, bukannya mama yang nangis ya pas ijab kabul mau di mulai, takut ijab kabulnya salah-salah iyakan ma?" goda papa
"Ih papa udah deh gak usah diungkit kan malu sama zaki" ucap mama sedikit malu-malu.
Zaki jadi terhibur dengan tingkah mama dan papanya.
Akhirnya mereka tiba di rumah Aisyah dan mereka masuk disambut dengan keluarga besar Aisyah, zaki pun duduk dan bersiap membacakan mahar untuk Aisyah, sedangkan Alif dan Hafizh mengecek Aisyah di kamar dan menyuruhnya siap-siap.
Zaki mulai membacakan Ayat-Ayat Allah dengan khusyuk dan tenang:)
Halo guys maaf yah jika masih ada typo dimana-mana dan tanda baca yang kurang tepat, mohon dimengerti ini tulisan pertamaku😂
Jan lupa di vote, komen, kritik, dan saran ya guys. Makasih sudah membacanya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Uhibbukivilah
Teen FictionKarena cinta tidak memandang umur, apa salah jika harus jatuh cinta padanya? Iya aku sadar tidak seharusnya aku memiliki perasaan lebih padanya, orang yang pernah menjadi guruku, tapi itulah kenyataannya. Awalnya saat aku msih belum mengerti apa itu...