Aisyah sudah menjalani pegangkatan rahim 2 minggu yang lalu, mulai sejak itu ia sudah tidak memiliki rahim dan sejak itu ia tidak akan mengalami menstruasi lagi, tapi ia selalu yakin itu hanya menurut medis tapi tidak dengan menurut Allah, ia masih yakin jika Allah berkehendak, maka ia akan kembali menstruasi dan In Syaa Allah ia akan hamil tapi.... Aisyah hanya butuh sabar dan tawakkal dan ia merasa beruntung karena ia tidak sendirian melainkan ada Hafizh suami tersayang juga setianya yang selalu menemani juga mendukungnya untuk tetap semangat serta tidak berputus asa
"zaujati, besok Anniversary kita satu tahun, zaujati mau kemana?"
"Bagaimana kalau kita ke panti asuhan saja, kita berbagi dengan orang yang lebih membutuhkan dan lebih berhak terhadap sebagian harta kita, daripada kita pergi liburan kan sayang, bagaimana? Aisyah memberikan usulan
"Boleh juga zaujati"
"Awwww makasih zauji" ucap Aisyah sangat antusias sambal mencium pipi suaminya
"tuh kan mulai genit"
"yeee sama suami sendiri juga, nggak apa-apa kali" Aisyah mulai cemberut
"Yaelah nggak usah cemberut dong zaujati, tuh lihat pipinya mulai keriput" goda Hafizh. Aisyah hanya diam tidak menggubris suaminya.
"kamu marah yah?" Hafizh mulai khawatir
"yaa nggak lah zauji, aku cuman mau bilang terima kasih yah"
"Makasih buat?" Hafizh mulai bingung
"Makasih karena sudah menjadi suami yang sangat sempurna bagiku" puji Aisyah sambil memeluk suaminya dan Hafizh membalas pelukannya
"Makasih atas pujiannya zaujati, tapi zaujati harus ingat semua yang sempurna hanya milik Allah"
"Astagfirullah maafkan aku zauji" Aisyah melepaskan pelukannya
"Iya ngapapa zaujati"
"zauji Aisyah sayaaaaang banget sama zauji" Aisyah kembali memeluk suaminya
"Mas juga sayaaaang banget sama zaujati lebih dari diri mas sendiri" Hafizh kembali membalas pelukannya
"zauji kalau Aisyah mau dipoligami apa zauji mau?"
"Husss, zaujati ngomong apa sih mas nggak mau poligami kamu sayang, mas mana bisa bagi Cinta mas" Hafizh melepas pelukannya karena merasa risih dengan pertanyaan istrinya
"Ya Sempatkan zauji jatuh cinta dengan wanita lain, kan hati manusia bolak balik dan mas mau poligami aku" Ucap Aisyah sangat hati-hati
"Sayaaaang dengarin Mas, Mas nggak pernah sekalipun berniat untuk jatuh cinta dengan wanita lain apalagi sampai poligami kamu, lagian kenapa zaujati berfkir seperti itu, apa zaujati siap di poligami?"
"Kalau aku sih mau-mau saja tapi kalau siap mungkin aku tidak siap, karena mana bisa aku seatap dengan seseorang yang telah membagi cintaku"
"Tuhkan kamu saja tidak siap apalagi mas, udah-udah kita nggak usah ngomongin hal yang tidak penting mending sekarng kita istirahat, besok kita kan mau ke panti asuhan"
Aisyah hanya mengangguk mengiyakan
Merekapun tertidur Aisyah menenggelamkan wajahnya di dada Hafizh dan Hafizh memeluk Aisyah.
Pagi ini Aisyah dan Hafizh akan ke Panti Asuhan untuk merayakan anniversary mereka, butuh waktu yang lama mereka tiba di Panti Asuhan karena rumahnya cukup jauh dari Panti Asuhan, kurang lebih 2 jam mereka tiba, saat mereka tiba mereka disambut dengan pengurus Panti Asuhan juga anak Panti lainnya, mereka langsung masuk ketika dipersilahkan masuk serta membawa bingkisan dan dibantu oleh anak-anak panti lainnya, Saat berada di dalam dan bingkisan sudah dibagikan tiba-tiba ada tangisan bayi yang menguasai telinga Aisyah, Aisyah mencari-cari suara bayi itu, suaranya terdengar dari dalam kamar, ia pun masuk dan menggendong sambil bershalawat sehingga bayi itu menjadi lebih tenang
KAMU SEDANG MEMBACA
Uhibbukivilah
Teen FictionKarena cinta tidak memandang umur, apa salah jika harus jatuh cinta padanya? Iya aku sadar tidak seharusnya aku memiliki perasaan lebih padanya, orang yang pernah menjadi guruku, tapi itulah kenyataannya. Awalnya saat aku msih belum mengerti apa itu...