flash back

191 25 0
                                    

Benci berawal dari rasa sayang yg dikhinati dan dikecewakan.
-Alif

Alif masih memikirkan perkataan Hafizh "sekarang giliran gue nanya ke
Lo, kapan lo move on?"

"Iya ya kapan gue bisa move on dari sakia yang awalnya musuh gue, teman debat gue eh lama-lama jadi kekasih dan khianatin gue, kapan lif lo move on, kapan? Kapan? Kapan?" Ucap alif pada dirinya sendiri.

  Flashback on

Fadhil dari kelas XI MIA 1 datang menghampiri Alif ke kelasnya yang masih sepi hanya alif dan hafizh

"Eh alif tau nggak sakia naksir sama lo" ucap fadhil sahabat sakia

"Hah serius loh dil?" tanya Hafizh dengan nada tidak percaya

"Iyalah gue serius orang dianya sering curhat sma gue" jawab Fadhil sangat jujur.

"Wihh lif cinta lo gak bertepuk sebelah bro" ucap hafizh yg memukul pundak alif

"Hah bertepuk sebelah tangan? Berarti lo juga suka Sakia lif?" Tanya Fadhil tanpa ragu

"Iyya bro alif suka sakia" jawab hafizh sangat santai

"Eh nyet gue tanya alif bukan hafizh" ucap Fadhil sinis sambil terkekeh

Mereka bertiga memang sudah dekat, mereka pernah sekelas waktu kelas X, tapi karena d roling fadhil jadi pindah ke kelas MIA I, sedangkan hafizh alif dan sakia masih sekelas

"Alllaaaaaah gue suara hatinya alif kale dil sans aja nyet sesama monyet gak bleh saling menghina" ucap hafizh dengan nada mengejek

"Sesama monyet, gue bukan nyet ya" ucap Fadhil tidak terima

"Terus apa?" Tanya hafizh dengan menaikkan sebelah alisnya

"Manusia lah" jawab Fadhil dengan sinis karena sepertinya ia sedang tidak bias diajak bercanda.

"Sekarang lo ngomong sma siapa? Manusia ato mooo" Tanya hafizh yg dipotong alif

"Eh fadhil lo beneren kan?" Tanya alif yg tadinya suasana tegang jdi makin tegang karena pertanyaan Alif dengan tatapan yang serius.

"Iya lif gue serius ntah sejak kapan ia suka sama lo" jawab Fadhil dengan balasan tatapan yang serius

"pantas saja entah sejak kapan ia mulai nggak ngusik gerak gerik gue lagi, biasanya gerak A komentar B, gerak B komentar A, tapi semenjak dia nggak ngomentarin lagi, gue jadi kangen dan kangen itu yg buat gue jadi jatuh cinta" ucap alif serius

"Tenang bro kita akan bantuin lo kok, iyakan dil?" ucap hafizh menenangkan

"Sure, kenapa tidak? Lgian sakia kan sahabatnya gue juga" jawab Fadhil dengan satu kedipan

"Oke makasih ya bro kalian memang sahabat gue" ucap Alif terharu

"Sama-sama" jawab fadil dan hafizh bersamaan.

"Yaudah kalau gitu gue balik duluan yah" pamit Fadhil dan langsung meninggalkan mereka berdua

"Lo mo balik ke mana?" Tanya hafizh dengan nada sedikit teriak karena Fadhil mulai menjauh

"Ke kelas lah masa gue balik ke rumah yang benerin aja, nanti kalau udah waktunya pulang baru deh gue balik ke rumah" jawab Fadhil sambal menoleh

Hafizh dan alif hanya tersenyum, mereka pun memilih kembali ke kelas.

Bel pulang pun berbunyi, saat ini alif berniat untuk mengajak sakia ketemuan, ia ingin langsung ngungkapin perasaannya tanpa sepengetahuan hafizh dan fadhil, karena alif fikir dia tidak mau melibatkan orng lain tentang perasaannya.

UhibbukivilahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang