Kamar serba putih dan bau antiseptik yang sedikit menyengat. Pendingin ruangan yang menyejukkan. Dengan seorang pasien, gadis cantik berambut panjang yang masih terlelap. Ditemani dengan seorang laki-laki yang sedikit panik.Mereka tengah berada di uks.
Perlahan mata gadis tersebut terbuka matanya menyesuaikan dengan daerah sekitar. "Angel kau baik-baik saja kan? " tanya Vino dan Angel mengganggukkan kepalanya.
"Kenapa kau bisa pingsan? Apa kau sakit? Kalau sakit tidak perlu berjemur ditengah lapangan" ceramah Vino. Namun Angel menghiraukan seperti biasa dan Angel keluar uks tanpa mengajak Vino.
"Hey kau mau kemana? Berbaring lah dulu disini" ucap Vino sambil mengejar Angel sampai Angel ke kelas.
Pas banget baru saja Angel masuk ke kelas, kelas nya sudah amburadul. Pasalnya ada yang berantem hingga Angel tidak berani masuk dan tau akan itu Vino maju di depan Angel.
"Eh ada ribut apaan tuh? " tanya Vino ke salah satu murid dikelasnya. "Ohh itu mereka berkelahi karena rebutan idola" jawab orang itu.
"Hah rebutan idola? Bagaimana tuh? " pikir Vino terdengar oleh orang tadi. "Mending tanya saja sama mereka"
"Angel kamu tetap disini saja" lalu Vino mendekati ke arah mereka yang berkelahi. Berkelahi sambil tarik-tarikan rambut.
"Hey kalian berhenti!! Ada apa sih ini? Kenapa kalian berdua berantem? Jangan memperebutkan diriku" ucap Vino ditengah-tengah antara dua orang perempuan yang berkelahi.
"DIAM" ucap mereka yang bertengkar secara bersamaan, Vino kaget.
Mereka bertengkar lagi. Angel yang keras kepala itu pun masuk kedalam kelas dengan santainya, hingga kepala nya terpukul oleh orang yang berkelahi tadi tanpa disengaja.
"Aww" Angel meringis kesakitan, dan Vino kaget melihat itu sekaligus panik.
"Apa berdarah? Sakit? Kan sudah aku bilang tunggu diluar" nasehat Vino sesampainya didepan Angel, sedangkan mereka yang bertengkar itu tetap saja bertengkar.
Vino menarik Angel keluar dari kelas yang gaduh ke kantin. Dan mulai lagi ceramah Vino seperti biasa Angel tetap diam. "Makanya kalo jadi manusia itu jangan keras kepala, jangan batu, sudah cukup kamu tidak bisa bicara. Kan kalo gini kamu juga yang sakit" ujar Vino sambil mengobati luka Angel yang kena tergoyak sedikit di dahi.
Entah angin atau apa suasana jadi hening dikantin. Vino yang masih mengobati luka Angel terdiam saat tiba-tiba Angel menatapnya. Seakan waktu terhenti, mereka terus tatap menatap.
Suara dentingan sendok jatuh menyadarkan mereka berdua. "Se-setidaknya jaga dirimu" ucap Vino gugup.
....
Hari libur pukul 6 pagi, Angel memilih diluar rumah daripada harus jadi pembantu dirumah. "Angel kamu mau kemana nak? " tanya mama Gita saat Angel keluar rumah. "Bukan urusanmu" jawab Angel.
Lalu Angel pergi untuk jogging pagi menyusuri jalan-jalan dengan orang yang berpasangan, hanya dirinya yang sendiri.
Karena capek sudah berkeliling, Angel memilih untuk duduk dipinggiran jalan sambil meminum minuman.
Tiba-tiba..
"BA! "
Angel sedikit terkejut.
Angel menoleh ke arah orang yang mengejutkan nya dan ia mendapati Vino cengengesan menatap Angel, Angel menatap nya dengan malas.
Sekarang Angel tiak sendirian, dia bersama Vino. Sama seperti yang lainnya berpasangan.
"Aku baru tahu kalau kau ternyata bisa jogging juga. Ku kira kau hanya berdiam seperti patung" singgung Vino, Angel tidak peduli.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted[Complete]
Teen FictionBagaimana jika seseorang dilahirkan dengan terpaksa? Itulah yang dirasakan oleh seorang Angel. Angel merasakan ketidakadilan dunia sehingga mengubah sikapnya sampai Angel bertemu dengan sosok aneh dan kocak. ------- ©2017, Bebympphi