(12)

25 7 1
                                    

Dont be silent!

....

"Selamat istri anda mengandung" potong dokter tersebut lalu pergi.

....

Kemudian Vino masuk ke ruangan tepat Angel berbaring dengan langkah gontai.

Tak berapa saat kemudian Angel sadar.Dan ia melihat Vino dengan tatapan sayu menatapnya.Ia sadar ia tengah di Rs.Tanpa basa-basi Angel turun lalu pergi namun sebelum pergi Vino mencengkal pergelangan tangan Angel.

"Siapa yang telah melakukannya Angel?" tanya Vino menatap Angel bingung.

"Jangan bilang..Kakak kelas itu. Iya kan?

"Lepas!" ucap Angel.Tapi Vino malah menggenggam tangannya kuat.

"Sekarang didalam rahimmu itu terdapat kehidupan Angel!"

Deg.

Angel terdiam.Berusaha mencerna perkataan Vino.Beberapa detik kemudian Angel terduduk dilantai seakan sadar apa yang Vino katakan barusan.

"Siapa Angel?Cobalah cerita denganku" ucap Vino sambil mensejajarkan posisinya dengan Angel.

"Angel?"

Angel diam dengan tatapan kosongnya.Air matanya turun tanpa disuruh.Perlahan terdengar suara isakan.

"Hiks..Hikss" Angel menangis.

Bagaimana nanti kalau keluarganya tau? Apalagi kalau ayahnya tau mungkin saja Angel akan diusir.

"Sudah tidak perlu menangis.Tidak ada gunanya.Yang harus kau lakukan hanya menjaga dia yang ada dirahimmu itu" ucap Vino sambil meraih kepala Angel lalu meletakkannya di dadanya.Angel hanya menurut saja sambil terisak.

"Hikss aku takutt" ucap Angel sambil memeluk Vino.

"Ada aku disisi mu.Kalau kau ada apa-apa hubungin aku saja" ujar Vino sambil mengelus kepala Angel lembut.

"Hikss"

"Katakan siapa.Aku akan buat dia bertanggung jawab.Apa kakak kelas itu Angel?" tanya Vino dan dijawab dengan anggukan Angel seakan mengiyakan.

"Bajingan!Awas saja kalau ketemu!"

....

Keesokan hari nya pagi-pagi sekali Vino mencari Gavin.Hingga ia menemukan saat datang sekolah.Dengan muka tak berdosa ia berjalan santai di lorong kelas 10.

'Melihatnya saja sudah membuat ku ingin mencincang tubuhnya' batin Vino.

Bugh

Bugh

Bughhh

Dengan sekali cekatan Vino menampar Gavin membabi buta bahkan ia tak peduli Gavin yang sudah mengeluarkan banyak darah. Siswa-siswi yang lain sudah menggerumbungi mereka dan mencoba melerainya.

"MAKSUD KAU APA BR*NGSEK!" marah Gavin setelah Vino berhasil ditahan.Gavin merasakan darah bercucuran lewat hidungnya.Ia maju untuk menampar Vino namun sudah dicegat oleh orang.

"Sudah!Jangan seperti anak sd! Badan saja yang besar pikiran tetap kekanakan" ujar Varo, ketua kelas mereka yang berusaha melerai berdiri ditengah-tengah mereka.

"Katakan pada si br*ngsek itu! Ia memukuli ku tanpa memberi jeda tuk bernafas.Maksud nya apa hah?!" teriak Gavin terlihat rahangnya mengeras bertanda ia sangat marah.

"Cih! Dengan muka tak berdosa kau jalan santai seakan tak terjadi apa-apa.Hei sadar! Yang br*ngsek itu kau! Jangan membolak-balikkan fakta" lawan Vino berusaha melepaskan tangannya untuk menampar Gavin.

Unwanted[Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang