(7)

44 15 1
                                    

Saat sarapan pun Angga tidak memperdulikan Angel, dan seperti biasa Gavin menjemput Angel.

"Hai" sapa Gavin didepan pagar rumah Angel.

"Kok kamu pakai jaket? Padahal hari nya panas. Memang kamu tidak kepanasan? " tanya Gavin heran melihat Angel yang memakai jaket.

Pakaian sekolah Angel hanya sampai lengan saja tentu saja Angel harus memakai jaket untuk menutupi tangannya yang terkena luka goresan yang dibuatnya sendiri.

"Tidak. Ayo berangkat "

Lalu mereka pergi seperti biasa dengan Angel memeluk Gavin dari belakang dengan alasan supaya aman karena Gavin membawa dengan kecepatan tinggi. Sesampainya disekolah Gavin mengantarkan Angel dulu walau Angel mendahului didepannya.

Entah kenapa Vino tidak banyak bicara lagi dengan Angel namun sebenarnya dia diam-diam memperhatikan Angel dan Angel tau akan itu.

"Oke anak-anak karna ibu sudah menjelaskan. Maka ibu ingin kalian mengerjakan tugas berkelompok 2 orang saja, praktek sekaligus membuat makalah. Silahkan cari anggota kelompoknya" ucap ibu guru yang berada di kelas Angel.

Angel memilih sendiri, toh dia pasti bisa mengerjakan tanpa dibantu orang lain. Lagipula memang ada yang ingin sekelompok dengan dirinya?

"Hei vino kau dengan aku saja ya" ucap Alex, terlihat Vino sedang berpikir sambil melirik ke arah Angel.

"Hmm kau dengan Cita saja. Aku ingin dengan Angel" jawab Vino lalu menghampiri Angel.

"Apa kau hanya melamun sambil menatap ke arah jendela dan tidak mencari anggota kelompok mu? " tanya Vino dan lagi Angel hanya diam.

"Baiklah kau dengan ku saja. Beruntung kau bisa sekelompok dengan lelaki tampan ditambah pintar ini. Kau pasti mimpi Indah malam tadi " ujar Vino.

"Ayo kita mulai. Pertama-tama kita harus menyiapkan apa saja barang yang kita perlukan. Angel... Bisakah kau menatap ku saat aku berbicara padamu? Untuk sekali saja. Untuk tugas kelompok kita" ungkap Vino tampak kesal sedangkan Angel hanya mengacuhkan saja.

"Aishh.. " karna Vino capek selalu diacuhkan lalu Vino menangkup wajah Angel dan memalingkannya ke arah Vino sehingga mata mereka bertemu tuk beberapa detik.

"Aku tidak tau apa alasan mu hingga mengeluarkan suara mu saja sangat susah tapi ku mohon jangan lakukan aku seperti itu lagi itu membuatku sangat sulit berkomunikasi dengan mu. Apa kau bisa menganggapku sebagai teman hanya teman untuk tugas kelompok ini? " tanya Vino menatap manik mata Angel beberapa detik hingga akhirnya Angel menganggukkan kepalanya.

"Nah jadi kita perlu menyiapkan barangnya kedua kita harus mencari objek untuk diamati dan ketiga membuat makalah" ujar Vino yang diperhatikan oleh Angel.

"Bukankah yang ketiga kita harus mempraktekkan objek nya? " tanya Angel.

"Ohh iya itu benar. Jadi kita.. Eh tunggu? Ini untuk kedua kalinya kau mengeluarkan suaramu, yang pertama waktu jogging. Apa kau ingat? " Angel menganggukkan kepalanya.

Lalu mereka mulai menyiapkan barang-barangnya.

"Apa kau mau mendengar pantun ku? "

"Boleh"

"Beli baju di Semarang bayar dulu baru pulang, sungguh lucu gadis sekarang dicium satu minta diulang haha" lalu mereka tertawa bersama.

"Siapa dia?" tanya Angel.

"Hmm hanya Tuhan dan aku yang mengetahui " canda Vino.

"Apa kau masih berangkat dengan kakak kelas yang itu? " tanya Vino.

Unwanted[Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang