Konoha Era Baru

8K 483 79
                                    


Di pinggiran Amegakure, terdapat sebuah gua yang letaknya sangat tersembunyi. Gua ini diapit oleh dua kaki bukit batu yang terjal dan ditutupi oleh rerimbunan pohon yang tumbuh liar. Cahaya matahari tidak pernah berhasil memasuki mulut gua karena terhalang tebalnya sulur tanaman yang menjalar menutupi pintu gua, sehingga praktis gua ini tetap terlihat gelap gulita, meski hari sudah siang.

Selain letaknya tersembunyi, gua ini juga terkenal dengan labirin batunya. Labirin ini bercabang-cabang dan saling terhubung satu sama lain, saling simpang siur sehingga membingungkan siapapun yang tak sengaja memasuki gua ini. Sampai sekarang, tak ada seorang pun yang berhasil keluar hidup-hidup usai memasuki gua ini. Karena itulah, penduduk desa menyebutnya Labirin Monster.

Di gua inilah, Madara, Zetsu, dan Obito bersembunyi. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk berlatih, mengumpulkan berbagai informasi, dan merancang strategi di Labirin Monster. Di tempat ini pula, berbagai intrik-intrik keji yang menghasilkan malapetaka besar di dunia shinobi diciptakan.

Hari ini, ada yang berbeda. Ketiganya secara lengkap hadir di tempat itu untuk kali kedua atau ketiga kalinya dalam satu dasawarsa. Biasanya, hanya ada Madara yang duduk di depan patung Gedomazu dengan raut masam. Terkadang Madara ditemani oleh Obito atau Zetsu seorang. Tak pernah lengkap satu kalipun seperti hari ini.

Cahaya temaram yang berasal dari sebatang lilin —satu-satunya penerangan—berhasil memantulkan wajah-wajah muram ketiga penghuni Labirin Monster ini. Salah satunya tampak pucat pasi seperti mayat hidup. Suara deru nafas yang tersengal-sengal dan dada yang naik turun sebagai bukti kalau pria tua itu masih hidup. Meski ia sudah sekarat, namun sinar keji masih memancar kuat dari mata oniksnya.

"M-I-N-A-T-O!!!" geram pria tua sekarat itu dengan gigi-gigi saling beradu. Oh, jangan lupakan aura bengis yang memancar di wajah rentanya saat menyebut nama Minato. "Berani-beraninya dia.." lanjutnya dengan tangan terkepal erat, menyalurkan emosinya yang sudah diubun-ubun.

"Tenanglah Madara. Kau tak perlu semarah itu."

"D-I-A-M!!" Bentak pria tua yang dipanggil dengan panggilan Madara kasar. "Kau juga sama dungunya dengan dia. Kau biarkan jinchuuriki Kyuubi tewas di depan matamu sendiri. Kau membuat rencana kita jadi berantakan, O-B-I-T-O!!" lanjutnya sambil mengeja nama salah satu partner crime-nya tidak senang.

"Tidak seburuk itu. Kita masih bisa mewujudkannya. Proyek mata bulan kita." jawab Obito dengan santainya, mengabaikan delikan maut dari pria sekarat di hadapannya.

"Bagaimana caranya? Huh! Kau lihat sendiri Kyuubi sudah mati."

"Kyuubi memang sudah tidak ada di dunia ini, tapi cakranya masih tertinggal. Kita bisa memanfaatkannya untuk Proyek Mata Bulan kita." ujar Obito masih tetap tenang, tak ambil pusing dengan kemarahan partner crimenya.

'Tapi, itu tak cukup untuk membebaskan kaa-san. Tanpa Kyuubi, Mugen Tsukuyomi tak akan sempurna dan itu artinya kaa-san akan tetap terpenjara di bulan. Bagaimana sekarang? Ini bisa merusak rencanaku dan Kaa-san,' batin seseorang dengan hati yang gundah gulana. Diam-diam, ia pun menyumpah serapahi Minato, bocah kemarin sore yang telah dengan sukses mengacaukan rencana yang telah ia susun berabad-abad lamanya.

'Benar juga, Obito. Aku bisa menggunakan cakra Kyuubi yang tertinggal di dunia ini atau...,' pikir Madara dengan mata yang berkilat licik. '...aku bisa menghidupkan jinchuuriki Kyuubi yang terakhir dengan jutsu-nya Tobirama-chan. Akan sangat menyenangkan, jika si Tolol itu menyaksikan bagaimana jutsu ciptaannya aku gunakan untuk menghancurkan Konoha? Ha ha ha.. Oh, itu akan jadi hari yang paling indah dalam hidupku.' batin Madara.

"Kau ada benarnya." Ujar Madara membenarkan. "Sekarang tugasmu mengawasi Kirigakure. Ku dengar ada yang memberontak pemerintahan Yagura. Pastikan, Yagura tidak jatuh ke tangan pemberontak! Jika ia jatuh, lekas ambil Sanbi dari tubuhnya."

NINJA NOT MAINSTREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang