NINJA NOT MAINSTREAM

Perang Dunia Keempat Part One

Author Note :
Sekali lagi Author ngasih saran. Tonton aja adegan perang dalam drama india Mahabharata bagi yang suka film epos india atau The Lord of The Ring yang season terakhir atau Harry Potter sekuel terakhir untuk lebih merasakan kedahsyatan perang dalam cerita animasi Naruto yang Ai buat cerita dengan judul Not Mainstream. Biar lebih menggelegar dahsyatnya dan mengerikannya. Rasa putus asa yang memuncak hingga rasanya seolah tidak ada secercah cahaya harapan pun selam perang dunia keempat pecah.
^_^

BTS
CHEKIDOT

Shisui membaca laporan di mejanya dengan wajah muram. Dalam hati, ia menyalakan lilin untuk para korban perang. Kondisi serupa dialami oleh para Kage lainnya.

Seperti yang sudah mereka perkirakan semula, perang dunia ninja kali ini berlangsung sangat sengit. Lebih sengit dibandingkan dengan perang-perang sebelumnya digabungkan jadi satu.

Sejak minggu pertama, korban dari pihak aliansi ninja-samurai sudah mulai berjatuhan. Jumlahnya sangat besar yang mana membuat hati para pemimpin berdarah karena sakit. Sumber daya berharga yang mereka budidayakan sekian tahun lamanya, hasil cucuran keringat, air mata, dan darah hancur begitu saja di medan perang.

Tapi, tidak ada satu pun dari mereka yang mau menghadap kamera dan mengibarkan bendera putih. Mereka menggertakkan rahangnya kuat-kuat, melemparkan segala hitung-hitungan untung rugi perang ke belakang. Ini bukan saatnya menghitung sempoa, bersikap hemat dengan menyimpan sumber daya elit mereka. Ini waktunya mereka berjuang habis-habisan dengan segala yang mereka miliki karena pertaruhan untuk perang kali kini berharga astronomi. Jika pihak aliansi shinobi kalah, maka mereka tidak akan ada lagi di dunia. Shinobi berikut peradabannya akan didelete oleh Akatsuki, direstat kembali ke jaman sebelum shinobi dan hukumnya ada.

Peradaban shinobi memang tidaklah sempurna, punya banyak celah yang mana menyebabkan lahirnya benih-benih kebencian bertaburkan dendam, yang akhirnya selalu jadi pemicu pecahnya perang. Namun, jika dibandingkan dengan peradaban dimana satu-satunya hukum yang berlaku adalah hukum rimba, jelas peradaban shinobi lebih manusiawi.

Setidaknya, dalam peradaban shinobi, anak-anak, wanita, dan manula dari pihak sipil dilindungi. Bahkan untuk desa tertentu, shinobi dengan status genin mendapat perlindungan lebih dari shinobi dengan ranking di atasnya. Perang pun tidak membabi buta menganeksasi seluruh desa tanpa pandang bulu. Desa yang diserang selalu menargetkan sesama desa ninja. Desa tanpa kualifikasi itu terbilang aman. Tidak akan diagresi terkecuali desa tersebut jadi basis tersembunyi ninja tertentu.

Tuk! Suara cangkir bergesekan dengan permukaan meja. Sreet! Lalu diikuti suara kursi diseret.

Kepala Shisui mendongak menatap orang yang dengan santai duduk di hadapannya. Dilihat dari wajahnya yang kusut, Shisui tahu jikalau dia memiliki banyak keluhan. "Ada apa?"

"Para kage edo tensei sudah bergerak." Katanya dengan nada serius.

Shisui menghela nafas. Ia tahu perasaan Raikage keempat yang berantakan. Sebagai seorang anak yang melihat ayahnya yang sudah mati dihidupkan kembali untuk bertarung dengan orang-orang sedesanya sendiri, hatinya pasti sakit dan juga marah. Penghinaan ini sungguh tak tertahankan.

"Apa yang kau cemaskan?"

"Ayahku. Raikage terkuat. Tidak ada yang bisa melukainya. Bahkan, Hachibi tidak bisa melumpuhkan ayahku. Waktu. Hachibi mengamuk, ayahku sendiri yang turun tangan melawannya. Beliau berhasil menekuk perlawanan Hachibi dan menyegelnya"

"Lalu, bagaimana beliau meninggal?"

"Ayahku mati karena melawan sepuluh ribu shinobi lawan selama tiga hari tiga malam. Seorang diri." Aku Raikage keempat jujur.