THE PRINCESS - CHAPTER 8

6.5K 693 8
                                    

"Ummaaa.." Jennie menghambur ke pelukan Ibu Taehyung

"Sepertinya sesuatu yang besar telah terjadi" tebak Ms. Kim, ibu Taehyung, sambil membalas pelukan Jennie.

"Baiklah, aku permisi umma" pamit Jiyoung yang mengantar Jennie ke rumah sakit, disusul anggukan Ms. Kim.

"Taehyung, nde?" Jennie mengangguk malu.

"Kami sudah berbaikan, Umma. Taehyung meminta maaf padaku. Hari ini dia menyuruhku menunggunya disini. Umma tidak keberatan kan?"

"Tentu saja tidak, nak. Ternyata anak keras kepala itu bisa meminta maaf juga"

"Umma, anak keras kepala itu anakmu" protes Jennie.

"Nde, anak keras kepala yang beruntung karena begitu disukai oleh seorang putri"

Jennie tak dapat menahan gummy smile-nya.

***

"Kim Taehyung, bisakah kita bicara sebentar?" Taehyung yang sedang merapikan minuman kotak di rak pajangan berhenti sejenak. Dilihatnya Jisoo dan Hanbin yang berdiri di belakangnya.

"Aku sedang bekerja" tolaknya.

"Ini tentang Jennie" bujuk Jisoo. Taehyung mengambil dus kosong bekas minuman kotak yang sudah disusunnya lalu berdiri.

"Berhentilah melibatkan diri antara aku dan Jennie Kim!"

"Tidak bisa. Kau tidak tahu seberapa besar dampak perlakuanmu pada Jennie. Aku tidak mau Jen.."

"Aku tahu" potong Taehyung. "Jennie pernah mengalami trauma. Kalian tenang saja, aku tidak akan menyakitinya. Terima kasih sudah menjaga Jennie dan mengkhawatirkannya hingga detik ini. Mulai sekarang aku yang akan menjaganya" ujar Taehyung yakin.

"Kami tidak bisa percaya begitu saja. Beberapa hari yang lalu kau masih mengabaikannya" nada khawatir terdengar jelas dari suara Hanbin.

Taehyung menghela nafas kesal. Sejujurnya hari ini pekerjaannya sangat banyak dan ia sangat lelah. Aku tidak perlu membuktikan apa-apa pada kalian. Aku sudah berbicara banyak dengan Jiyoung hyung. Kurasa kalian akan lebih percaya dengan ucapannya"

Jisoo dan Hanbin saling berpandangan.

***

Setumpuk buah kiwi telah tersusun rapih sebagai tugas terakhir Taehyung hari ini. Taehyung menatap puas hasil pekerjaannya. Tiba-tiba detak jantungnya terasa lebih cepat saat diingatnya Jennie sedang menunggunya di rumah sakit. Gugup karena ini pertama kalinya ia membuka diri selain kepada ibunya, Jungkook dan Lisa. Tapi juga menyenangkan. Entahlah....

"Yeobo, bukankah buah kiwi bagus untukmu?" sebuah suara yang sangat dikenalnya mengembalikan kesadaran Taehyung. Terpisah oleh tumpukan buah-buahan, dilihatnya pria paruh baya menemani istrinya yang sedang hamil tua memilih buah kiwi.

Tatapan itu menyiratkan kebencian dan kesedihan. Pria yang sudah menelantarkan dia dan ibunya terlihat begitu bahagia menghabiskan waktunya dengan sang istri. Karena keduanya begitu sibuk memilih buah kiwi, mereka tidak menyadari kehadiran Taehyung.

Rasa sesak didadanya membuat Taehyung tak bisa berdiri lebih lama lagi disana. Ia bergegas pergi lalu mencari ketenangan dengan membasuh wajahnya yang sudah terasa panas. Taehyung menatap lekat-lekat pantulan cermin wastafel dihadapannya. Dipukul-pukulnya dada sebelah kiri yang masih terasa begitu sesak. Ia tak ingin menangis, tapi ingatan tentang ditinggalkan, pengkhianatan terhadap ibunya hingga membuat ibunya mengalami stroke, lalu dirinya yang terbiasa serba ada terpaksa pontang panting mencari pekerjaan sambilan untuk menyambung hidup, terasa begitu sakit. Dan betapa semua itu terasa semakin menyakitkan saat melihat ayahnya dengan keluarga barunya yang bahagia.

***

Jam dipergelangan tangan Jennie menunjukan pukul 11 malam. 3 jam sudah berlalu sejak jadwal shift Taehyung berakhir. Haruskah ia menunggu sebentar lagi?

Dilihatnya ibu Taehyung yang sudah terlelap. "Umma, Taehyung belum datang. Apa yang harus kulakukan?"

Beberapa saat kemudian, Jennie menghela nafas berat membuang kekecewaannya, lalu mengambil ponsel di tasnya.

"Oppa, bisakah kau menjemputku sekarang?"

***

THE PRINCESS - JENNIE KIM X KIM TAEHYUNG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang