Part 5

186 23 0
                                    

"Sunny..." ujar Hyunsun, saat pintu dibuka oleh Youngsun. Ia memeluk kembarannya itu, erat.

"Kau kenapa, Hyun? Apa ada yang terjadi?" tanya Youngsun, kaget.

"Tidak, apa Oppa sudah pulang?" tanya Hyunsun sambil melepas pelukannya, menatap Youngsun.

"Iya, dia ada dikamarnya." jawab Youngsun, tanpa bisa menghilangkan raut herannya.

Mendengar itu, Hyunsun segera memasuki kamar kakaknya itu. "Oppa..." Ujarnya sambil berjalan menghampiri Youngmin yang tengah membaca buku, memeluknya erat.

"A...ada apa ini? Kenapa kau memelukku?" tanya Youngmin, sedikit gugup. Pasalnya ia tak pernah merasakan pelukan sejak lama, membuatnya sedikit kikuk.

"Mereka kembali menggangguku, untung saja pria itu membantuku." Jawab Hyunsun, pelan.

"Si...siapa yang kau maksud? A...aku belum mengerti." ujar Youngmin, bingung.

Hyunsun menatap Youngmin, lalu melirik Youngsun. "Oppa, kenapa? Apa Oppa sakit? Kenapa wajah Oppa memerah?" tanyanya sambil memeriksa keadaan Youngmin, membuat wajah pria itu makin memerah.

"Hm... Hyun, biarkan Oppa beristirahat. Ayo." ajak Youngsun, sedikit menyeret Hyunsun.

"Baiklah, tapi tunggu dulu." ujar Hyunsun sambil kembali duduk dihadapan Youngmin, membuat pria itu salah tingkah. "Oppa, cepatlah sembuh." Ujarnya sambil mengecup pipi Youngmin, membuat pria itu tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

"ayolah, Hyun." Ujar Youngsun, kesal. Sebenarnya ia cemburu, ia cemburu karna tak bisa melakukan apa yang Hyunsun lakukan pada kakaknya itu. Ia pun segera menarik Hyunsun, meninggalkan Youngmin sendiri.

Sementara itu, Youngmin terdiam. Ia mengusap pipinya, baru saja gadis bernama Hyunsun itu mengecup pipinya. Sedekat itu mereka? Kenapa Youngsun tak menciumku seperti yang dilakukan gadis itu?

***

Minwoo menghela nafas, kasar. Ia menatap Kwangmin yang tengah serius membaca buku, ia mendengus. "Ya! Young, kau kenapa tak bersiap?"

"Bersiap untuk apa?"

"Makan malam, kenapa kau belum bersiap?"

"Eoh, aku tak tau harus apa." ujar Kwangmin, tersenyum. "Kau kenapa?"

"Ah, itu. Tadi aku bertemu dengan gadis bertopi itu, dia dikejar berandalan tadi."

"Apa? Siapa?"

"Gadis bertopi yang bersama pria yang mirip denganmu, kau ingat?"

Kwangmin terdiam, lalu terbelalak kaget. "Apa? Hyun...?"

Minwoo mengernyit, bingung. "Hyun? Siapa itu?"

"Ah, bukan. Ada apa dengan gadis itu?"

"Aku melihatnya dikejar para berandalan, sepertinya dia berbuat onar."

"Apa?"

"Ya, bahkan dia meminta bantuanku dan memelukku dengan erat. Setelah itu, ia kembali pada asalnya. Menyebalkan sekali gadis itu..."

"Apa maksudmu?"

"Dia kembali jutek padaku, aku kan membantunya. Kalau tau begitu, aku takkan membantunya."

Kwangmin tersenyum, geli. "Gadis itu tidak berubah..." gumamnya, tapi Minwoo mampu menangkapnya.

"Apa yang kau katakan?"

"Tidak ada, aku hanya sedang membaca."

Minwoo menatapnya, sedikit heran.

***

Kwangmin memasuki sebuah rumah mewah, ia menatap sekelilingnya. Donghyun pun melihat sekelilingnya, ia tersenyum menemukan sang tuan rumah tengah duduk santai di ruang keluarga.

"Ayo, Young." ajak Donghyun, membuat pria itu mengikuti langkah ayah Youngmin itu. Mereka berhenti disebuah meja yang diduduki dua orang wanita dan seorang pria itu, mereka menyapa keluarga Shim itu.

"kita bertemu lagi, Young." ujar Hyunseong, ramah.

Kwangmin tersenyum kikuk, ia pun membungkukkan badannya.

"Ayo duduklah, silahkan." Ujar Hyunseong, lagi. Donghyun dan Kwangmin pun duduk, membuat gadis yang duduk dihadapan Kwangmin salah tingkah.

"Jadi, apa kalian sudah menemukan tanggal yang bagus?" tanya Ny.Shim, tersenyum ramah.

"Ah, apa yang kau lakukan? Mereka kan baru datang, membuat malu saja." ujar Hyunseong, menegur istrinya itu.

"Ah, maaf. Aku terlalu kaget melihat putramu, kan aku baru menemuinya kali ini." ujar Ny.Shim, membuat gadis disana memerah pipinya dan yang lain tertawa.

"Hm, Saeron. bagaimana kabarmu?" tanya Donghyun pada gadis itu, membuat Kwangmin menatap gadis itu.

"baik, Samcheon. Samcheon sendiri bagaimana kabarnya?"

"Sangat baik, aku bahagia melihat putraku akhirnya dewasa. Ini berkatmu, Saeron." ujar Donghyun sambil menepuk punggung Kwangmin, membuat pria itu tersenyum.

"Ah, Samcheon bisa saja." ujar Saeron, malu-malu.

Kwangmin hanya diam, bingung harus apa. Seorang pelayan pun menghidangkan minuman untuk mereka, membuat Kwangmin sedikit terbantu karna suasana yang tak mendukung ini.

***

"Oppa, kau disini? Sebaiknya kau istirahat, kau masih terlihat tak sehat." ujar Youngsun, saat melihat Youngmin memasuki dapurnya.

"Hm, Hyun mana?" tanya Youngmin sambil duduk dimeja makan.

"Dia sedang belajar dikamarnya, dia kan sudah berjanji akan rajin belajar." ujar Youngsun, tanpa mengalihkan perhatiannya dari masakan yang ada dihadapannya.

"kau masak apa?" tanya Youngmin sambil mendekati Youngsun, lalu berdiri dihadapan masakan itu. "Kelihatannya enak, apa aku boleh mencobanya?"

Youngsun terdiam, ia menatap Youngmin yang terus menghirup aroma masakan itu. "Apa yang terjadi? Kenapa Oppa seperti ini?"

"Apa maksudmu? memang ada apa denganku?" tanya Youngmin, balik. menatap Youngsun sedekat ini, membuat Youngmin gugup.

Youngsun terdiam, menatap wajah pria yang dikira kakaknya itu.

"Apa makanannya sudah siap?" teriakan itu membuat mereka tersadar, mereka segera memalingkan wajahnya.

"hm... Sebentar lagi, kau duduklah." ujar Youngsun sambil menjauh dari Youngmin, membuat pria itu menghela nafas kecewa

Hyunsun hanya diam, bingung atas perubahan sikap kakaknya itu.

TWINS LOVE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang