Kwangmin berjalan keluar, ia menatap sekelilingnya. Melihat ini semua, membuat Kwangmin teringat pada kedua adiknya. Ia menatap lantai, sayang sekali ia tak memiliki ponsel untuk menghubungi Youngmin dan menanyakan keadaan mereka.
Kwangmin kembali teringat cerita Minwoo, tadi siang Hyunsun dikejar para pria itu. Kwangmin tau, Hyunsun pasti sangat ketakutan. Untunglah ada Minwoo yang membantunya, jadi ia lolos kali ini.
"Oppa..." ujar seorang gadis, membuat Kwangmin menoleh. "Sedang apa kau disini?" tanya gadis yang tak lain adalah Saeron, gadis yang dijodohkan dengan Youngmin.
"Ah, tidak ada." ujar Kwangmin, singkat.
Saeron tersenyum, lalu ia menatap Kwangmin. "Ternyata yang asli lebih tampan, ya?" Ujarnya, membuat Kwangmin menoleh.
"Apa?"
"Ya, ini kan pertama kalinya aku melihatmu." ujar Saeron, malu-malu.
Kwangmin terdiam, kaget. Apa mereka sudah gila? Pertemuan pertama untuk membahas pertunangan, pantas saja Youngmin tak menginginkan ini.
"Oppa, kau baik-baik saja? Wajahmu pucat, apa kau sakit?"
"Tidak, sepertinya aku harus masuk." ujar Kwangmin sambil bergegas masuk, meninggalkan Saeron yang kebingungan.
***
Youngmin membalikkan tubuhnya, ia tak bisa tidur malam ini. Selain ia tak terbiasa dengan kasur lantai ini, disini juga agak panas. Youngmin harus membuka kaosnya, agar ia tak kepanasan malam ini.
Youngmin menghela nafas, ia pun beranjak. Ia memakai bajunya, lalu mengambil mantelnya. Ia berniat pergi untuk mencari udara segar, ia membuka pintu.
Disaat yang bersamaan, Youngmin mendengar suara pintu dibuka. Dengan segera ia menutup kembali pintu itu, mengintip di celah pintu.
Youngsun tengah membuka pintu, ia berjalan dengan pelan sambil melihat sekelilingnya. Ia tersenyum, lalu berjalan perlahan menuju pintu.
Youngmin terdiam, lalu tersenyum. Ia menunggu Youngsun menutup pintu, tak lama ia pun keluar mengikuti gadis itu.
Youngsun berjalan menuju halte bus, membuat Youngmin segera bersembunyi. Apa yang akan ia lakukan?
Youngmin terus mengikuti Youngsun, akhirnya gadis itu berhenti di Sungai Han. Gadis itu berjalan menyusuri jalan setapak, lalu berhenti dihadapan sungai besar itu.
Youngmin berusaha mendekat, tanpa Youngsun sadari. Pria itu pun mendengar suara isakan Youngsun, membuat Youngmin bingung. Ada apa dengannya? Apa ada yang menyakitinya? Kenapa ia menangis seperti itu?
"Oppa, apa yang harus kulakukan agar kau mengerti?" ujar Youngsun, terisak. "Aku menyukaimu, aku benar-benar menyukaimu. kenapa kau lakukan ini padaku? Kenapa kau memperlakukan aku seperti ini? Apa Hyunsun lebih berarti dimatamu? Apa tak ada tempat untukku?" ujar Youngsun, setengah berteriak.
Youngmin terdiam, ia menunduk. Apa yang ia katakan? Apa ia menyukai kakaknya sendiri? Apa yang ada dipikirannya itu?
tiba-tiba beberapa pria menghampiri Youngsun, membuat gadis itu menatap mereka waspada.
"Hai, Sunny. Sudah lama sekali kita tak bertemu, ya? Apa kau merindukan aku?"
Youngmin menatap Youngsun terlihat kaget melihat pria itu, gadis itu mundur satu langkah.
"Apa yang kau inginkan dariku?" teriak Youngsun, membuat pria itu tertawa.
"Apa yang bisa kau berikan padaku? Tubuhmu?" ujar pria itu sambil berjalan mendekat, membuat Youngsun mundur.
Youngmin mengepalkan tangannya, ia segera berlari menghampiri keduanya. "Youngsun..." teriaknya, membuat Youngsun dan pria itu menoleh.
Youngsun sangat kaget, ia menatap Youngmin tak percaya.
"Ayo pulang, kau kemana saja." ujar Youngmin sambil menggamit tangan Youngsun, pelan.
Pria itu menatap Youngmin, tersenyum. "Hai, Hyung." sapa pria itu, tapi Youngmin menatapnya tajam.
"Minggir, jangan ganggu kami." ujar Youngmin, datar.
Pria itu terdiam, lalu menjauh. Youngmin menatapnya, tak percaya. Apa yang telah kulakukan? Aku hanya membentaknya, lalu dia pergi begitu saja? Apa Kwangmin begitu hebatnya hingga pria itu langsung pergi begitu kubentak?
"Oppa, apa yang kau lakukan disini?" tanya Youngsun, menghilangkan keterkejutan Youngmin.
"Aku mengikutimu, ayo pulang." ujar Youngmin sambil berjalan, menarik tangan Youngsun. Tanpa Youngmin sadari, Youngsun tersenyum senang sambil melihat genggaman tangannya dan Youngmin.
Youngmin melirik Youngsun sambil berjalan, gadis itu tengah menatap genggaman mereka sambil sesekali tersenyum. Dugaannya ternyata benar, gadis ini menyukai Kwangmin. Youngmin menghela nafas, membuat Youngsun menatapnya.
"Ada apa, Oppa?" tanya Youngsun, membuat Youngmin menatapnya.
Youngmin tersenyum, ia mengusap rambut Youngsun. "Tidak ada, aku hanya sedang berpikir."
"Berpikir tentang apa?"
Youngmin menghela nafas, pelan. "Apa ada pria yang kau sukai?"
Youngsun terdiam, ia tampak kaget.
"aku mendengarnya tadi, apa itu semua benar? Maksudku, kau sedang menyukai seseorang? Siapa dia?"
Youngsun terdiam, lalu ia tersenyum. "Dia bukan siapa-siapa, aku hanya sekedar menyukainya."
"Apa orang itu menyukai Hyunsun?"
Youngsun kembali terdiam, ia tersenyum. "Aku tak tau, tapi... Oppa, bisnya sudah datang." ujarnya, berusaha mengalihkan perhatian Youngmin.
Youngmin menahan tangan Youngsun, membuat gadis itu menatapnya. Youngmin tersenyum, lalu mengecup pipi Youngsun. "Semoga ia menyadari perasaanmu, ya?" Ujarnya, membuat Youngsun membeku seketika. "Ayo." ajaknya sambil menarik tangan Youngsun, membuat Youngsun mengikutinya.
Perlahan senyuman muncul di bibir Youngsun, membuatnya semakin terlihat cantik.
Tidak apa-apa kan, kalau aku mencium adikmu, Kwangmin?
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS LOVE (END)
Teen FictionKwangmin Boyfriend as Lee Kwangmin Youngmin Boyfriend as Kim Youngmin Kim Sohyun as Lee Hyunsun Minwoo Boyfriend as No Minwoo Kim Yoojung as Lee Youngsun Kim Saeron as Shim Saeron Donghyun Boyfriend as Youngmin's father Jeongmin Boyfriend as White C...