"Lu?" Bisik Kyungsoo mulai mengernyitkan keningnya lagi.
Masih dengan tatapan tak percaya, mata yang agak memerah dan sedikit berkaca-kaca, Luhan mengamati dua orang yang berdiri membatu seperti pencuri yang baru saja kedapatan mencuri barang berharga. Satu laki-laki jangkung, dengan wajah pucat terguncang dan mulut setengah terbuka, satu lagi seorang laki-laki lebih kecil dan pendek, yang hanya diam menunduk dan sesekali mencuri pandang dengan takut-takut ke arah Luhan.
Bibir Luhan bergetar, menahan sesuatu yang tiba-tiba menyesakkan dadanya."Chanyeol..." bisiknya, dengan nada yang berusaha dibuat setenang mungkin. "Chanyeol tak ada disini, Kyung." Sambungnya. Tapi mata rusa itu masih menatap tajam pada Chanyeol dan Baekhyun, yang kali ini berdiri dengan saling menjaga jarak masing-masing.
"Kau yakin, Lu? Padahal tadi aku meminta tolong padanya untuk mengambilkan sweaterku kemari. Lalu kemana dia?" Tanya Kyungsoo bingung.
"Entah, mungkin dia sedang melakukan sesuatu dulu dibawah sebelum kemari. Biar aku yang membawakan sweatermu." Kata Luhan. "Tunggu saja disini, Kyung."Kemudian, dengan langkah perlahan, Luhan berjalan masuk ke dalam kamar menghampiri Chanyeol. Dipandangnya sekali lagi laki-laki jangkung itu, lalu beralih pada Baekhyun, yang mencoba membuka mulutnya dan menyebut nama Luhan tanpa suara.
Kembali Luhan berpaling pada Chanyeol, dan dengan tatapan dingin dan tajam ia menarik sweater berwarna biru tua di tangan Chanyeol, tapi ditahan olehnya."Lu, aku bisa jelaskan ini." Bisik Chanyeol dengan tatapan memohon pengertian.
"Kita lihat saja nanti." Desis Luhan, yang dengan sekuat tenaga menarik sweater itu hingga terlepas dari tangan Chanyeol.Tanpa menunggu respon apapun lagi dari Chanyeol ataupun Baekhyun, Luhan lantas berbalik dan berjalan menghampiri Kyungsoo lagi di ambang pintu.
"Aku sudah ambilkan sweatermu, Kyung." Luhan memberikan sweater itu pada Kyungsoo dan mengalungkan di bahunya. "Ayo kita ke bawah lagi, mungkin Chanyeol lupa permintaan tolongmu, dan sedang bersenang-senang dengan yang lain." Ia menyebut dan menekan kalimat 'bersenang-senang' dengan nada yang tajam dan agak ganjil. Diliriknya kembali ke dalam kamar.
"Hmm, baiklah. Mungkin memang ia sedang ke dapur mengambil makanan atau minuman." Kata Kyungsoo, lalu dibantu oleh Luhan, ia berjalan pergi meninggalkan pintu kamar, meninggalkan Chanyeol yang langsung mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.Chanyeol sama sekali tak menduga hal itu bisa terjadi. Tapi ia langsung menyadari kalau memang seharusnya ia tak melakukan itu, karena kemungkinan untuk dipergoki seperti tadi sangat besar. Sambil terus mengutuki diri sendiri, Chanyeol duduk di pinggir tempat tidur dengan kepala tertunduk.
Entah apa yang terlintas di pikiran Luhan melihat dirinya dan Baekhyun berciuman tadi. Hal yang seharusnya memang tak boleh terjadi mengingat Chanyeol sudah memiliki kekasih, yaitu sahabatnya sendiri. Chanyeol memang merasa masih memiliki kesempatan untuk menjelaskan pada Luhan, sebelum ia berpikir aneh-aneh, sebelum ia menceritakan pada semua orang, sebelum Kyungsoo tahu mengenai ini walau sebenarnya ini adalah kesalahpahaman. Tapi, apakah Luhan akan percaya ceritanya? Mengingat Suho juga pernah tak sengaja memergoki dirinya dan Baekhyun berciuman."Chanyeol." Bisik Baekhyun takut-takut. Ia benar-benar merasa bersalah dan menyesal sekali dengan apa yang terjadi. "Joesong haseyo." Lirihnya.
Chanyeol hanya diam. Ia tak menyalahi Baekhyun. Ia menyalahi dirinya sendiri, dimana seharusnya ia bisa membuat hal ini tak perlu terjadi. Sebenarnya Chanyeol bisa menolak permintaan Baekhyun. Namun demikian alasan mengapa ia menerima hal itu rasanya masih bisa diterima. Tapi entahlah, apa orang lain masih bisa menerima hal itu atau tidak.
Kedua tangannya menutup wajahnya, dan dengan helaan nafas panjang Chanyeol hanya berharap tak ada sesuatu yang buruk terjadi setelah kejadian ini.*
Chanyeol membereskan kertas-kertas di atas meja kerjanya lalu memasukan ke dalam map kemudian menyimpan di box arsip belakang kursinya. Sambil merapikan alat-alat tulis di meja, Chanyeol meraih cangkir dan menghirup caffe latte hangat-nya hingga tak bersisa dan menjatuhkan diri di kursi dengan sandaran jangkung itu. Ia menghela nafas panjang untuk melepas lelah dengan mata terpejam. Tak bisa dipungkiri, apa yang terjadi kemarin tak bisa Chanyeol lupakan sama sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chansoo Life
FanfictionThis story is all about the Giraffe and the Penguin of EXO daytime, Chanyeol and Kyungsoo. Untuk semua Chansoo Shipper Cerita merupakan fanfiction bersifat drabble atau oneshoot Isi cerita hanyalah karangan dan imajinasi author, karakter yang diceri...