Flashlight [Part 4]

1.8K 211 19
                                        

"Ayo kita masuk. Hati-hati ada undakan depan pintu." Dengan perlahan Chanyeol memapah Kyungsoo masuk melewati pintu depan.

Sambil menggerak-gerakan tongkat khusus yang dibelikan Chanyeol untuk yang tidak bisa melihat, Kyungsoo berjalan pelan memasuki ruangan tengah sementara Chanyeol sudah melepaskan pegangannya pada Kyungsoo namun masih mengawasi kekasihnya itu.
Kyungsoo ingin membiasakan diri menggunakan tongkat ketika berjalan sehingga tidak terlalu sering merepotkan banyak orang. Awalnya Chanyeol menolak keinginan Kyungsoo dan mengatakan akan selalu membantunya, tapi Kyungsoo juga bersikeras ingin mencoba bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain, dan Chanyeol pun tak bisa setiap saat menemaninya bukan.
Setidaknya ia ingin terbiasa dengan keadaannya sekarang, lagipula ini hanya di dalam rumahnya sendiri saja. Kyungsoo pun berjanji pada Chanyeol tak akan keluyuran keluar rumah sendirian menggunakan tongkat tanpa ada yang menemaninya.

Chanyeol baru akan segera berlari menangkap Kyungsoo yang sedikit tersandung kaki meja, tapi ia berhenti ketika Kyungsoo masih bisa menyeimbangkan dirinya lagi dan berhasil menemukan sofa lalu duduk.

"Aku sudah bisa duduk sendiri, kan?" Kata Kyungsoo dengan senyuman bangga.

Melihat itu Chanyeol hanya bisa tersenyum sambil sedikit menggelengkan kepalanya. Dalam keadaan seperti ini pun kekasihnya itu masih ingin berusaha tampak mandiri. Saat masih sehat saja Kyungsoo selalu ingin dilihat sebagai orang yang dewasa dan bisa melakukan apapun sendiri, meski kenyataannya ia masih sangat kekanakan dan terkadang manja. Namun ia tidak terima jika dikatakan begitu walaupun Chanyeol juga tidak keberatan jika Kyungsoo bersikap seperti anak kecil yang manja.

"Aku percaya kau bisa melakukannya sendiri." Ujar Chanyeol, duduk disamping Kyungsoo. "Kekasihku ini memang serba bisa." Tambahnya, merangkul bahu kecil Kyungsoo dan menyandarkan kepala si lelaki mungil ke lehernya.
"Jam berapa semua orang akan datang, Chan?"

Chanyeol melihat ke jam tangannya. "Sepertinya sekitar satu jam lagi, Chagi-ya. Kita terlalu cepat pulang."
"Aku ingin ikut membantu mempersiapkan makanan." Kyungsoo hendak bangkit, tapi Chanyeol menahannya.
"Meski ini rumahmu, dan karena saat ini aku ada disini, maka tak akan kubiarkan kau melakukan pekerjaan yang seharusnya aku lakukan." Kata Chanyeol. "Duduk disini, biarkan aku yang menyiapkan makan siang."
"Tapi Chan..."

Dengan singkat Chanyeol mengecup bibir Kyungsoo, membuat wajah si lelaki mungil langsung merah padam dan menunduk malu. Chanyeol terkikik melihat reaksi kekasihnya itu.

"Kau sungguh menggemaskan sekali, Chagi-ya." Kata Chanyeol mencubit kedua pipi Kyungsoo dengan lembut. "Tunggu disini, oke? Biarkan Chef Park Chanyeol yang akan menyiapkan pesta barbeque ini untuk semuanya."

Kyungsoo mendengus menahan tawa. Dia bisa mendengar Chanyeol bersiul dan berjalan menjauh, yang dikira Kyungsoo pasti ke arah dapur. Bisa dikatakan masakan Chanyeol memang enak, begitupun semua keluarga Park yang lain. Tak heran mereka memiliki cafe yang sangat terkenal di kota ini dengan sajian makanan yang sangat menggiurkan selera. Kyungsoo memang hobi memasak juga, tapi mengingat keadaan sekarang yang tidak memungkinkan, Chanyeol yang selalu memasakan makanan untuknya. Ia tak keberatan, malah sangat dengan senang hati.

Karena sudah merasa lebih bahagia meski masih dalam kondisi belum bisa melihat, Kyungsoo ingin mengundang teman-temannya untuk berpesta barbaque di rumahnya hari ini. Kebetulan Mr dan Mrs Do baru akan pulang nanti malam dan mengizinkan Kyungsoo mengajak teman-temannya datang ke rumah. Dengan Chanyeol yang berjanji akan membantu dan menemani Kyungsoo hari ini, termasuk melakukan pemeriksaan ke dokter seperti tadi pagi, membuat Mr dan Mrs Do tidak perlu merasa khawatir lagi dengan Kyungsoo. Apalagi Suho juga akan hadir.

Sambil sayup-sayup mendengar suara Chanyeol dari dapur, yang sekali-sekali juga meminta bantuan pelayan rumah Kyungsoo untuk melakukan sesuatu, Kyungsoo bangkit dari sofa dan berjalan pelan dengan bantuan tongkatnya. Kyungsoo tentu sudah tahu letak ruangan, perabot, dan jalan di rumah ini meski dalam keadaan tidak bisa melihat seperti ini. Ia hanya perlu hati-hati, seperti saat ini ia sudah berdiri di pintu yang menghadap ke halaman belakang yang luas dengan kolam renang besar.
Kyungsoo sedikit menunduk, tapi tidak bersedih. Sekarang ia tak bisa melihat keindahan taman yang selalu dirawat oleh Mrs Do dengan bunga-bunga yang indah. Pepohonan ukuran kecil dan sedang yang mengelilingi halaman luas itu, dan beberapa pohon besar yang rindang, air kolam renang yang selalu rutin dibersihkan sehingga warna-nya jernih sebiru berlian, Kyungsoo ingat jika sedang bosan maka ia akan duduk di tepi kolam renang dengan mencelupkan sebagian kakinya ke air.

Chansoo LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang