Gravitasi - Walk On Memories [Part 9]

1.4K 155 23
                                    

Originally story by beth91191 on "Seikat Chansoo"

-------------------------------------------------------------

Seoul, saat ini...

Eoneu nal bicheuro nege daeun moksori
ip matchudeut mollae neoreul kkaeun soksagime
salmyeoshi yeollideon kkumeul dameun ni nunppit
nal gidarin deushi neon miso jieotji yeah...

Neoye gyeote sappunhi anja insal geonne
areumdaweotteon geuttaero doragaryeo hae
eoneusae himihaejeo ganeun gieogeul ttara
oneul bam neol deryeogalkke...

Hayake binnan byeoldeuri gadeuk ssodajin
seolleneun i gireul hamkke georeoga
ni nunttongjaye seonmyeonghi bichin
jamdeun i sesangi nuntteugi jeone...

Amudo mollae
Do it do it do it do it do it do it
bamsae georeo bwa
Do it do it do it do it do it do it
balkkeoreum danneun gonmada hwanhi pyeolcheojin
geu gil ttara neowa geotgo shipeun areumdaun bam...

Dengan langkah ringan, seorang lelaki jangkung berjalan menyusuri sebuah jalan setapak sempit dengan banyak pepohonan rindang di kedua sisinya, menuju sebuah bangunan dengan arsitektur kuno tak jauh dari tempat mobilnya parkir. Tangan kanan membawa dua buket bunga mawar putih berukuran sedang, sementara tangan kiri ia masukan ke dalam saku mantel panjangnya.

Bunyi suara pintu kayu mengayun yang berderit terbuka menggema di seluruh ruangan depan kosong saat ia mendorongnya perlahan, lalu berganti menjadi suara pantulan sepatu yang beradu dengan keramik berwarna gading ketika lelaki berkacamata hitam itu berjalan melewati beberapa deretan pintu kotak dari porselen dengan tulisan nama-nama di tiap pintunya.

Tak lama setelah berjalan melewati sekitar tujuh pintu, lelaki itu pun berhenti tepat di depan dua buah nama berbeda yang tertulis di depannya. Diletakkannya masing-masing buket bunga di sebuah ruang sempit persis di bagian depan pintu porselen.

"Fyuuuhh!" Lelaki itu menghela nafas panjang, menciptakan udara yang berhembus lembut melewati bibirnya.

"Do Kyungsoo." Gumamnya, mengelus ukiran nama yang tertulis di pintu tepat di sebelah kanannya. "Park Chanyeol." Tangannya lantas beralih menuju pintu sebelah kirinya. Ia menatap bergantian kedua nama di depannya itu sekali lagi.

Do Kyungsoo
12-01-1993
04-07-2014

Park Chanyeol
27-11-1992
05-07-2014

"Aku tak menyangka kalian berdua akan berakhir tragis seperti ini. Hubungan cinta manis yang telah kalian rajut dengan begitu banyak rintangan menghadang, harus berujung dengan maut memisahkan. Semua memang terlalu mendadak dan mengejutkan, terlebih semua terjadi diluar dugaan siapapun. Apa yang kalian alami memang tak seharusnya kalian dapatkan. Hubungan kalian memang terlalu indah, namun terlalu rumit pula untuk diwujudkan seakan hanyalah sebuah mimpi yang merupakan sebuah kembang tidur."

Helaan nafas pelan kembali menguap dari bibirnya. Sinar matahari yang menyusup dari balik jendela di bagian atas ruangan dingin dan lembab itu berhasil menyinari kulit wajahnya yang pucat.

"Kalian tahu, ini sudah hampir sebulan kalian pergi meninggalkan dunia ini. Aku tak mau munafik. Aku sungguh merindukan kalian. Kepergian kalian benar-benar terlalu cepat, kalian pergi begitu saja, seenaknya meninggalkan aku bersama dengan orang-orang yang mencintai kalian dan juga tangis kesedihan mereka, serta aku yang harus menyaksikan keadaan memilukan itu semua seorang diri.
"Dan dimana kalian saat itu terjadi? Mungkin akan ada yang mengatakan jika kalian saat ini sudah menikmati surga." Sebelah bibirnya terangkat, mencibir. "Kalian egois. Saat ini tak ada lagi yang bisa mengganggu momen indah kebersamaan kalian. Sementara aku... aku disini masih harus berhadapan dengan orang-orang penuh rasa duka sepeninggal kalian berdua."

Chansoo LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang