[Spoiler] Gravitasi - Walk On Memories

2.4K 224 44
                                    

hayake binnan byeoldeuri gadeuk ssodajin
seolleneun i gireul hamkke georeoga
ni nunttongjaye seonmyeonghi bichin
jamdeun i sesangi nuntteugi jeone

Lantunan musik dari salah satu boyband favorit asal negara asalnya ini mengalun manis melalui headphone yang ia kenakan. Bibir mungilnya ikut bersenandung pelan mengikuti irama musik.

Ahh, dia sungguh merindukan kampung halamannya itu, meski nyatanya baru enam bulan tepatnya ia meninggalkan tanah kelahirannya itu. Namun baginya itu adalah waktu yang cukup lama. Seoul sungguh menjadi tempat yang sangat ingin ia kunjungi, dan ia senang karena minggu depan ia akan dapat melihat kembali kota kesayangannya itu.

amudo mollae
Do it do it do it do it do it do it
bamsae georeo bwa
Do it do it do it do it do it do it
balkkeoreum danneun gonmada hwanhi pyeolcheojin
geu gil ttara neowa geotgo shipeun areumdaun bam

Enam bulan.
Yeah, bukan waktu yang singkat tentunya.
Bayangkah saja, kau berada di kota di sebuah negara yang baru pertama kali kau kunjungi seumur hidupmu, jauh dari orang tua, jauh dari teman-teman, jauh dari semua kehidupan yang sudah tujuh belas tahun dilalui setiap harinya, melakukan segala hal sendiri selayaknya seorang manusia asing yang memulai kehidupan barunya, kembali mencoba beradaptasi dengan lingkungan yang baru, belajar bagaimana bahasa yang digunakan di tempat baru. Semua hal itu membuat waktu enam bulan bukan-lah waktu yang singkat.

Terasa lama sekali. Tentu saja.
Hal itu bisa menjadi sangat menakutkan tentu.

Namun, tidak bagi lelaki mungil dengan mata bulat dan bibir khas berbentuk hati bernama Do Kyungsoo.

Venice memang kota pertama diluar Seoul, diluar Korea Selatan, yang ia kunjungi dan tinggali selama enam bulan ini. Berasal dari keluar sederhana, Do Kyungsoo belum pernah melakukan perjalanan jauh keluar dari negaranya walau hanya untuk berlibur bersama keluarga. Maka dari itu, hal ini membuat lelaki mungil itu merasa adalah seorang yang beruntung bisa memiliki kesempatan datang dan berkuliah di negeri ini, Italia.
Ia kuliah di salah satu Universitas ternama disini berkat beasiswa yang ia dapatkan dengan penuh perjuangan. Jurusan yang ia ambil, tentu adalah jurusan yang begitu ia impikan. Jurusan yang sangat berhubungan erat dengan hobinya.

Yeah, Fotografi. Jurusan dimana Do Kyungsoo saat ini ambil di tempat kuliahnya.
Bagaimana seorang Do Kyungsoo bisa begitu tertarik pada bidang fotografi, dimana kebanyakan orang lebih memilih menjadi objek dari kamera, memamerkan wajah tampan dan cantik serta lekuk indah tubuhnya dan pakaian mentereng yang digunakan, daripada harus berada di belakang kamera dan menjepret sebuah objek dengan penuh kehati-hatian agar gambar yang dihasilkan bagus sehingga ia harus memiliki keterampilan yang mahir?

Tak ada jawaban pasti dari seorang Do Kyungsoo. Ia hanya melengkungkan senyum di bibir bentuk hatinya saat ditanya mengapa ia tak menjadi objek fotonya saja, daripada berkonsentrasi memusatkan perhatiannya pada lensa kamera dan pada objek fotonya.
Bukan tanpa alasan, Do Kyungsoo merasa dirinya tak tampan, hanya lelaki kecil mungil biasa yang tak akan cocok menjadi sasaran kamera dan harus bergaya sesuka hati serta menghasilkan sebuah hasil seni yang menakjubkan.

Tidak. Itu bukan passion seorang Do Kyungsoo. Jiwanya akan lebih kental terasa ketika ia sendiri yang mengambil sebuah objek untuk difoto. Baginya itu adalah sebuah hobi dan kesenangannya. Ia mengatakan kepada setiap orang yang menanyakan apa yang membuat dirinya menyukai hobi fotografi yang bagi sebagian orang membosankan.

Jawaban pemuda Do sangat sederhana.

Biarkan itu menjadi rahasia hidupku yang bahkan aku tak ingin mengetahuinya karena tak mau merusak kepuasan hati yang kudapatkan saat mengambil objek foto yang menarik dan kusukai.

Well. Tak ada yang mau dan berani bertanya lebih lanjut lagi mengenai passion nya itu setelah menerima jawaban rumit Do Kyungsoo. Lagipula siapa yang mau terus menginterogasi hobinya itu, itu bukan sesuatu hobi yang mengerikan bukan.
Padahal tak ada yang tahu, dan mungkin tak ada orang di dunia ini yang tahu termasuk kekasih tercintanya, kecuali Tuhan tentunya, satu alasan lain Do Kyungsoo begitu mencintai fotografi.

Park Chanyeol.

Seorang pemuda jangkung, selalu tersenyum manis dengan lesung pipi yang begitu disukai Do Kyungsoo, begitu hangat dan mencintai serta menyayangi lelaki mungil Do, Mr Happy Virus yang akan membuat orang-orang berpikir hidup seorang Park Chanyeol mungkin berisi kesenangan dan kebahagiaan selalu setiap harinya, lelaki yang akan selalu menatap dalam dan penuh kasih sayang pada kekasih yang begitu dicintainya ini.

Kenapa Park Chanyeol yang membuat Do Kyungsoo semakin mencintai fotografi?

Bahkan pada dirinya sendiri ia berkata, biarkan itu menjadi kebahagiaanku sendiri.
Biarkan lelaki jangkung itu adalah alasanku untuk terus mengabadikan sebuah objek menarik di dunia ini.
Biarkan lelaki jangkung itu adalah penguatku untuk menekuni hobi yang sangat kucintai ini sejak pertemuan pertamaku dengannya.
Biarkan lelaki jangkung itu adalah orang yang akan selalu menjadi gravitasi fotografiku, gravitasi hidupku, dan gravitasi hatiku.

Sebuah pesan masuk mengganggu senandung kecil lagu yang dinyanyikan. Do Kyungsoo membuka pesan itu dan membacanya.

"Non vedo l'ora di vederti. XOXO 🖤."

Senyum kembali terukir di bibir mungil berbentuk hati itu. Bersama dengan berakhirnya musik di headphone-nya, Do Kyungsoo pun bergumam pelan sambil mengetikan balasan.

"A domani, my dobby 🖤."

*

Diangkat dan diadaptasi dari ff karya salah satu author favorit nih beth91191 dengan judul sama, dengan seijin authornim beth, thor cb untuk melanjutkan karya GRAVITASI nya.
Bagi yang ingin mencari tahu awal mulai cerita ini, silahkan berkunjung ke project nya authornim beth dan buka "Seikat Chansoo"
Disana ada jg beberapa ff keren lain nya authornim beth, dan nanti ada part dgn judul sama yg jd cerita awal mula dari seri GRAVITASI ini.

Mudah-mudahan suka ya dengan versi thor nih, kalo lebih bagus yang authornim beth ya wajar lah yah 😂🙏🏼

Happy reading 💙

Chansoo LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang