Chansoo Life

Gravitasi - Walk On Memories [Part 4]

Originally story by beth91191 on "Seikat Chansoo"

-------------------------------------------------------------

Sambil bersiul pelan menyenandungkan sebuah lagu tak jelas, Kyungsoo melangkah malas sepanjang trotoar sepulang dari sekolahnya. Hari ini terasa panjang sekali, banyak kegiatan dan kelas tambahan yang harus dilakukan mengingat sekarang ia sudah berada di kelas tiga guna mempersiapkan diri menghadapi ujian kelulusan. Lelah memang, tapi Kyungsoo harus menjalani semua itu dengan baik karena ingin meraih nilai yang baik dan dapat berkuliah di tempat terbaik.

Tapi entahlah, Kyungsoo sungguh membutuhkan penyemangat untuk melalui hari-harinya, terlebih setelah ia merasa sangat kesepian beberapa bulan terakhir ini, setelah gravitasi fotonya sudah tak ada lagi disini, di kota ini, di negeri ini. Benar, gravitasi fotonya sekarang sudah mempunyai kehidupan baru selepas lulus dari sekolah, menjadi seorang mahasiswa di negeri orang.

Park Chanyeol.

Nama yang tak akan pernah bisa dihapus dari ingatan lelaki mungil bernama Do Kyungsoo, yang selalu mengaguminya, mengamati setiap kegiatannya, dan mengambil fotonya, yang tentu semua hal itu dilakukan dengan tersembunyi alias diam-diam seperti seorang paparazzi membutuhkan berita dari seorang artis, ataupun seorang sasaeng fans yang teramat tergila-gila dengan selebritis pujaannya.

Kyungsoo memang sudah begitu terpesona dengan lelaki jangkung tampan itu sejak pertama perjumpaan mereka, tepatnya pertemuan yang bahkan tidak disadari oleh Chanyeol saat sore hari di tengah hujan, tapi Kyungsoo tak mau menjadi seorang sasaeng fans. Cukup baginya berada puluhan meter jaraknya dari Park Chanyeol, mengambil fotonya, lalu tersenyum kagum melihat hasilnya. Ia sadar siapa dirinya.

Anak aneh buruk rupa yang sama sekali tak akan membuat siapapun mempunyai alasan untuk suka padanya, pendek, bermata bulat burung hantu dengan kacamata bertengger di pangkal hidung, pakaian sederhana yang baginya cukup nyaman digunakan, dan berasal dari keluarga biasa saja dengan beasiswa untuk dapat masuk ke sekolah SM Seoul High School ini, dimana rata-rata orang kelas atas saja yang dapat masuk kemari.

Bagai pungguk merindukan bulan. Yeah, itu kiasan yang tepat untuk diberikan pada Do Kyungsoo dan Park Chanyeol. Tentu dirinyalah pungguk itu, mana mungkin lelaki jangkung terkenal nan populer itu yang disebut pungguk.

Namun demikian, Kyungsoo senang akhirnya dirinya dapat begitu berjarak sangat dekat dengan lelaki jangkung gravitasi fotonya itu dan dia begitu senang ada Kyungsoo disana, yaitu disaat kelulusan Park Chanyeol beberapa bulan lalu. Kyungsoo tak dapat menyangkal kalau ia begitu bahagia saat itu bisa melihat senyum riang dari Chanyeol, meski tak berapa lama kemudian ia pun menyadari kalau Chanyeol akan segera pergi meninggalkan sekolah setelah lulus. Artinya, tak akan ada lagi gravitasi fotonya, gravitasi hatinya, dan gravitasi hidupnya itu. Apalagi Sehun mengatakan kalau Chanyeol akan berkuliah di luar negeri.

Ada sebuah perasaan sakit di hati Kyungsoo mengetahui hal itu. Berbeda sekolah meskipun dalam satu kota saja mungkin membuat mereka jarang bertemu, apalagi jika berbeda negara. Tapi kembali, siapa Kyungsoo yang tak mampu dan tak berhak melarang Chanyeol pergi. Meski Sehun tak mengatakan kemana sahabat sekaligus sepupunya itu melanjutkan pendidikan dan Kyungsoo yang terlalu malu untuk menanyakan hal itu, namun Kyungsoo hanya mampu mendoakan yang terbaik bagi Chanyeol, dimana pun dan apapun yang sedang ia lakukan sekarang.

"Hooaamm!" Kyungsoo menguap malas, lalu menyeka satu teter air mata yang jatuh otomatis setelah itu. "Kenapa Jongdae harus kencan dadakan dengan Minseok hyung. Aku kan jadi tak ada teman pulang." Sungutnya mempoutkan bibirnya.
"Ngomong-ngomong, Chanyeol hyung saat ini sedang apa ya?" Ia mendongak, menerawang ke langit biru cerah dengan awan-awan putih berarakan. Entah dimana pun saat ini lelaki jangkung itu berada, tapi Kyungsoo tersenyum saat bayangan wajah Chanyeol muncul.
"Aku merindukanmu, hyung." Gumamnya. "Tak ada lagi semangat buatku untuk mengambil objek gambar dengan kamera. Hanya kau-lah yang membuatku dapat tersenyum bahagia, karena kau adalah gravitasi segala hal yang kumiliki."