XII

2.1K 303 7
                                    

Sudah hampir satu bulan jiyong tidak kegedung agensinya karena terlalu senang dengan kencannya bersama lisa. Rumor tentang dirinya pun mulai terdengar ditelinga Yang sajjangnim. Membuat pria itu khawatir dan menghampiri jiyong dirumahnya.

"Kenapa sajjangnim kesini? Tumben," ucap jiyong begitu membuka pintunya.

"Kemana saja sebulan ini? Kau tidak menghubungiku sebulan ini," ucap sajjangnim dan masuk ke apartement jiyong

"Aku hanya mulai menggambar lagi dan membuat laguku di rumah, kenapa? Apa ada masalah di kantor?"

"Kau benar benar baik baik saja? Maksudku kau tidak mencoba menghindari dara kan?"

"Dara? Ah aku bahkan sudah lupa padanya, aku tidak menghindarinya, aku hanya lebih nyaman dirumah,"

"Kau benar benar hanya diam dirumah?"

"Memangnya kemana lagi?"

"Kau tidak pergi ke taman bermain dan bermain sendirian disana?"

"Ji, kau benar benar baik baik saja kan? Kau tidak-"

"Stress karena di selingkuhi dara? Tentu saja tidak, sejak kapan wanita jadi masalah? Tidak ada masalah pada kejiwaanku, aku tidak punya masalah, justru aku punya beberapa lagu yang akan ku kirim padamu setelah selesai ku edit, mungkin besok?"

"Baiklah, aku hanya khawatir, jawablah telpon dari teman temanmu, mereka juga khawatir padamu,"

"Tentu saja, ah katakan pada mino, kalau dia ingin aku mendengar lagunya, suruh dia datang kesini atau kirim saja lagunya kesini,"

"Arraseo, aku akan bilang padanya-" kata kata yang sajjangnim terhenti begitu melihat sebuah sketsa seorang gadis yang dipajang di dinding "kau yang menggambarnya?" tanya yang sajjangnim

"Gambar itu? Ah iya, aku yang membuatnya,"

"Siapa dia? Kekasih barumu?"

"Seseorang yang selalu muncul di mimpiku?" Jawab jiyong asal, tidak mungkin ia bilang gadis itu adalah gadis kasat mata yang sekarang sedang memeluknya dari belakang

"Ah begitu- baiklah, aku pergi dulu," yang hyunsuk pergi dari tempat itu dengan sangat tergesa gesa, membuat jiyong sedikit bingung, tapi tidak mau ambil pusing.

£££

3 hari setelah kunjungan yang hyunsuk kini mino yang berkunjung. Mino ingin jiyong mendengar lagunya. Namun langkah jiyong terhenti begitu melihat gambar yang dibuat jiyong, sketsa lisa yang juga membuat yang hyunsuk terkejut.

"Hyung, kau mengenal gadis itu?" tanya mino sambil memperhatikan setiap figura yang menyimpan sketsa lisa didalamnya, mulai dari senyum lisa, wajah kesal lisa, wajah lisa ketakutan dan wajah lisa dengan ekspresi ekspresi lainnya.

"Hm... iya, kenapa?"

"Dimana kau mengenalnya?"

"Memangnya kenapa?"

"Gadis ini sudah meninggal, bertahun tahun yang lalu, dimana kau bertemu dengannya?"

"Meninggal? Kenapa dia meninggal?" tanya jiyong yang ikut terkejut. Lisa yang ada disanapun ikut terkejut, lebih terkejut lagi karena seorang pria berjas hitam ada disana, dibelakang mino.

"Kau datang untukku? Siapa kau?" tanya lisa pada pria berjas, hanya ia yang dapat melihat pria itu, bahkan jiyong pun tidak dapat melihatnya. Detik berikutnya, lisa dan pria itu sudah berada disebuah padang rumput yang sangat luas.

"Jangan merubah takdir, lalice" ucap pria itu dengan suara yang sangat tenang "1 jam yang kau habiskan dengannya akan membuatnya kehilangan 1 hari dihidupnya,"

"Siapa kau? Kau benar benar malaikat maut? Grim reaper? Kau akan membawaku sekarang?" tanya lisa

"Apa urusanmu sudah selesai? Aku bisa membawamu sekarang?"

"Urusan apa yang harus ku selesaikan?"

"Keluargamu butuh bantuanmu," ucap malaikat itu dan seperti jatuh dari langit, lisa kembali ke apartement jiyong. Melihat jiyong dan mino masih di posisi sebelum ia pergi.

"Gadis itu bernama lalice, dia gadis paling cantik didesa tempatku tinggal. Saat berumur 18 tahun ia pergi ke seoul dan kembali 2 tahun kemudian. Ia hanya tinggal dengan ibunya saat itu. Ibuku bilang dia hamil, saat itu banyak yang bersedia menikahinya, tapi ia menolak semuanya dan memilih jadi ibu tunggal. Seperti ibunya. Tapi ia meninggal saat melahirkan anaknya," cerita mino membuat jiyong dan lisa bagaikan tersambar petir.

"Lalu bagaimana dengan ibu dan anaknya?" tanya jiyong yang melihat lisa bergetar disebelahnya, jiyong pindah, berdiri didepan lisa, mebiarkan lisa bersandar di punggungnya, menangis dan air matanya terasa sangat dingin di punggung jiyong

"Ibunya sedih tapi masih mengurus anaknya, katanya anaknya itu menjadi anak paling cantik di desa kami, tentu saja ia akan jadi anak yang sangat cantik, karena ibunya juga cantik,"

"Kau tau siapa yang ayah anak itu?"

"Entahlah, aku tidak tau, saat itu aku masih kecil, orang orang desa juga tidak ada yang mengenal ayah anak itu,"

"Aku pergi," bisik lisa dan menghilang begitu saja, jiyong panik namun tidak dapat mencari lisa karena ada mino disana dan ia tidak tau bagaimana cara mencari mino saat itu.

£££

{P} The Girl In BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang