VIII

2.3K 332 4
                                    

Jiyong merombak ruang tengah rumahnya, tidak benar benar merubah, hanya menambah sebuah meja kecil disebelah meja kaca ditengah sofanya. Sebuah meja dengan beberapa mangkuk dengan tatakannya, mangkuk lilin lengakap dengan lilin panjang yang biasa dinyalakan

"Apa harus ada kertas doa?" tanya jiyong

"Tentu saja, itu inti dari persembahan kan?"

"Lalu aku harus melakukan ritualnya juga?" tanya jiyong sekali lagi dan lisa mengangguk.

"Aku harus melakukan itu setiap kali kau mau makan?" tanya jiyong lagi

"Bukannya itu alasanmu membuat meja persembahannya disini?"

"Woah... aku melakukan banyak hal untukmu,"

"Aku akan membalasnya..."

"Bagaimana?"

"Kau mau aku melakukan apa?"

"Hm... membuatku senang?"

"Ah aku ingat sesuatu, oppa bisa bicara leluasa denganku didepan umum dengan memakai earphone, berpura pura sedang menelpon, lalu kita bisa jalan jalan, walaupun tidak bisa makan diluar. Tapi aku bisa menemanimu makan diluar,"

Ayam goreng dan cola yang dipesan jiyong datang dan ia menyusunnya di meja persembahan. Jiyong memberi salam, menuangkan soju, dan berdoa lalu setelah itu jiyong berdiri dan bersujud dua kali.

"Makan~~~" seru lisa dan mengambil sepotong ayam disana. Lisa memakan ayam itu, tapi ketika jiyong memperhatikan ayam diatas mangkuk persembahan, tidak satupun ayam berkurang

"Aku hanya mengambil energinya, oppa juga harus makan, makanan yang di persembahkan untuk arwah katanya bisa mendatangkan rezeki,"

Dengan ragu ragu jiyong mengambil ayam itu dan memakannya

"Harusnya aku memesan satu porsi saja, ku pikir kau akan benar benar memakan ayam itu,"

"Hehe... aku lupa bilang tadi, di matamu ayam itu tidak berkurang, tapi dimataku ayam itu berkurang,"

"Arraseo, lanjutkan saja makanmu,"

"Setelah energiku kembali, apa yang bisa kita lakukan?"

"Kau mau melakukan sesuatu?"

"Hm... aku mau keluar dan berjalan jalan,"

"Kemana?"

"Disekitar sini saja,"

"Baiklah, selesaikan dulu makanmu," mereka makan bersama dan setelah makanan mereka habis-- jiyong menghabiskan 2 porsi ayam goreng dan setengah botol cola. Jiyong membereskan sisa sisa makanan mereka dan membiarkan meja persembahan itu tetap diruang tengahnya

"Apa kau perlu tidur juga?" tanya jiyong sembari berbaring di atas sofa, sudah lelah karena membereskan meja persembahan tadi

"Aku baik baik saja bahkan ketika tidak tidur belasan hari, tapi kadang kadang aku juga suka berbaring sambil memejamkan mataku,"

"Memikirkan sesuatu?"

"Sebelumnya memikirkan bagaimana caranya keluar dari gedung itu,"

"Tapi sekarang aku memikirkan bagaimana aku bisa mati dan bagaimana rupaku,"

"Kau mau aku menggambarmu?"

"Kau bisa melakukannya?"

"Tidak ahli tapi bisa dibilang aku bisa menggambar wajahmu,"

"Sungguh?"

"Ne, tapi setelah ini, aku lelah,"

"Ne~ nyalakan tvnya selama kau tidur, dan tidur saja dikamarmu, aku mau menonton tv,"

{P} The Girl In BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang