Lisa senang bukan main karena ada seseorang yang dapat melihatnya. Ada seseorang yang dapat bicara dengannya dan sekarang ia tidak akan kesepian lagi. Lisa muncul di sebuah studio rekaman yang khusus dibuat untuk G Dragon, sama seperti 22 produser lainnya, ia mendapat sebuah studio yang bisa digunakannya untuk berkerja. Sebuah ruangan dengan sekat dinding kaca yang membagi ruangan itu menjadi dua bagian. Jiyong tengah duduk dikursi beroda, dibalik meja panjang dengan monitor, audio mixer, microphone, dan alat alat lainnya. Jiyong bekerja? Tidak, dia masih menenangkan dirinya karena baru saja melihat yang tidak seharusnya ia lihat. Jiyong sedikit berbeda dengan orang kebanyakan, ia dapat melihat lisa dan teman temannya ketika keadaannya tidak baik, ketika sakit dan saat stress. Namun lisa berbeda, saat itu jiyong tidak sedang stress, staminanya bagus, dia merasa sangat sehat. Tapi sudah dua minggu ia terus melihat lisa. Awalnya ia pikir lisa adalah salah satu trainee diagensi yang menaunginya itu, karena beberapa kali jiyong melihatnya tengah bersama dengan menari bersama para trainee yang lain, duduk dikantin atau berkeliaran di tempat bermain. Tapi tadi, begitu lisa menyentuh dan memeluknya, jiyong yakin kalau gadis itu bukan manusia, karena tubuh gadis itu sangat dingin seperti es.
"Kau bisa melihatku kan?" tanya lisa pada jiyong, jiyong terkejut, sangat terkejut hingga pucat karena lisa tiba tiba duduk diatas meja didepan jiyong.
Jiyong diam, menutup mulutnya rapat rapat dan dengan perlahan-lahan mundur, ingin menghindari lisa tentu saja
"Wae? Kenapa? Aku sangat menyeramkan? Bagaimana wajahku?" Lisa masih duduk disana sembari memegangi wajahnya, ia tidak pernah bisa melihat wajahnya sendiri, hingga tidak tau bagaimana wajahnya. Yang lisa tau, hanya ia memakai sebuah dress hitam, dengan sneakers putih dan rambut cuivre red panjangnya.
"Jangan pura pura tidak bisa melihatku, kau bisa melihat dan mendengarku," lisa mencoba menyentuh jiyong, namun jiyong ketakutan dan lari keluar dari studionya sambil sedikit berteriak
"Ya!! Kenapa pergi?? Apa aku sangat menakutkan??!" Teriak lisa membuat jiyong sangat terkejut, makin ketakutan dan berlari sambil menutup telinganya.
SIAPAPUN AKAN LARI KETAKUTAN KALAU MELIHAT HANTU!!
Jiyong memang pergi, tapi lisa tidak menyerah. Setelah dilihatnya jiyong lebih tenang dan sudah tidak pucat, lisa terus menunjukan dirinya didepan jiyong, lama kelamaan jiyong mulai terbiasa dengan kemunculan tiba tiba lisa, walaupun ia takut, masih sangat takut tapi ia sudah tidak lari dan berteriak lagi.
"Jangan pulang, diluar hujan," ucap lisa yang tiba tiba muncul di sebelah jiyong yang tengah berjalan bersama seungri menuju lift
"Aku tidak bohong, diluar hujan," lanjut lisa namun jiyong mengabaikannya, jiyong mempercepat langkahnya untuk menghindari lisa walaupun ia tau itu sia sia
Aku tidak peduli diluar hujan atau tidak. Hujan lebih baik dibanding melihatmu.
"Apa aku sangat menyeramkan? Apa ada luka diwajahku? Apa aku jelek?" tanya lisa namun jiyong masih mengabaikannya, berpura pura tidak melihat lisa, tapi lisa tau dengan jelas kalau jiyong takut
"Jangan takut, sungguh, aku tidak akan melukaimu, aku tidak bisa melukaimu, lihat?" Lisa memegang leher seungri didalam lift, berpose seakan ia mencekik seungri dan seungri tidak bereaksi "lihat kan? Aku tidak bisa melukai kalian,"
"Kau baru saja menyentuh es hyung? Dingin sekali tanganmu," ucap seungri ketika jiyong menyingkirkan tangan lisa dari leher seungri
"Perasaanmu saja," jawab jiyong
"Aha! Kau benar benar bisa melihat dan menyentuhku~ kau pasti bisa mendengarku juga, mengakulah..." bujuk lisa namun begitu pintu lift terbuka dengan buru buru jiyong langsung menarik seungri meninggalkan lift.
Jiyong dan seungri berjalan ke pintu keluar dan lisa muncul lagi untuk mengekori mereka, namun begitu jiyong membuka pintu dan akan keluar, lisa berusaha meraihnya dan tangan lisa yang menyentuh jiyong dapat menembus pintu keluar. Suatu hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Jiyong melepaskan tangan lisa dari tubuhnya dan langsung masuk ke mobilnya, sementara lisa masih berdiam diri dibalik pintu keluar itu, masih terkejut karena ia dapat menembus pintu itu.
"Aku baru saja bisa mengeluarkan tanganku?? Apa ini artinya aku bisa keluar sekarang? Jinjja??! Heol! Daebak!" Jerit lisa dan mencoba melewati pintu keluar itu dengan penuh kebanggaan namun ia menabrak semacam dinding tembus pandang, dan tidak bisa menembusnya, ia masih tidak bisa keluar.
"Apa apaan ini? Hanya sekali?" Lisa mengulanginya lagi, lagi dan lagi, namun tetap tidak bisa keluar.
£££

KAMU SEDANG MEMBACA
{P} The Girl In Black
Fanfiction[END] Gadis itu cantik, tapi tidak terlihat. Aku mencintaimu, tapi kia tidak akan pernah bisa bersama, kenapa begitu tidak adil?