Aku mengingatnya.
Aku ingat.
Gadis yang menari di club malam yang selalu muncul di mimpiku adalah lisa. Aku ingat dia. Saat itu aku baru saja comeback dan berpesta di sebuah club malam. Gadis itu menghampiri kami, dan memberiku sebotol whiskey ditangannya. Dia berbisik padaku dan mengatakan kalau temannya menungguku di atas.
"Bukan kau yang menungguku lisa?" Aku membalas bisikannya dengan juga berbisik dan dia hanya melihatku sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
£££
Aku ingat siapa aku.
Aku ingat
Namaku Lalice, aku tinggal di provinsi gyeonggi dengan seorang ibu tunggal. Ibuku membesarkanku sendirian dengan uang yang didapatnya dari restoran tempatnya bekerja, ibuku memberiku makan dari makanan restoran itu yang tidak terjual. Pemilik restoran itu adalah sepasang kakek dan nenek yang tidak punya anak dan cucu. Selama ibuku bekerja disana, mereka membiarkanku bermain direstoran itu, hingga aku besar dan kakek nenek itu mulai sakit sakitan lalu mewariskan restoran kecil mereka padaku.
Kurasa aku masih disekolah menengah pertama ketika kakek dan nenek itu meninggal lalu restoran itu menjadi milikku, tentu saja ibuku yang mengelolanya. Semakin aku besar, keinginanku semakin banyak dan restoran itu tidak dapat memberikan semua keinginanku, pakaian, make up. Jadi dengan bodohnya aku pergi dari rumah, aku melarikan diri dari rumah dan restoran kecil yang menghidupiku.
Aku pergi dari rumah, dan ditawari sebuah pekerjaan, menjadi model. Tapi untuk menjadi model, aku harus ikut pelatihan. Tentu saja aku tidak menolak, aku mau jadi model dan ikut pelatihan bukanlah masalah untukku. Aku menjadi trainee di YG, dilatih untuk menjadi model oleh seorang wanita cantik dari jepang, namanya nana. Saat itu bukan hanya aku yang dilatih olehnya, ada 3 gadis lainnya namun pelatih sangat menyukaiku.
Hingga suatu malam, pelatih mengajakku untuk ikut dengannya kesebuah pesta. Banyak orang yang bilang kalau aku sangat mirip dengan pelatihku, bahkan saat di pesta itu, seluruh member boygroup yang baru saja comeback bilang kalau aku cantik.
"Perkenalkan teman teman, dia adikku, lisa," ucap nana, memperkenalkanku pada teman-temannya, pada tokoh utama di pesta itu.
"Wah... kalian mirip, adik sungguhan? Kalian sangat cantik~" puji salah satu dari mereka
"Annyeonghaseyo," sapaku malu malu, tentu saja karena mereka semua sudah debut, sementara aku tetap seorang trainee bahkan setelah 1,5 tahun
"Jangan canggung, ini bukan agensi, tidak perlu terlalu formal, tidak ada status trainee disini," ucap sang leader dan malam itu kami berpesta, benar benar berpesta seperti sekelompok sahabat yang tengah merayakan keberhasialan sahabatnya.
Tepat di tengah pesta kesialan itu bermula. Nana memintaku menyampaikan pesan pada G Dragon. Setelah menyampaikan pesannya dan berniat memberitau nana kalau G Dragon akan naik, kesalahpahaman justru terjadi. Kurasa pengaruh alkohol mendominasi malam itu. Malam yang sangat ku sesali. Malam dimana aku kehilangan segalanya. Malam dimana aku kehilangan keperawananku, kehilangan pelatih sekaligus temanku, kehilangan masa depanku, aku kehilangan segalanya.
Aku ingat saat itu nana sangat marah karena aku tidur dengan kekasihnya. Aku ingat saat itu G Dragon masih tidur diatas ranjang sementara nana marah dan mengadukan kami pada CEO. Aku ingat ketika kontrak pelatihanku dibatalkan. Aku ingat ketika aku harus keluar dari dorm dan ketika aku menjadi gelandangan dijalanan. Aku ingat ketika aku pingsan di halte dan seseorang menelponkan ambulance untukku. Lalu ketika dokter bilang aku hamil, aku menelpon ibuku, seorang wanita, seorang sahabat, seorang teman yang selalu menjadi panggilan nomor satuku dan temanku untuk menangis bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
{P} The Girl In Black
Fanfiction[END] Gadis itu cantik, tapi tidak terlihat. Aku mencintaimu, tapi kia tidak akan pernah bisa bersama, kenapa begitu tidak adil?