"udah.. Jangan dibahas lagi ah,malu tau.. nihh" ucap prilly dengan menyodorkan roti tawar beserta selai kacangnya ke meja makan.
"Morning," ucap rasta yg masih memakai baju tidurnya.
"Morning" ucap prilly dan jessica.
Prilly pov.
"Maxime mana? Kok belum bangun?" Ucap jessica.
"Em.. kalian tunggu sini.. biar gue aja yg ngebangunin tuh kebo" ucapku.
Aku menuju kamar maxime,dan membuka dengan hati hati pintu yg lumayan besar itu.
Aku melangkahkan pelan kakiku menuju tempat tidur maxime.
Disana kulihat ada maxime yg meringkuk dengan selimut tebalnya.
"Pipot bangun! Sarapan!" Ucapku dengan menggoyang goyangkan tubuh nya.
Dia tak menghiraukan nya. Dan terlintas ide jahil difikiranku.
"Apa!? Barcelona mau bubar!!!" Teriakku tepat disamping telinganya.
Seketika maxime bangun dari tidurnya dan membuka matanya lebar lebar.
"JANGAN!!!" Teriak maxime dengan muka yg memelas.
Aku terkekeh dan menahan sakit perutku. Tak disangka sebodoh itukah maxime?
Maxime melihat kearahku dan langsung menatapku tajam. Seperti.. tatapan membunuh.
"Apaan! Cepetan turun! Gue udah bikinin sarapan capek capek" ucapku santai lalu melenggang pergi.
Dan maxime mengacak-acak rambut nya ragara frustasi.
Aku menuruni anak tangga dengan kekehan kecilku, mengingat betapa bodohnya Maxime tadi.
"Udah bangun prill?" Ucap rasta sambil meneguk susu.
"Udah dong," ucapku bangga.
Aku duduk disamping jessica yg kini mengoleskan selai kacang pada rotinya.
Aku yg sudah lapar pun merebut roti milik jessica dan melahapnya.
"Prill.. siniinnnn!! Rotii gueee" rengek jessica.
Aku jadi gemas denganya.
"Bodo ah. Laper" ucapku acuh dan terus memakan roti sampai habis.
Terdengar langkah kaki dari tangga,Dan itu adalah maxime.
"Kenapa lo semua ngeliatin gue? Gue tau gue ganteng" ucap maxime dengan gaya tengilnya.
"Kantong plastik dimana jes?" Ucapku yg sudah ingin memuntahkan isi perutku.
Rasta hanya menggeleng kan kepalanya melihatku.
-----------------------
"Iya kay,iyaa" ucap laki laki berwajah arab itu .
Sepertinya dia sedang mengonsumsi dengan wanita yg bisa dibilang seumuran denganya.
Laki laki itu adalah ali. Dia sedang memegang benda kotak yg bisa disebut ponsel dan mengobrol dengan wanita lewat telfon.
"Iya, ntar deh gue lihat kalo ngga ada jadwal" ucap ali malas
Ali langsung menutup sambungan dengan muka kesalnya.
Ali mencari nama pada kontak hpnya dan yak dapat.
'Prillybie'
'morning bie'
Ali mengirim pesan singkat kepada istri barunya ehh ralat pacar barunya.
Ali pov.
Aku masih tak meyangka bahwa prilly telah menjadi milikku,tinggal 1 langkah lagi. Maka prilly akan menjadi milikku Seutuhnya!!