Sungguh,jika menurut kalian ini sebuah lelucon, maka tidak bagiku. Prilly merangkul ku dan menangis di dada bidangku.
"Kamu udah suka sama doraemon?" Tanyaku dengan melonggarkan pelukanku.
"I- iyaa aku tertarik gitu deh" lirihnya, bekas air mata masih berada di pojokan matanya.
"Jangan sedihh" Ucapku sambil menarik tanganya keluar dari mall.
"Kita mau kemana?" Tanya nya bingung
"Udah dehh.. kamu nurut aja" ucap ku meyakinkan.
--------------------------------
"Prill.. sebelum ketempat,kamu tutup mata dulu dong" ucapku sambil memberi sebuah kain untuk menutupi mata prilly.
"Kamu nggak macem macem kan li?" Ucapnya dengan nada curiga.
"Nggak akan,"
Ku genggam tangan prilly memasuki sebuah ruangan megah itu,
"Sekarang buka mata kamu" ucapku.
Prilly pov.
'apaan sih ali? Pake tutup mata segala' batinku.
Saat ali telah menyuruh ku membuka ikatan kain dan membuka mataku,Aku menangis lagi.
Bukan karena sedih,Tetapi bahagia,Kenapa ali bisa seromantis ini??
Aku memeluk dada bidangnya, dan mengucapkan terimakasih.
"Makasih li,makasih, walaupun yg gue inget itu cuma kejadian lo jahat sama gue, tapi hati gue bilang kalo lo orang baik buat gue" ucapku tanpa melepas pelukanku.
"Nggak perlu ada terimakasih dalam definisi cinta prill" ucapnya.
Sungguh ali membawa ku pada ruangan ter mewah yg pernah ada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.