23rd

7.1K 229 0
                                    

Romeo merogoh saku celananya. Berusaha mencari kunci mobilnya. Tapi begitu dapat, kunci tersebut malah terjatuh.

"Oh, shit!" Romeo menunduk dan matanya menangkap sepasang kaki berada di hadapannya.

Seorang gadis berjongkok untuk meraih kunci Romeo yang terjatuh, kemudian berdiri tegak kembali sembari mengulurkan kunci tersebut. Romeo mendongak dan tatapannya terkunci dengan mata coklat muda yang memikat. Gadis tersebut mengibaskan tangannya di udara, karena Romeo hanya diam saja ketika dia memberikan kunci tersebut.

"Hei! Sadarlah! Tanganku pegal karena kau bengong terus. Aku sadar bahwa aku cantik hingga kau terpesona, tapi tidak untuk saat seperti ini."

Seolah tersadar, Romeo membuang pandangannya lalu mengambil kunci itu dengan kasar membuat gadis tadi memperlihatkan tatapan tidak sukanya.

"Terima kasih," ucap Romeo datar lalu masuk ke dalam mobilnya.

Gadis tadi menggerutu lalu mengetuk kaca jendela Romeo. "Hei, Tuan!"

Romeo membuka kaca mobilnya dan menunggu gadis itu menyampaikan maksudnya.

"Apa begini caramu menyampaikan ucapan terima kasih? Tanpa sebuah senyuman walau hanya singkat?"

"Senyumku terlalu mahal untuk Anda," ucap Romeo lalu menutup kaca mobilnya.

"What???" pekik gadis tadi kesal.

Romeo kemudian menjalankan mobilnya keluar dari basement perusahaan Hugo.

"What the hell! Dasar pria arrogant! Jangan harap aku akan bersikap baik jika kita bertemu lagi!" gerutu gadis itu sambil menghentakkan kakinya.

"Cath... What's wrong with you?" tanya seorang pria berjas abu-abu yang sedang menghampiri gadis tadi.

"Cepat selesaikan pekerjaanmu dengan Fernandes, lalu antar aku ke butik langgananku," ucapnya dengan ketus.

Pria itu berdecak. "Ada apa denganmu? Kenapa mendadak menjadi singa begini?"

"Mood-ku sedang kacau."

Pria itu menarik sudut bibirnya, lalu merangkul gadis itu. Mereka pun berjalan bersama menuju pintu masuk.

***

Fernandes mengumpat saat sebuah ketukan pintu kembali membuyarkan konsentrasinya. Tak lama pintu terbuka dan masuklah sang sekretaris. Sekretaris itu menunjukkan wajah takutnya, lalu berdeham untuk menghilangkan kegugupannya.

"Siapa lagi kali ini?" tanya Fernandes dengan suara beratnya.

Sekretaris itu menelan ludahnya susah payah saat mendengar suara seksi seorang Fernandes. "Maaf, Mister. Di luar ada Mr. Demian dan juga Ms. Catherine."

Sebuah senyum terbit kala mendengar nama seseorang yang tidak asing lagi dipendengaran Fernandes. "Baiklah, suruh mereka masuk."

Sekretaris itu segera beranjak keluar. Tak lama Demian masuk bersama dengan seorang gadis yang tengah mengerucutkan bibirnya.

"Hai, brother." Sapa Demian dengan wajah tengilnya, lalu duduk di sofa yang tersedia di ruangan Fernandes.

"Halo, lil girl." Sapa Fernandes pada gadis bernama Catherine Octavia Hans—adik dari Demian Orlando Hans.

Catherine hanya menunjukkan senyum terpaksanya dan memilih untuk duduk di sebelah Demian.

"Hei! Hei! Kenapa tampangmu seperti ini? Sedang PMS?" tanya Fernandes bingung.

My Sexy Lady | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang