3 ~ kesempatan

32.4K 1.8K 9
                                    

"Kau baru pulang ?"

Dania terperanjat, ia tak menyangka jika satu pertanyaan itu dapat mengagetkannya.

"Astaga kau mengagetkanku"
Dania mengelus-elus dadanya

"Salah sendiri pulang malam, dan mengendap-endap kayak maling. Dari mana saja kamu?"
Ucap Mei sinis, tidak ada kata ramah dalam pengucapannya

"ya.. aku takut membangunkanmu jadi aku berjalan pelan bukan mengendap-endap"

"Terserah, dari mana saja kamu ? Kenapa baru pulang?"

Karena Dania dan Mei berasal dari Tasik, dimana jam 11 malam dianggap terlalu malam untuk seorang gadis berkeliaran diluar dan baru pulang. Meskipun hidup di kota tapi Mei masih menjaga etika kehidupan di kampung halamannya.

"Aku, tadi .. aku hanya berjalan-jalan, dan tak terasa sudah jam 11 aku kira ini masih jam 9 soalnya diluar masih rame banget"

"Ini Jakarta nia, bukan Tasik! Kalau keluar malam yang dilihat itu jam bukan keadaan!!"

"Iya, iya maaf. Kamu kayak ibu aku aja sih.. nyantai aja kali bikin tegang aja"
Dania berjalan melewati mei menuju kamarnya. Mei sampai geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya itu.

Bukan maksud mei membatasi atau mengekang Dania, tapi Mei merasa bertanggung jawab atas Dania karena orang tua Nia menitipkan Nia kepadanya. Ia tidak ingin merusak kepercayaan keluarga nia jika terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan.

Bukan maksud mei mencurigai atau mendoakan yang tidak-tidak tapi siapa yang tau kesialan akan menghampiri siapapun tanpa pandang bulu. Maka dari itu, lebih baik kita yang berhati-hati.

○○○

Dania masuk kamar dengan perasaan tak menentu. Ia tau maksud sahabatnya itu baik, tapi ia juga tak sengaja pulang larut.

Dania kesal sendiri, kesal karena sahabatnya yang tak percaya padanya. Kesal pada dirinya karena telah kesal pada sahabatnya.

Dania masih berkutat dengan pikirannya hingga tak menyadari jika Mei sudah masuk dan duduk disebelah Dania.

"Maaf.. aku hanya takut kau kenapa-napa"

"Aku tau.. maafkan aku juga"
Mei menggangguk dan memeluk Dania

"Jadi, mengapa kau bisa pulang telat?"
Tanya Mei setelah melepas pelukannya

"Karena...

Dania menceritakan serangkaian kejadian yang dialaminya hari ini. Mulai dari berangkat telat, kemacetan dan telat sampai di kantor. Ia berdebat dengan keamanan disana, karena keamanan tidak mengijinkan nya masuk keruang seleksi karena dianggap sudah didiskualifikasi karena telat. Sedangkan Nia tetap memaksa ingin masuk dengan berbagai alasan mulai dari alasannya datang ke Jakarta sampai ia mengada-ada tentang masalahnya dengan cerita konyol tak masuk akal.
... aku masuk 10 menit terakhir, jadi aku yakin aku gagal. Karena keyakinan itu aku jalan-jalan keliling kota menghilangkan stress"
Ucap Dania diakhir ceritanya.

"Maaf, aku yang membuatmu jadi telat datang"
Ucap mei sambil menunduk

"Bukan salahmu Mei"

○○○

Pagi yang cerah, suara dentuman musik dipagi hari membuat Nia dan Mei terbangun. Kadang mereka merindukan suara kicau burung di pagi hari.

Dania mengerjapkan matanya, ia dan Mei tadi malam tidur cukup larut karena cerita Nia yang tak habis-habis dan cerita Mei mengenai dokter muda tampan yang baru saja masuk rumah sakit.

"Mei sudah pagi"
Dania membangunkan mei, mengingatkan kalau hari ini mei ada dinas pagi.

"Jam berapa nia?"

"Jam 7 mei.. cepat bangun kalau kau tidak ingin kehilangan pekerjaan berhargamu"
Dania menekan setiap pengucapan katanya.

Mei yang mendengar penuturan Nia langsung terduduk, ia sedikit merasa pusing karena keterkejutannya itu. Ia langsung berdiri dan berlari ke kamar mandi

"Tenang Mei masih ada setengah jam lagi"
Ucap nia setengah berteriak

.
.
.

Sudah satu jam yang lalu Mei pergi kerja. Sekarang Dania hanya duduk sambil menonton tv. Kadang ia brawsing mengenai lowongan pekerjaan. Ia tak akan memilih pekerjaan, apapun itu asalkan ia bekerja ia akan melakukannya pikirnya.


.Seminggu kemudian.

ddrrttt.. drrtt.. ddrrtt

Ponsel Dania bergetar, ia langsung mengambilnya dan menggeser tanda yang berwarna hijau,

"Apa apa Mei?"

"Kau mau bekerja di rumahsakit bersamaku ?"

"Apa maksudmu ? Aku tak mengerti medis,  aku tak mau membunuh orang"
Ucap Dania asal

"Ck! Siapa yang menyuruhmu membunuh orang, kau mau tidak ? Jadi staff administrasi kebetulan tadi aku dengar orang sebelumnya mengundurkan diri karena menikah. Jadi sekarang kosong dan aku merekomendasikanmu"

"Serius ? Kyaaaa.. aku mau sekali"

Akhirnya aku dapat kerja.

●●●

LovemedicalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang