Chapter 6

1K 267 193
                                    

Seonho kini dengan tergesa berjalan kembali ke tempat tinggalnya sambil menarik Guanlin bersamanya. Beruntung tidak terlalu banyak orang yang memperhatikan keduanya. Dan beruntung juga wajah Guanlin di foto dan vidio yang ditayangkan di siaran berita tadi tidak terlihat karena tertutup oleh tanah dan batuan.

Seonho membanting keras pintu apartemennya lalu menghela napas kasar sambil bersandar pada daun pintu berwarna putih tersebut. Setelahnya ia memandangi Guanlin serius.

"Kapan terakhir kali manusia mendaratkan pesawat di Hespherus?" Seonho masih bersandar di daun pintu dan masih menatap Guanlin serius.

"Hespherus?" Guanlin mengernyit tidak paham.

"Maksudku Venus." Balas Seonho cepat.

"Vega 2..." Guanlin bergumam pelan coba mengingat. "Tahun 1985." Jawabnya.

Seonho menghela napas kasar lalu berjalan menuju dapur, mengambil segelas air. Setelahnya ia duduk di kursi meja makan dan memberi gestur pada Guanlin untuk ikut duduk.

"Kalian mengirim 1 pesawat lagi di tahun 1990. Dengan awak." Seonho meminum isi gelas di tangannya.

Guanlin menatap Seonho bingung. Ia lalu menggeleng. "Tidak. Aku yakin Vega 2 adalah pesawat terakhir yang mendarat disini." Ujarnya.

"Berarti mereka sengaja menyembunyikannya." Simpul Seonho dengan pandangan menerawang.

"Kenapa mereka harus?" Guanlin menaikkan kedua alisnya.

"Karena pesawat itu beserta awaknya tidak pernah kembali!" Seonho berujar tegas. Ia lalu mengetuk pinggiran meja makannya 2 kali dan memunculkan layar hologram yang berdiri tegak di atas permukaannya.

Guanlin masih terdiam akibat Seonho sedikit menaikkan nada suaranya. Dilihatnya pemuda itu kini mengetik sesuatu di layar hologram di depannya.

"Ini buktinya." Ujar Seonho yang kini menunjukkan sebuah gambar pesawat ulang-alik di layar hologramnya.

Napas Guanlin tercekat. Itu memang terlihat seperti pesawat dari Bumi. Di badan pesawat bahkan terdapat gambar bendera Amerika Serikat. Dan di foto selanjutnya menampilkan foto para awak yang tengah berpose di depan pesawat mereka.

"Kau bisa saja berbohong." Guanlin kini menatap Seonho datar.

Seonho menghela napas beratnya lalu kembali berusara.

"Tahun 1990 manusia mengirim kembali pesawat penjelajah ke Venus. Saat itu mereka datang membawa awak." Seonho menatap Guanlin. "Kau harus tahu bahwa para petinggi Hesphorace dan anggota pemerintahan Venus sangat terobsesi dengan manusia." Ia kembali mengambil napas.

"Tempat pendaratan pesawat malang itu hanya berjarak beberapa puluh meter dari tempat pendaratan Vega 2. Dan itu tentunya kabar yang sangat baik untuk Hesphorace karena mereka sudah menunggu pesawat itu mendarat di sekitar sana. Beberapa jam setelah mereka mendarat, para awak ditangkap. Dibawa ke kantor pusat Hesphorace." Seonho mengakhiri penjelasannya lalu memutar jarinya di bibir gelas.

"Apa yang terjadi dengan para awak?" Guanlin bertanya dengan wajah penasaran.

"Dibedah untuk penelitian dan percobaan." Ucap Seonho pelan.

Guanlin menahan napasnya untuk beberapa saat. "Kau bisa saja berbohong." Ujarnya tidak percaya.

Seonho membuang napasnya kasar. Ia lalu merogoh saku belakang celananya.

"Aku bekerja di Hesphorace." Seonho meletakkan sebuah kartu tanda pengenal di hadapan Guanlin.

"Dan aku tahu semuanya." Seonho kini menatap Guanlin coba meyakinkan.

Hespherus ; GuanHoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang