Orbit Venus, KRUS001
Berat. Suasana di dalam kapal ulang-alik KRUS001 sejak keberangkatan mereka dari Venus menuju Bumi terasa berat. Berat karena kehilangan salah satu awak, salah satu rekan, salah satu keluarga. Seluruh awak yang tersisa diselimuti kabut kesedihan. Terlebih Jonghyun.
Sudah berlalu beberapa hari sejak mereka berangkat kembali ke Bumi. Jonghyun, pemuda itu menjadi sering melamun. Pandangannya kosong. Terjadi karena ia menaruh semua kesalahan pada dirinya. Kehilangan Guanlin karena kebodohannya. Ia juga lebih sering menyendiri di ruang terpisah dari awak lainnya. Meratapi kebodohannya karena tidak dapat menjaga rekannya.
Kali ini pun sama. Jonghyun kembali menyendiri. Kali ini di Ruang Kendali. Menatap kosong atmosfer Venus yang semakin dijauhi dari balik jendela. Diam-diam berharap ada keajaiban yang bisa menyelamatkan Guanlin.
Jonghyun sedikit berjengit kaget saat dirasanya ada sebuah tangan yang menyentuh bahunya. Ia menoleh dan mendapati Daniel berdiri disana.
"Kau belum makan, hyung," Daniel berujar. Sedikit meremas bahu pemuda yang lebih tua setahun darinya itu.
Jonghyun kembali menatap jendela.
"Aku tidak lapar," jawabnya singkat.
Daniel kini bergerak sedikit mendorong tubuh Jonghyun ke arah pintu keluar Ruang Kendali.
"Kau tetap harus makan." Titahnya final.
Jonghyun menurut. Tidak melakukan perlawanan.
Ia mulai melangkahkan kakinya yang terasa berat keluar dari Ruang Kendali, meninggalkan Daniel disana.
Sebelum melangkah lebih jauh, dilihatnya Daniel sekilas yang tengah memandangi layar di dekatnya keheranan. Jonghyun menghentikan langkah kakinya. Merasa ada kejanggalan.
"Lai Guanlin!" Itu teriakan Daniel.
Dan di detik selanjutnya Jonghyun berlari mendekati Daniel. Diikuti oleh Sungwoon dan Jisung yang ternyata tengah berjalan menuju Ruang Kendali dan mendengar teriakan Daniel.
Daniel kini terpaku menatap layar di hadapannya. Tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
Jonghyun, Jisung dan Sungwoon yang berdiri di sampingnya juga tidak bisa menutupi keterkejutan.
Di sana, di layar di hadapan mereka, terpampang wajah Guanlin. Lengkap tanpa ada cacat sedikit pun.
"Daniel, hyung?" Suara Guanlin terdengar dari layar.
"Kau masih hidup," Jonghyun yang menanggapi. Lebih terdengar seperti gumaman.
"Kau masih hidup." Suara Jonghyun lagi. Kali ini lebih kuat.
Guanlin hanya terkekeh ringan dari layar di depan mereka.
"Ya, aku masih hidup," ujar Guanlin.
Gumpalan air berkumpul di pelupuk mata Jonghyun. Setelahnya ia terisak. Menangis.
"Kau masih bisa tertawa, huh?" Sungwoon berujar. Sambi mengusap aliran air yang tidak terasa juga mengalir di pipinya.
"Kami hampir mati karena menangis memikirkan keadaanmu, anak nakal!" Jisung ikut menambahi.
Guanlin kembali terkekeh. "Maaf kan aku," ujarnya.
Hening.
Kini keempat pemuda di Ruang Kendali KRUS001 hanya menatap Guanlin. Bersyukur karena teman mereka selamat.
"Hei, kenapa semuanya berkumpul disini?" Suara Samuel yang memasuki Ruang Kendali memecah keheningan.
Adik Jonghyun itu kemudian berlari mendekat saat dilihatnya layar di hadapan keempat pemuda lainnya menampilkan wajah Guanlin. Ia mengernyit sebentar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hespherus ; GuanHo
FanfictionKejora saat fajar dan senja selalu mengingatkan Guanlin akan Seonho. Warn : bxb!