Pip! Pip! Pip!
Bunyi kecil namun berulang dari sebuah layar terdengar bercampur dengan suasana riuh sebuah ruangan besar. Tidak ada yang memperhatikan. Orang-orang sibuk mengobrol, bercanda atau sekedar tertidur di mejanya.
Begitu pun pemuda ini. Ia baru mulai membuka kelopak mata saat suara komputer di hadapannya terdengar mulai mengganggu. Ia, Park Jihoon, mengusap pelan wajahnya lalu mulai mencari tahu penyebab suara dari komputer di depannya.
Matanya sedikit membesar. Jantungnya berdetak lebih cepat. Dan tangannya mulai menutup bibir kecilnya. Menunjukkan ekspresi terkejut saat mendapati layar komputernya menampilkan sebuah pesan.
'We'll land a little bit late.
Guanlin is alive. We're coming back to Venus. Picking him up. With or without your pemission.
-Samuel, Kim-'
Dikirim dari KRUS001. Melampirkan foto Guanlin yang terlihat berada di dalam kokpit pesawat ulang-alik yang tidak Jihoon kenali---bukan KRUS001.
Jihoon kini berusaha bangkit dari duduknya.
"G-guys," Ia mulai membuka suara, sedikit bergetar.
"I got an information," lanjutnya. Kali ini dengan suara yang jauh lebih keras. Menyebabkan perhatian semua orang dalam Ruang Kendali NASA itu tertuju padanya.
"Guanlin is alive. KRUS001 will come back to Venus, pick him up." Tutup Jihoon.
Semua orang delam ruangan memasang wajah tidak percaya. Jihoon kembali duduk ke bangkunya, kemudian terlihat mengetikkan sesuatu di komputernya. Setelahnya, pesan yang dikirim Samuel terlihat di tampilkan di layar. Lengkap dengan foto Guanlin.
"He's alive!" Seseorang dalam ruangan berteriak riang.
Kemudian diikuti dengan sorakan gembira para staff NASA dalam ruang tersebut.
"Syukurlah kau selamat." Jihoon menghapus aliran air yang entah sejak kapan mengalir di pipinya.
***
Suasana mencekam. Dua pemuda terlihat menundukkan kepalanya dalam. Tidak berani menatap pemuda Maregia di depan mereka.
"K-kami gagal menghubungi Minho," salah seorang membuka suara.
Sewoon diam, seperti beberapa menit yang lalu. Matanya menatap dua orang di depannya. Kali ini kelihatan tenang. Namun hal itu justru terlihat lebih menakutkan.
"Sialan. Kalian sekolah di akademi selama bertahun-tahun dan masih saja bertindak seperti orang dungu?" Nadanya tetap tenang, namun terasa jauh lebih mengintimidasi.
Tangannya kini tengah memutar sebilah besi tajam.
Setelahnya ia melempar besi itu ke arah dua orang di depannya. Menancap tepat di antara keduanya, di pintu besi di belakang mereka.
Mata Sewoon menajam.
"Lacak ponselnya bodoh."
***
Guanlin, Seonho, Daehwi dan Minho kini sudah kembali berada di mobil silver Daehwi---bersama peralatan yang Guanlin bawa dari Thropan-A tentunya. Mobil silver itu kembali melaju di jalanan. Membawa mereka berkeliling di kota kecil Apnand.
Di tengah keheningan yang sejak tadi melanda, Minho terdengar bergerak gusar dari kursi belakang. Daehwi di sampingnya menatapnya heran.
"Kau lihat ponselku, Hwi?" Belum sempat Daehwi membuka suara, Minho bertanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/116563866-288-k311971.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hespherus ; GuanHo
Fiksi PenggemarKejora saat fajar dan senja selalu mengingatkan Guanlin akan Seonho. Warn : bxb!