💏

1.1K 155 26
                                    

Joy mengerjapkan matanya beberapa kali, tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. Tiket perjalanan ke Quebec, kanada. Sehun memberikannya tiket liburan ke Negara daun maple itu. Negara yang diinginkannya dan hanya akan menjadi keinginannya seandainya sehun tidak memberikan tiketnya. Joy akan berpesta hebat dengan wendy sebentar lagi, tentu saja setelah menyombongkan diri bahwa dia akan berlibur gratis.

Matanya menatap sehun dan tiket itu berulang kali, ada kemungkinan sehun hanya bercanda dan mengambil kembali tiket itu kan?  Tidak ada yang tau apa isi otaknya.

"Kau tidak akan mengambilnya? "

"Ini beneran buat gua? "

Sehun mengangguk, dan secepat kilat joy langsung menyambar nya. Dan mendelik pada sehun, "ingat, gak bisa lu ambil lagi! "

"Aku tidak akan mengambilnya. "

Dan ya tuhan, demi apapun joy tersenyum lebar. Seakan ingat satu hal, joy menatap sehun lagi.

"Lu juga ikut? "

Sehun mengangguk, "dengan jina juga. "

Sempurna. Joy menatap sehun lurus sebelum tersenyum lepas, ini seperti liburan keluarga. Keluarganya.

Joy melangkah mendekati sehun, memeluknya tanpa takut sehun akan menolaknya. Karena joy yakin akan suatu hal, sehun tidak pernah melarangnya untuk melakukan skinsip beberapa waktu ini, bahkan terkadang sehun sendiri yang melakukannya. Ingatkah kalian dengan kehebohan yang dilakukan mereka berdua di depan kantor, skandal terhebat dengan memakan korban jiwa seorang rubah licik.

Sehun membalas pelukan joy, sesekali tangannya mengusap punggungnya. Membawa sensasi aneh pada joy. Ntah lah, joy tidak tau apa yang terjadi pada dirinya.

"Kau masih ingat ucapanmu kan joy? "

"Ucapan gua? Yang mana? "

Sehun bernafas tepat dibelakang telinga joy, dan itu sekali lagi membuat joy bergidik ngeri. Bulu halusnya seakan berdiri, hanya karena nafas sehun.

"Kamu akan hamil. "

Joy tersentak kaget, dia masih ingat dengan ucapannya itu. Dan lebih kagetnya, sehun juga ingat. Joy malu, pipinya memerah, dia tidak siap untuk sekedar menatap sehun.

"Kita akan melakukannya sekarang. "

Sehun melepaskan joy, dan memilih merangkum wajah joy dengan kedua tangannya. Mencium bibir joy seperti candu. Tangannya menyentuh tengkuk joy, untuk memperdalam ciuman mereka.

Joy mengerang ketika sehun mulai mencium tengkuknya. Joy tidak bisa berfikir sekarang. Tangannya sibuk berpegangan pada pinggang sehun, karena kakinya sebentar lagi tidak kuat untuk berpijak.

Sehun membawa joy dengan cara menggendongnya, dan dengan sendirinya joy menyilangkan kakinya disekitar pinggang sehun. Pria itu merebahkan joy pada kasurnya tanpa melepaskan pagutan mereka.

Sehun melepas pagutan mereka dan memandang joy yang kehabisan nafas tepat dibawah nya dengan mata menggelap. Sedangkan joy merasa tidak rela ketika sehun melepaskannya.

Gua seperti jalang sekarang.

"Kau siap? "

Joy tidak tau siap untuk apa, tapi dia hanya mengangguk karena tidak tau harus menjawab apa.

Sehun mulai mencium joy dengan liar, tangannya ikut bergerilya menyentuh kulit tubuh joy. Dia tidak akan berhenti kecuali joy yang meminta.

Dan malam itu adalah saksi dimana mereka saling melepaskan hasrat yang sudah lama terpendam. Hujan turun dengan derasnya, tapi tak ada seorang pun yang ingin menghentikan aktivitas mereka.

***

Joy mengerjabkan matanya, direnggangkan badannya yang terasa pegal. Tangannya terulur untuk menyingkap selimut, tapi terhenti ketika seseorang membuka pintu kamar.

Sehun tersenyum sembari membawa nampan makanan. Diletakkan nampan itu di atas nakas, dan duduk sebelah joy. Menatap gadis, ah tidak wanita di depannya ini dengan lembut.

"Masih sakit? "

"Kok lu tau kalo gua ngerasa sakit? "

"Istirahatlah, tapi sebelum itu, makan dulu. Tenagamu terkuras habis tadi malam. "

Joy mengernyit heran, dia belum paham apa yang dibicarakan oleh sehun. Memang tadi malam ngapain sampai tenaganya terkuras habis?

"Aghrrrrr..... "

Joy segera menutup wajahnya ketika sadar apa yang sudah mereka lakukan.

"Lu perkosa gua ya? "

Sehun mengernyit heran, tangannya terulur untuk menyentuh dahi joy.

"Bagaimana definisi diperkosa menurutmu? "

"Memaksa seseorang untuk melakukan nya. Ya begitu, pasti lu paksa gua."

"Sayangnya aku tidak merasa memaksamu, dan kamu bahkan tidak merasa dipaksa tadi malam. Itu yang aku lihat. "

"Bohong. "

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita melakukan reka ulang. Agar kau tau? "

Joy menggeleng dan segera meraup selimut sebanyak mungkin, mencoba turun dari kasur.

"Duh, mau mati gua. "

"Mau aku bantu? "

"Tidak. Dan sehun, dengerin Putri lagi ngomong dulu, jangan nyerocos dulu. "

Sehun mengangguk, menunggu joy melanjutkan kalimatnya.

"Kalo mau naena itu yang lembut dong, ga tau apa korbannya lagi kesakitan begini. Ga usah bringas macem kucing yang mau kawinan. "

Dan setelahnya, joy langsung melesat ke kamar mandi. Tidak mau melihat respon sehun.






















Updatenya kok lama?  Karena gua asik baca wattpad joy yang lain. 😄😁

Kok pendek?  Yang naena kurang panjang?  Anu, gua suka grogi kalo nulis begituan. Tapi kalo baca malah yg seneng. 😳😁

Dan ntah kenapa gua suka buat cerita joy. 😚

Itu dilapak sebelah, ada cerita gua yg lain, pairingnya tetap joy dan sehun. Judul nya ya tebya lyublyu, kalo ga salah. 😒 cek aja sendiri.

Kenapa buat cerita yg lain kalo yg ini belum kelar?  Karena gua ga bisa ngebuang ide gua begitu saja.

Tengkyu yg udah baca, baca juga cerita gua yg lain ya. 😘😘😘😘

FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang