Sehun memberi arahan dengan matanya agar sooyoung mengikutinya. Sooyoung mendesah, dan mengangguk mengikuti perintah sehun.
Beberapa pasang mata menatap mereka berdua dengan pandangan bertanya. Hubungan apa yang mereka miliki? Seorang sehun menggandeng seorang wanita denga posesif, itu bukanlah hal biasa.
Sehun melirik genggaman tangannya. Ada rasa senang yang melingkupi hatinya. Dia seperti remaja yang mengalami masa puber. Oh sehun, kamu idiot.
"Jadi, kamu berangkat dengan dia?"
"Emm.... Yah."
Sooyoung mendesah, dia grogi sekarang. Banyak yang menatapnya, bahkan merendahkannya. Di depan sana, Tiffany berdiri dengan anggunnya bersama seorang pria, suaminya. Sooyoung ingin cepat berlari pada Tiffany dan mengucapkan selamat, setelah itu dia akan pergi dari sini.
"Selamat ulang tahun Tante."
"Terimakasih sayang. Aku sangat merindukanmu. Bagaimana kabarmu?"
Sooyoung melepaskan pelukan Tiffany dan mengangguk. "Tentu aku sangat baik." Tapi hatiku tidak.
Tiffany tersenyum dan menoleh ke arah sehun, "oh sehun, aku tau kamu mencintai istrimu dengan sangat besar. Selalu disisinya dengan cara apapun. Tapi tidak usah berpegangan tangan seperti itu, dia tidak akan lari."
Sehun melirik genggamannya, "aku tidak akan minta maaf untuk yang ini." Sehun menunjukkan genggaman mereka pada Tiffany, "karena memang seperti ini seharusnya."
"Dasar pria posesif. Benar-benar cinta mati rupanya."
"Tentu."
Sooyoung hanya menunduk, menyembunyikan wajahnya yang terasa panas. Matanya melirik ke sebelah kiri, dan tersenyum kecut mendapati sang sahabat yang tertawa lebar melihatnya.
"Ayo pergi."
"Ohhh... Iya."
Sooyoung memeluk Tiffany dan berpamitan padanya. Tiffany memberikan banyak nasehat padanya sebelum pergi.
Sehun mengemudikan mobilnya membelah jalanan kota yang tetap ramai. Sesekali matanya melirik ke arah Sooyoung, menatap istrinya yang lebih memilih menatap jalanan di luar.
"Kemarilah."
Sehun memerintahkan Sooyoung untuk duduk di dekatnya.
"Aku ingin berbicara serius padamu."
"Setiap hari kita berbicara serius. Mana pernah kita haha hihi."
Sehun mendesah, membenarkan ucapan Sooyoung.
"Aku minta maaf."
Sooyoung yang sedari tadi hanya diam, membulatkan matanya tidak percaya. Sehun meminta maaf padanya? Oh boy, demi anggota EXO yang paling muda dan emm seksi menurut Wendy, Sooyoung ingin menghajar pria di depannya ini. Mungkin saja dia bukan oh sehun suaminya. Sooyoung meragukannya.
"Kamu demam?" Sooyoung lebih memilih menyentuh dahi pria itu daripada menghajarnya.
Sehun mengerutkan keningnya dan tertawa kecil, melihat kepanikan Sooyoung karena kalimatnya barusan.
"Tuh kan, otaknya pindah nih."
"Iya iya, otak aku pindah beberapa derajat. Tapi satu hal yang harus kamu tau, hati aku tidak pernah pindah, dia masih tetap stay pada satu orang."
"Siapa?"
"Kamu."
Sooyoung terdiam memilih membiarkan sehun memeluknya dari samping. Banyak hal yang dia pikirkan.
Sooyoung masih meragukan kata terakhir sehun, ntahlah. Tapi dia ingin mempercayainya juga.
Voment ya

KAMU SEDANG MEMBACA
FINE
Romance"Jangan mencintai kalo takut sakit hati. Pernah denger kalimat itu kan? tidak masalah kalo lu sakit hati, karena yakinlah nanti juga lu bakal nemuin obat buat sakitnya. " -Joy