Keesokan harinya saat aku datang ke sekolah, aku mendapati Dhera yang sedang mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan di rumah.
"Wah, Dhera ngerjain PR di sekolah."
Ledek ku ke Dhera."Emang lo udah?" Tanya Dhera serius.
"Udah dong, mau liat gak? Kalo mau liat, kasih tau gue dulu dong, tentang cewek yang deket banget sama Randy. Lo tau gak orangnya? Lo tau namanya siapa?" Kini aku yang berbalik tanya.
"Oh.. tau, yang ini bukan? dia itu sahabat Randy waktu SD sih katanya. Namanya itu Nessa." Ujarnya sambil menunjukan foto perempuan yang ada di Ponselnya.
"Mana sini buku PR lo, gue mau liat jawabannya." Kata Dhera.
Aku meledeknya, "Mau liat apa mau nyalin jawaban? Hayoo..!"
Dhera seketika terdiam sambil tersenyum.
Tak beberapa lama kemudian Pak Sigit datang ke kelasku. Selama pak Sigit berada di kelas, ia hanya memberi tugas-tugas seperti biasa.
Tak lama setelah mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Sigit, bell istirahat berbunyi, aku pun langsung ke kantin untuk membeli beberapa jajanan.
Di kantin, aku melihat Randy dengan perempuan yang ada di sebelahnya, perempuan itu berbeda dengan perempuan yang kudapati saat aku ke kelas Randy kemarin.
"Eh Randy, gue duduk di sini ya." Ucapku.
"Duduk aja." Sahut Randy.
"Randy, itu siapa?" Tanyaku sambil mengarahkan jari telunjuk ku ke arah perempuan itu.
"Gue Cella, pacarnya Randy." Ujarnya. Aku bertanya pada Randy, namun yang menjawab malah perempuan itu langsung.
Whatt?!.. Pacarnya Randy?! Tapi, waktu itu Randy bilang kalo dia belum punya pacar. Atau... ah gue ga tau lah. Batinku bertanya kebingungan.
"Oh.." Hanya kata itu yang dapat aku keluarkan dari mulutku.
Aku segera menghabiskan makananku. Karna aku tak sanggup melihat mereka yang sedang berduaan di hadapanku.
"Yaudah, gue ke atas duluan ya." Kataku, menyembunyikan rasa sakit yang ada di hatiku.
Waktu terasa begitu cepat, aku masih kepikiran tentang perempuan yang ku temui bersama Randy. Dia itu sebenarnya memang pacar Randy, atau hanya mengakui sebagai pacarnya Randy? Padahal, Randy kan anak baru. Kok dengan mudahnya dia punya pacar dengan waktu yang begitu cepat ya?
Aduuh... lo gimana sih? Ya jelas lah Randy punya pacar dalam waktu cepat. Dia kan ganteng. Batinku
Aku di rumah sendirian, hidup ini sepi tanpa adanya seorang teman. Akhirnya ada suatu ide muncul di benak ku.
Daripada gue sendiri, gabut. Mending gue chat Randy aja, sekalian mau nanya apa benar perempuan itu pacarnya Randy? Jadi biar gue ga penasaran. Batinku sambil tersenyum dengan wajah yang serius.
Randhi
Randy,
Cella itu pacar lo ya? Ko waktu gue kemarin ngechat lo, lo bilang lo belum punya pacar?
Iya, Cella pacar gue. Emang kenapa? Kalo gw punya pacar baru, gue harus ngabarin lo gitu?
Ya, kan gue cuma nanya aja.
Bukannya tadi di kantin lo udah nanya ya? Ngapain sih, lo spam chat mulu ke gue.
Ya engga gitu, gue cuma mau memastikan aja.
Ih.. gue kan nanya baik-baik, kenapa sih dia itu. Apa gue terlalu over sama dia? Batinku menggerutu.
Aku sangat kesal dengan Randy, padahal aku bertanya secara baik-baik. Tapi, dia membalas chatku dengan emosional.
Tak beberapa lama kemudian, ponselku bergetar. Aku melihat ada perubahan pada status Line Randy. Aku melihat bahwa Randy menuliskan nama "Marcella" pada statusnya.
Ini membuatku sangat tersakiti, karna orang yang kucintai itu, tidak mencintaiku.
Aku ingin membeli buku novel, aku pun pergi ke toko buku. Di sana, aku membeli novel yang berjudul 'Hurt Love' aku sengaja membeli novel itu karna aku ingin tahu kisah seseorang yang ada di balik novel ini.
Setelah aku pulang sehabis membeli novel, aku melihat banyak orang yang sedang berkerumun. Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi di sana.
Akhirnya, aku putuskan untuk melihat kejadian yang ada di sana. Aku pun kesana, aku melihat ada seseorang yang sedang terbaring dengan motornya.
Aku tidak tahu siapa dia, karna mukanya tertutupi oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Aku berusaha untuk melihatnya lebih jelas. Dan ternyata, orang itu adalah Randy.
TBC
Thanks ya for Readers. Voment jangan lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurts [End]
Teen FictionKu pikir cinta itu menyenangkan. Tapi justru sebaliknya, cinta itu menyakitkan. Bila mana seseorang yang kau cintai hanya berpura-pura untuk mencintaimu, apa yang kau rasakan? Atau jika orang yang kau cintai itu juga mencintaimu, namun ia berpura-pu...