10

1.9K 162 40
                                    

Tiba-tiba ada suara orang menyanyikan lagu 'Happy Birthday' untuk ku. Dan saat itu juga sinar lampu terpancar kembali.

"Surprize...!!" Teriak mama di balik tulisan 'Happy Birthday Tasha'.

Aku pun terharu dan takjub akan apa yang dibuat oleh mereka. Bi Anna juga ikut merayakan?? Bukankah Bi Anna sedang sakit?? Ah entahlah, aku sangat bahagia hari ini.

"Mama, Papa, Bi Anna... Aku, aku makasih banget ini. Makasih buat semuanya. Kalian udah bikin aku senang hari ini." Ucap ku yang terharu sambil memeluk mama dan papa.

"Iya Sayang... Apapun untuk kamu..." Jawab Papa.

"Bukannya mama baru bisa pulang bulan September?" Tanya ku pada mama.

"Iya sih, tapi mama minta cuti sehari sama bos mama. Dan akhirnya dibolehin sayang..." Jelas mama.

"Kenapa mama ngelakuin itu? Kan mama masih punya kerjaan yang harus mama selesaikan?" Tanya ku lagi.

"Masa mama tega sih, ini kan hari ulang tahun kamu nak, mama harus luangkan waktu buat kamu..." Ucap mama.

Randhika Reyza

Hari ini Tasha ulang tahun, kado yang pas buat dia apa ya?? Hm.. Mending gue tanya Dhera aja deh. Dia kan teman dekatnya Tasha. Batin ku.

"Hallo... Dhera,"

"Iya kenapa?? Lo nelpon di waktu yang gak tepat tau gak."

"Iya sorry gue ganggu. Lo tau gak kado yang pas buat Tasha??"

"Yang dia suka??"

"Iya"

"Tasha itu tuh suka sama apa ya... Hm... Oi iya, dia suka sama boneka kelinci."

"Oh yaudah Thanks ya Dher. Sekali lagi sorry banget ganggu."

"Iya elah, santai aja."

Oh jadi Tasha suka sama boneka kelinci. Ok, gue bakal jadikan boneka kelinci sebagai kado ulang tahunnya. Ucap ku.

Aku pun keluar untuk mencarikan boneka yang bagus untuk Tasha. Akhirnya, aku menemukan suatu tempat yang khusus menjual boneka saja.

Ku parkirkan mobil ku tepat di depan toko tersebut. Lalu aku masuk dan mulai memilih boneka mana yang cocok dengannya.

Aku melihat ada satu boneka kelinci yang cantik nan unik. Aku pun langsung mengambil boneka itu untuk ku bayar di kasir.

Setelah aku sampai di kasir, aku melihat seorang anak merengek menginginkan boneka yang ku pegang.

Aku pun mengalah dan mencarikan boneka lain yang lucu dan imut untuk Tasha. Alhasil, aku sudah menemukan boneka pilihan ku yang baru.

Setelah itu aku bayar dan langsung pulang menuju rumah ku. Kenapa aku tidak langsung ke rumah Tasha dan memberikannya? Aku tidak mau. Aku ingin memberikannya besok di sekolah.

Tasha Veronica

"Papa, besok papa kerja lagi?? Sama kaya mama??" Ucap ku dengan nada rendah.

"Iya sayang... Tapi kamu gak sendirian kok besok di rumah. Kan ada Bi Anna." Ucap papa sambil mengusap rambut ku.

Ku rasa, rasa bahagia ku akan terhenti pada hari ini. Mungkin esok, aku akan mengalami penderitaan yang sama. Yaitu, ditinggal orang tua pergi ke luar kota.

Setelah makan bersama dan acaranya selesai. Mama dan Papa langsung pergi ke ruang kerja mereka masing-masing dan pergi meninggalkanku di meja makan bersama Bi Anna.

"Bi, katanya Bibi sakit? Ko Bibi ikut ngerayakan ulang tahun ku sih Bi?" Tanyaku pada Bi Anna.

"Ndak, Bibi cuma disuruh Mama kamu kalau hari ini Bibi kerjanya habis non oulang sekolah." Ucap Bi Anna.

"Kata mama kemarin Bibi lagi sakit." Ucap ku.

"Udah yuk non ngobrolnya. Mending sekarang non mandi dulu ya... Biar non makin cantik." Ucap Bi Anna mengelak.

Marchella Kurnia

Randy pacaran sama si jelek itu? Gak lah, palingan Randy cuma pacaran bohongan sama dia. Ucap ku.

Lagian mana mungkin sih Randy suka sama dia. Dia nya aja yang kegatelan deket-deket sama Randy terus. Ucap ku.

Pasti sekarang Randy lagi ngelamunin gue. Pasti Randy kangen sama gue. Gue mau balikan ah sama Randy. Apa gue ke rumahnya aja ya? Oh yaudah deh, gue ke rumahnya sekarang. Ngajak dia jalan-jalan. Ucap ku lagi.

Aku pun pergi ke rumah Randy untuk menemuinya. Beberapa menit kemudian, kini aku telah tiba di depan rumah Randy.

Aku pun menekan bell yang tertera di samping gerbang rumah Randy. Sudah ku tekan beberapa kali, namun Randy tak kunjung keluar. Tak lama aku menunggu, akhirnya Randy keluar juga.

"Lo? Lo ngapain ke rumah gue?" Tanya Randy.

"Randy, kita jalan-jalan yuk!" Ucap ku sembari menarik tangan Randy.

"Ih.. Ogah, lo jalan aja sama pacar lo." Ucap Randy ketus.

"Ih.. ko kamu gitu sih ngomongnya. Pacar aku sekarang itu kan kamu Randy sayang..." Ucap ku merayu Randy.

"Ih... Ngaku-ngaku lo. Gue udah punya pacar kali..." Ucapnya.

"Aku tau ko, kamu gak suka kan sama dia... Aku tau, kamu tuh masih suka sama aku Ran... Udah deh gak usah bohong." Ucap ku.

"Udah deh, gue lagi sibuk. Banyak tugas yang harus gue kerjakan. Mending lo jalan aja sama Davino. Atau gak, lo jalan aja sendiri." Ucap Randy yang langsung pergi meninggalkan ku sendiri di luar.

I..ih..! Randy nyebelin banget sih...! Gue jadi bete! Ucap ku yang langsung pergi meninggalkan rumah Randy.

Randhika Reyza

Ih.. Dia ngapain sih balik lagi. Pake nganggep gue pacarnya lagi. Ih, jijik. Ucap ku sembari memeletkan lidah.

Bersambung...

15 Vote = Next Chapt!

Sengaja di targetkan segitu supaya updatenya agak lama :D

Love Hurts [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang