Cuma mau ngasih tau, ya ga penting sih. Kalau ada percakapan yang aku miringkan itu, namanya monolog.
"Sebenarnya, papanya Tasha itu.. Sahabat mama.. Jadi makanya, dia mau bantu mama buat nambahin modal perusahaan." Jelas mama pada ku.
"Ya terus, kenapa aku harus pacaran sama dia?? Aku aja gak cinta bahkan gak suka sama dia." Ucapku pada mama.
"Kamu bilang dia gih.." Perintah mama.
"Ya.. Jangan sekarang lah ma... Nanti juga bisa..." Kata ku.
"Enggak mama ga percaya sama kamu... Mama mau lihat kalo kamu benar-benar bilang ke dia lewat Line atau WA kamu.." Kata mama.
"Trus kalo dia ga mau jadi pacar aku?? Gimana??" Tanyaku.
"Ya.. Kamu harus bisa bikin dia jadi pacar kamu.." Ucap mama.
"Yaudah ah, iya..." Kata ku.
"Ya.. Kamu harus belajar cinta sama dia.. Udah ya, mama keluar dulu.." Kata mama.
Apa baget sih mama?? Tiba-tiba datang ke kamar gw langsung bilang kalo ga itu harus pacaran sama Tasha. Bodo amat ah, selama gw pacaran sama dia.. Gw bakal bersikap dingin sama dia. Ucapku.
Tasha Veronica
Hari begitu cerah, aku mengambil segelas air untuk ku teguk. Aku beranjak dari kamar ku. Ku buka jendela di ruang tamu ku.
Saat ku buka jendela ku. Aku melihat Cella sedang berjalan dengan lelaki yang tak ku kenal siapa. Aku pun melihatnya lebih jelas, ternyata itu kak Davino kelas XII B.
Cella sama kak Davino?? Berarti, Cella sama Randy udah putus dong?? Kata ku.
Baru sebentar aku menebak, tiba-tiba Randy memberi pesan kepada ku lewat aplikasi Line.
Randhika
Sha, lo mau ga jadi pacar gw??
Gw tau lo pasti boong kan..
Ya ampun.. Ya gw serius lah...
Ga! Gw ga mau.. Kenapa lo tiba-tiba bilang gitu?? Pasti ini cuma TOD kan??
Enggak, gw beneran... Cella itu udah putus dari gw... Gw mau jadi pacar lo Sha...
Kenapa lo mau jadi pacar gw??
Karna lo itu, mempunyai hati yang tulus...
Tapi lo ga boong kan??
Iya, gw ga boong Sha...
Yaudah, g..gw... mau jadi pacar lo.
Yaudah, sekarang kita berpacaran.
Setelah itu, aku tidak melihat Randy mengganti nama ku di Status pesannya. Mungkin, apakah aku hanya dijadikan pelarian saja?? Ya ampun... Aku gak boleh berprasangka buruk.Seharusnya aku senang, karna orang yang ku cintai selama ini, Kini membalas cinta ku. Tapi, kenapa aku tidak merasakan bahwa Randy memang benar-benar mencintaiku. Ah, sudahlah. Jangan membahas masalah tadi.
●●●
Aku terbangun dari tidurku. Aku melihat ini sudah pukul 05.00 waktunya kembali bersekolah. Entah mengapa aku sangat bersemangat hari ini. Tidak seperti biasanya, aku selalu bangun pukul 05.30, Kali ini aku memang rajin.
Tak lama, aku pun sudah siap untuk pergi ke sekolah. Terpaksa aku harus naik Grab, karna tidak ada yang bisa mengantarkan ku pergi ke sekolah.
Aku lebih memilih Grab dibandingkan dengan Taksi. Kenapa? Karna itu menghemat uang saku ku. Di saat kedua orang tua ku tidak ada. Sekarang aku harus bisa berhemat.
Sesampainya di sekolah, aku melihat Randy ingun memasuki gerbang sekolah. Aku pun segera turun dan menghampirinya.
"Randy!" Ucapku.
"Kenapa??" Tanyanya.
"Lo kemaren itu ga boong kan??" Tanyaku.
"Iya... Emang kenapa sih??" Tanyanya.
"Ya... Enggak.. Cuma memastikan aja." Jelasku.
"Oh.. Yaudah, gw ke atas duluan ya." Ucapnya dengan sikap yang masih dingin kepada ku.
Ih.., kenapa sih?? Randy tuh bersikap dingin sama gw?? Kalo tau kaya gini... Mending gw tolak aja tawaran Randy kemarin. Aku mendengus sebal.
Aku pun berusaha untuk tetap tenang. Tenang dalam artian tidak terlalu memikirkan apa yang seharusnya tidak perlu dipikirkan.
Randhika Reyza
Harusnya tadi pas dia nanya gw nembak dia beneran atau enggak, gw bilang aja enggak. Emang kenyataannya gitu kok, gw nembak dia karna mama. Ucapku dalam hati.
Tapi, kalo gw bilang gitu.. Kan mama punya Line dia. Trus kalo dia nulis status yang aneh... Mati gw diomelin mama. Ah, biarin deh bodo amat. Ucapku lagi.
Aku pun masuk ke kelas ku. Di aini, aku melihat pemandangan buruk yang tidak ingin ku lihat. Siapa lagi? Cella, dia sedang berduaan dengan kak Davino.
Awalnya aku tidak cemburu. Namun, lama kelamaan aku muak melihat mereka berdua terus. Akhirnya, aku pergi ke luar kelas.
Aku pergi menemui Tasha. Aku mengajak Tasha untuk sarapan bersama di kelas ku.
"Tasha, sarapan di kelas gw yuk." Ujarku.
"Gw udah sarapan." Jawabnya
"Yaelah, lo dingin banget sih sama gw." Ucapku.
Tasha Veronica
"Yaelah, lo dingin banget sih sama gw." Ucapnya.
Ih...! Lo tuh bego banget ya, yang dingin itu tuh lo! Bukan gw! Batinku.
Bersambung...
Makasih banyak banget ya yang udah mau baca cerita aku yang ga jelas ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurts [End]
Teen FictionKu pikir cinta itu menyenangkan. Tapi justru sebaliknya, cinta itu menyakitkan. Bila mana seseorang yang kau cintai hanya berpura-pura untuk mencintaimu, apa yang kau rasakan? Atau jika orang yang kau cintai itu juga mencintaimu, namun ia berpura-pu...