"Gue tau dari..." Ucapnya gugup.
"Udah, bilang aja sama gue, lo tau dari siapa? Gue gak bakal marah kok." Ucapku.
"Lo tau? Waktu lo mau dibawa ke rumah sakit pas lo ketabrak mobil?" Tanyanya.
"Iya iya, gue ingat. Terus?" Tanyaku.
"Pas waktu itu gue mau ikut keluarga lo ke rumah sakit buat jenguk lo.. Papa lo gak izinin gue buat ikut.." Ucapnya dengan raut wajah sedih.
"Oh.. gitu, jangan diambil hati ya, mungkin waktu itu papa lagi gak mood." Ucap ku menenangkan hati Tasha.
"Iya, gue udah lupain itu kok." Ucapnya sambil memberikan senyuman.
"Oh iya Ran, waktu itu di sekolah, lo ko tau, kalo di kelas gue gak ada guru?" Tanyanya.
"Oh.. Itu, jadi gue kan mau buang air kecil, gue takut surat gue ada yang baca. Makanya suratnya gue bawa. Gue liat di kelas lo tuh lagi gak ada guru, makanya gue kasih ke lo." Jelas ku padanya.
"Oh..." Sahutnya singkat.
Tasha Veronica
Seketika itu kami terdiam. Dan, kami berdua sudah tiba di rumah Randy. Randy keluar dari mobil untuk membukakan gerbang rumahnya.
Setelah masuk melalui gerbang, Randy memarkirkan mobilnya di deretan mobil lainnya. Aku takjub, banyak sekali mobil di rumah ini.
Belum lagi halamannya yang sangat luas. Rumah bercat putih ini membuat kesan yang indah bagi yang memandangnya.
"Maa....! Randy pulang!" Seru Randy pada mamanya.
"Ran, gue jadi malu." Ucap ku.
"Ngapain malu ish, kamu kan pacar aku..." Sahut Randy.
"Iya sih, tapi gak ada yang marah kan kalo aku main ke sini?" Tanya ku.
"Ya enggak lah say," Jawabnya.
Beberapa percakapan telah ku lontarkan dari mulut ku kepada Randy, setelah lama kami menunggu sambil bercakap, ibu Randy datang dan menyapa ku ramah.
"Eh, ada Tasha... Kamu cantik banget! Oh iya, kamu mau minum apa?? Jus? Teh? Atau apa hm?" Tanya mama Randy.
"Oh.. gak usah, makasih tante... Aku jadi ngerepotin." Jawab ku dengan ramah.
"Eihs, gak papa, gak usah malu-mlau. Tante bikinin jus ya? Jus mangga." Ucap mama Randy yang lamgsung pergi meninggalkan kami berdua.
Selagi mama Randy sedang membuat jus, aku meminta Randy untuk mengantar ku pulang ke rumah.
"Ran, gue mau pulang aja deh. Takutnya gue di sini malah ngerepotin. Gue jadi gak enak sama mama lo Ran." Ucap ku padanya.
"Yaudah, setelah lo minum jus dari mama gue, baru gue antar lo pulang. Ok?" Sahut Randy.
"Yaudah.." Jawab ku.
Ibu Randy pun tiba dan membawakan dua buah jus mangga. Satu untuk ku dan yang satunya lagi untuk Randy.
Setelah aku meminum jus itu sambil bercerita dan tertawa ria, aku pulang ke rumah diantar Randy.
"Yaudah, tante aku pulang dulu ya.. Aku gak enak lama-lama di sini. Maaf ya tante, aku jadi ngerepotin gini.. Aku pamit ya.." Ucap ku.
"Buru-buru banget? Tapi yaudah, kalo kamu mau pulang gak papa." Ucap mama Randy tersenyum.
"Randy, antar Tasha gih ke rumahnya. Kasihan dia kalo pulang sendiri." Ucap mama Randy.
"Pasti ma." Ucap Randy.
Setelah aku sampai di rumah, aku langsung mengganti pakaian ku ini dengan pakaian santai ku. Setelah itu aku langsung merebahkan diri di atas kasur ku.
Ya ampun!!! Rumah Randy besar gede sih!! Mamanya Randy juga ramah banget sama gue! Tapi, ko gue gak liat papanya Randy ya? Ah, mungkin dia lagi sibuk. Ucap ku gembira.
●●●
Aku bangun kesiangan hari ini. Aku bangun pukul 06.30 sedangkan kelas akan berbunyi bell tepat pada pukul 07.00
Ya ampun, gue telat! Ko Bi Anna gak bangunin gue sih?! Ucap ku kesal.
Aku pun langsung mandi, berseragam, langsung pergi tanpa sarapan. Karna, terlambat adalah suatu hal yang mengerikan bagi ku. Mungkin tidak untuk orang lain.
Untungnya aku langsung mendapatkan taksi di saat keadaan seperti ini. Kalian tahu mengapa Randy tidak menjemput ku? Karna aku sudah terlambat. Ya, ku yakin kalian tahu alasan itu sebelum aku jelaskan pada kalian.
Aku pun sampai di sekolah. Ku lihat gerbang depan sekolah sudah ditutup. Aku pun mneyelinap melalui gerbang belakang sekolah.
Untung saja tidak ada guru piket di sini. Aku aman, baru sebentar aku berjalan dari gerbang itu, ada seseorang yang menepuk bahu ku dari belakang.
Aku tidak berani melihat ke belakang ku. Karna, itu pasti guru piket yang sedang memergoki aku masuk lewat gerbang belakang.
Dan setelah ku lihat ke belakang,
Bersambung...
Chapter ini bukan akhir dari kisah cinta mereka, nanti Tasha akan mengalami hal pahit selama ia berpacaran dengan Randy. Mungkin itu ada di Chapter 15.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurts [End]
Teen FictionKu pikir cinta itu menyenangkan. Tapi justru sebaliknya, cinta itu menyakitkan. Bila mana seseorang yang kau cintai hanya berpura-pura untuk mencintaimu, apa yang kau rasakan? Atau jika orang yang kau cintai itu juga mencintaimu, namun ia berpura-pu...