06

2K 186 37
                                    

●●●

Di pagi hari, "Kriing..!!" Jam waker ku berbunyi, di saat itu, aku masih mengantuk. Walaupun sudah ku tekan tombolnya, tetap saja masih berbunyi. Akhirnya aku menutupi kedua telinga ku menggunakan bantal.

"Agh... berisik banget sih nih jam! Orang ini hari minggu juga. Plis..! Berenti berbunyi. Gw ngantuk..!" Aku menggerutu kesal.

Aku pun membanting jam itu dan "Braak.." jam itu pecah. Ya, sudah pasti jam itu rusak. Untungnya mama tidak mendengarnya. Karna kalau mama dengar, pasti aku dinasehati.

Mama sedang mengerjakan proyek di ruang khusus tempatnya bekerja. mama sedang sibuk, begitu juga dengan papa. Mereka memanglah pekerja keras.

Tanpa ku sadari, mama datang ke kamar ku. Aku kira mama masih sibuk dengan proyek nya. Aku lupa belum membuang jam yang tadi ku banting itu.

"Ya ampun Randy... Itu jam kenapa bisa pecah?!" Tanya mama.

"Oh itu... Tadi kesenggol ma.. Jadi jam nya jatuh deh.."Jawabku mengelak.

"Kamu udah mandi??.." Tanya mama padaku.

"Belum ma.. Ini aku juga baru mau mandi ko ma.." Sahut ku.

"Oh ya sudah... Mama tinggal lagi ya.." Kata mama.

Tasha Veronica

Aku terbangun masih dengan muka bantal ku pada pukul 06.00, aku bergegas menuju ke kamar mandi ku. Sesampainya di sana, aku lupa bahwa hari ini hari minggu.

Ya ampun, gw lupa. Ini kan hari minggu. Kataku, yang baru tersadar bahwa hari ini sekolah masih libur.

Tapi ya ga papa lah, sekali-kali gw mandi pagi di waktu libur. Ucapku.

Setelah aku mandi dan memakai pakaian, aku menelpon mama. Aku ingin tahu, kapan mama bisa pulang. Aku sudah WA papa, kalau papa, pulangnya satu minggu lagi.

"Halo... Ma... "

"Iya sayang... Ada apa? Kenapa?"

"Mama kapan pulang? Masih lama ma..?"

"Ya... Mungkin bulan september mama pulangnya. Sebulan lagi sayang."

"Yaudah ma.. aku tutup ya telponnya. Mama hati-hati di sana. Bye ma.."

"Iya.. kamu juga hati-hati di rumah ya sayang.. Kalo ada apa-apa panggil aja Bi Anna. Bye sayang.."

Hidup ini sangat sepi. Aku sendiri di rumah. Sebenarnya, aku tidak terlalu sendiri. Ada Bi Anna yang bekerja di rumah ku sebagai asisten rumah tangga.

Randhika Reyza

Ku rasa mama tadi baru saja keluar dari kamar ku, namun mama muncul lagi.

"Kenapa lagi ma...?" Tanyaku.

"Mama mau bicara penting sama kamu..." Sahut mama.

"Ya.. Apa..? Ngomong aja ma..." Sahut ku serius.

"Sebenarnya papanya Tasha itu, pernah nolongin mama waktu mama kekurangan modal perusahaan. Terus, papanya Tasha nambahin buat modal buat mama.. Dan akhirnya perusahaan mama Stabil kembali.. Coba kalau papanya Tasha ga ngasih bantuan modal ke mama.. Pasti perusahaan mama ini bangkrut." Jelas mama padaku.

"Jadi? Apa hubungannya cerita mama sama aku??" Tanyaku serius.

"Mama ingin... Kamu menikah sama Tasha. Sebagai balas budi karna papanya dulu pernah nolongin mama." Pinta mama kepada ku.

"What?! Nikah?? Sama dia?? Aduh.. Enggak deh mah, aku ga suka! Aku juga gak mau di jodoh-jodohin!" Jawab ku dengan suara lantang.

"Yaudah, kalo kamu ga mau nikah sama dia gak papa. Tapi, mama minta sama kamu, kamu tuh jaga-in dia, lindungi dia." Perintah mama.

"Ih.., emang aku siapaya dia?? Gak ah ma.. Ga mau..!" Sahutku.

"Yaudah, kalo kamu ga mau... Mama bakal tarik semua fasilitas yang kamu punya!" Kata mama.

"Yah, mama gak bisa gitu dong..!" Ucapku dengan nada pelan.

"Mama bisa belikan mobil kamu itu dari uang hasil perusahaan mama, kalo perusahaan itu gak bangkit, kamu gak akan punya mobil dan fasilitas lainnya yang mama kasih ke kamu." Jelas mama padaku.

Aku pun tunduk kepada ancaman mama. Akhirnya aku mengalah kepada mama. Aku pun menuruti apa yang mama inginkan.

"Yaudah, aku bakal nurut sama mama. Jadi, aku harus apa ke dia??" Tanyaku pada mama.

"Mama mau kamu berhubungan baik sama dia. Lagian, dia orangnnya baik ko. Mama ingin kamu jadi pacar dia." Pinta mama.

"Pacar?? Enggak ma.. Aku gak mau." Ucapku.

"Yaudah, kalo kamu gak mau... Mama tarik semua fasilitas yang mama kasih ke kamu." Ancam mama kepada ku.

"Yaudah deh, iya.. Aku bakal jadi pacarnya.." Jawabku dengan muka cemberut.

Aku akan berpura-pura berpacaran dengan Tasha. Karna aku tidak ingin pria setampan ku, berpacaran dengan wanita biasa sepertinya.

"Ma.. Aku mau nanya deh sama mama.." Ucapku.

"Mau nanya apa??" Kata mama.

"Sebenarnya, papanya Tasha itu siapa sih ma... Mama kenal sama papanya Tasha? Emang dia siapanya mama..?!" Tanyaku serius pada mama.

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak Vomentnya. Karna ini penyemangat aku buat Update Chapternya.

Love Hurts [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang