24

1.5K 217 75
                                    

"Beb aduh mana susunya!" Teriak Shania dari kamar.

Terdengar entah suara tangisan siapa, sepertinya keduanya menangis. Beby yang tengah tertidur dengan lelap setelah lembur semalaman di haruskan turun kebawah guna menyeduh dua botol susu hangat untuk Kyla dan Zara. Sejak Zara datang kerumah ini, tidur Beby jadi semakin berantakan sebab Zara lebih sering menangis dibandingkan dengan Kyla. Namun saat Zara menangis tengah malam, tentu akan menjalar ke Kyla juga.

"BEBY ADUH CEPET DONG!!" Terdengar kembali suara teriakan Shania. Beby terkejut lalu ia mengangkat kepalanya. Rupanya ia tertidur kembali dengan kepala ia taruh di atas meja pantry.

Dengan cepat Beby menuangkan susu bubuk kedalam botol susu lalu setelah itu ia isi dengan air hangat. Setelah selesai, Beby berlari dan menaiki anak tangga tergesa-gesa. Sesampainya di kamar, Beby langsung memberikan dua botol susu kepada Shania.

Shania menatap Beby bingung. "Kok dua?"

"Buat Zara sama Kyla, kan?" Jawab Beby cepat.

Shania menepuk keningnya. "Satu aja sayanggg, Zara kan belum minum susu formula." Kata Shania.

"Oh, gitu ya." Beby menggaruk belakang kepalanya lalu ia terkekeh. "Lupa."

"Yaudah, kasih ke Kyla tuh." Beby mengangguk lalu dengan cepat mengarahkan botol susunya kearah mulut Kyla. Dan tangisan Kyla langsung terhenti. Beby menghela napasnya lalu kembali meletakkan kepalanya di atas kasur. Ia lelah dan butuh tidur.

Usai menenangkan Zara dan Zara kembali terlelap, Shania meletakan kembali Zara ke atas kasur lalu beralih menatap kearah Beby. Shania tersenyum lalu mengusap punggung Beby. "Kamu ngantuk?"

Beby mengangkat kepalanya. "Nggak kok." Jawab Beby sambil tersenyum.

"Maaf ya," gumam Shania pelan. "Yaudah sini, kamu lanjut tidur aja."

"Gak papa." Kata Beby cepat. "Bentar lagi habis kok ini." Lanjut Beby setelah melirik kearah botol susu Kyla.

Beberapa menit kemudian, keadaan kamar mereka kembali tenang. Kyla dan Zara sudah kembali terlelap. Beby meletakan botol susu yang telah kosong di atas nakas lalu kembali berbaring di atas kasur. Beby menghela napasnya lalu matanya terpejam. Shania yang melihat itu menjadi merasa tidak enak kepada Beby.

"Beb?" Panggil Shania pelan.

"Hmm?"

"Apa kamu keberatan ada Zara disini?" Tanya Shania dengan nada suara rendah.

Beby kembali membuka matanya. "Kok kamu ngomong begitu?"

Shania menghela napasnya. "Semenjak ada Zara, tidur kamu jadi terganggu gitu. Aku jadi nggak enak sama kamu." Shania menggaruk belakang kepalanya. "Kalau keberatan, yah aku bisa diskusi sama Kinal dan Kak Ve."

"Nggak kok," Jawab Beby cepat. Beby menghela napasnya. "Huh, belakangan ini aku emang banyak lembur, jadi yah gitu. Agak capek."

"Sekertaris kamu emang nggak bantuin kerjaan kamu? Kok jadi sering lembur ya?" Tanya Shania heran. "Dulu kayaknya pas aku masih jadi sekertaris kamu, kamu nggak pernah lembur deh." Lanjut Shania sambil menaik-turunkan alisnya.

"Emang, lemburnya di rumah." Jawab Beby kembali berbaring. Shania tertawa. "Idih, ketawa lagi."

"Aku jadi sekertaris kamu lagi aja gimana?" Tanya Shania. Beby menatap Shania dengan kening berkerut. "Kenapa? Gak mau?"

"Nggak, kamu dirumah aja. Urus Kyla sama Zara."

"Kok gitu?" Tanya Shania curiga. "Kamu selingkuh ya sama sekertaris baru kamu?"

Afire Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang