Jam menunjukkan pukul dua belas, namun bus masih terus berjalan. Seharusnya bus yang Alyn tumpangi sudah sampai di sekolah jam sepuluh pagi, keterlambatan ini dikarenakan kemacetan panjang akibat kecelakaan beruntun. Kejadian-kejadian yang terduga semacam itu memang terkadang di luar perkiraan manusia, oleh karena itu yang Alyn lakukan adalah terus berkoordinasi dengan para guru dan sekolah.
Karena macet yang membosankan, akhirnya para siswa pun menghibur diri dengan menyanyi di bus. Jika sedang begini pekerjaan Alyn sedikit teringankan, sebab anak-anak tetap senang, dan ia hanya perlu tinggal duduk di samping sopir. Kata ayahnya, jadi tour leader itu gak mudah bagi perempuan, tapi walau sudah tau begitu—ia tetap mempertahankan pekerjaannya sampai detik ini.
"Heh! Ganti musik, dong! Dari berangkat sampai pulang lagi, lagunya dangdut terus! K-POP dong, ada kok lagu Korea yang pake bahasa Inggris!"
Seruan yang cukup mendominasi di bus itu membuat suasana menjadi hening, sampai-sampai Alyn yang baru saja memejamkan matanya sejenak langsung peka dan memeriksa apa yang tengah terjadi.
"K-POP lagu apa sih?! Gak jelas banget!" ucap seorang siswa laki-laki yang duduk di kursi paling belakang bus.
Suasana makin meradang ketika penumpang bus seolah-olah terbagi menjadi dua kubu, si kelompok penyuka K-POP, dan si kelompok anti K-POP. Jalanan sudah ramai, sekarang di dalam bus pun juga ramai. Guru-guru yang mendampingi pun mencoba meleraikan, namun tetap saja dalam satu kelas pasti ada anak-anak trouble maker—si kompor handal, yang semakin membesarkan api perdebatan.
Tak tahan dengan situasi yang semakin bising, dan hal yang dikhawatirkannya sang sopir bus merasa terganggu konsentrasinya, Alyn akhirnya ikut turun tangan. Dengan menggenggam remote TV, Alyn berdiri di tengah-tengah seraya mengedarkan pandangannya.
"Mau terus ribut, atau TV saya matikan?" tanya Alyn, yang membuat beberapa anak yang berdebat, bahkan sampai berdiri di kursi pun kembali teratur ke tempatnya semula.
Alyn mencoba mengganti lagunya menjadi lagu Korea secara random di internet yang bisa menyambung ke TV. "Teman-teman, 'kan, liburan bersama. Senang-senang juga bersama, bus ini juga bisa disewa sampai ke Bali juga berkat teman-teman bersama, jadi fasilitas bus bisa digunakan dengan saling berbagi ya." Alyn menoleh ke jendela, lalu tangannya menunjuk ke jalanan yang di lewati bus. "Lihat, kita sudah di Jakarta. Sebentar lagi kita mau sampai sekolah. Berbagi sebelum kita turun dari bus ini, bisa ya teman-teman?" tanya Alyn, yang kemudian seluruh penumpang mengiakan ucapan Alyn.
Terkadang hal-hal semacam itu suka terjadi, dan prinsip Alyn jangan pernah ragu dalam melakukan sesuatu demi kebaikan bersama. Selain tenaga menjadi tour leader tentunya harus memiliki kesabaran ekstra, terlebih lagi menjadi tour leader akan terus menjumpai orang dengan karakter yang berbeda-beda. Mungkin di tahun-tahun awal menjadi tour leader Alyn merasa kewalahan, mungkin tidak hanya pekerjaannya saja, tapi semua pekerjaan juga kalau masih baru pasti berat.
Setelah mengantarkan rombongan pelajar sampai sekolah, rombongan bus biro wisata Alyn bersama tour leader yang lain pun kembali ke kantor. Sebelum pulang Alyn harus laporan dulu kepada atasannya, sekaligus wanita itu ingin izin mengambil libur pulang kampung.
"Selamat siang."
Alyn menyapa beberapa orang yang ia jumpai di kantor. Sampai akhirnya ia masuk ke sebuah ruangan dingin, dan di mejanya sudah terdapat sekotak nasi dan minum, itu karena sebelumnya Alyn sudah memesan makanan sejak di perjalanan menuju kantor.
Baru saja Alyn mendaratkan bokong di kursi, belum sempat membuka penutup makanannya, seorang pria bertubuh gempal menghampiri mejanya dengan senyum semringah di wajah. Alyn sudah bisa menebak situasi apa yang akan dihadapi
"Pak, saya baru pulang dari Bali loh," ucap Alyn.
Randi namanya, ketua pengurus biro wisata tempat Alyn bekerja, lebih tepatnya ialah atasan Alyn.
"Selamat datang kembali, Non," ucap Randi dengan ramah. "Besok istirahat di rumah ya, lalu besok lusanya kamu ke Bali lagi." Randi yang sejak tadi senyum-senyum, berbeda dengan lawan bicaranya yang justru menekuk wajahnya seperti panggangan waffle.
Alyn meraih sendok makannya di meja. "Saya sebulan ini udah ke Bali terus loh, Pak. Gimana kalau yang lainnya dulu, soalnya saya mau ambil libur beberapa hari buat pulang kampung," jelas Alyn dengan wajah yang memelas.
Randi mengangguk paham, tapi wajahnya juga tak kalah lebih memelas dari Alyn. "Kamu bukan antar rombongan sekolah atau perusahaan, kok. Kali ini rombongan dari Korea. Kamu sudah paham kalau di sini yang bisa fasih bahasa Korea ada dua orang, kamu dan Sena. Rombongannya ada sekitar dua puluh lima orang, tapi mereka sewa dua bus," jelas Randi.
Mendengar penjelasan atasannya itu membuat Alyn mengerutkan keningnya. "Gak salah? Dua puluh lima, tapi sewa dua bus?" tanya Alyn.
Randi mengangguk. "Tamunya bukan sembarang tamu. Saya diberi tahu kalau itu rombongan artis. Mereka tour dua minggu, Jakarta, Bali, dan Jogja. Jadi saya minta tolong sekali, karena ini tamunya dari Korea Selatan langsung, sebetulnya bisa pakai tour leader berbahasa Inggris. Hanya saja ... alangkah baiknya, kalau kita punya yang ahli bahasa Korea, ya kenapa tidak?" ucap Randi.
Akibat atasannya yang menyebut artis, Alyn pun jadi bimbang untuk menolak. Sebetulnya wanita itu cukup penasaran artis mana yang akan ia pandu perjalanannya.
Alyn meletakkan sendok yang semenjak tadi ia pegang ke meja. Melihat gelagat Alyn, Randi tentunya bisa membaca bahwa karyawannya mulai terlihat tertarik dengan pekerjaan yang ia tawarkan. "Saya dengar itu yang akan datang ke sini namanya Be-apa ya? Namanya susah, Be ...," Randi mencoba mengingat-ingat siapa tamu dari Korea itu.
"Be apa pak?" tanya Alyn tak sabar.
"BXD. Namanya susah buat dieja, jadi susah buat diingat." Randi menepuk keningnya dengan telapak tangannya sendiri.
Sontak Alyn mematung, jantungnya berdebar tak karuan, bahkan seolah aliran darahnya sampai terasa di sekitar leher, dan perutnya terasa kaku.
BXD? Beyond Extraordinary?! Itu, 'kan ... boyband yang aku suka dulu!
Alyn menelan ludahnya setengah mati. "Oh ... begitu ya pak. Baik kalau gitu, saya pertimbangkan lagi ya. Nanti saya lihat proposal wisatanya setelah makan siang ya pak," ucap Alyn.
Wanita itu setengah mati menahan senyum, dan kegugupannya di hadapan atasannya. Barulah ketika Randi beranjak pergi meninggalkannya, tubuh Alyn langsung merosot pada kursi. Wanita itu lemas setengah mati. Bahkan lapar yang ia rasakan sebelumnya mendadak hilang, Alyn lupa kalau perutnya sudah keroncongan minta diisi.
Jemari Alyn bergerak mengetuk-ketuk meja, untuk meraih sendok makan pun tak sanggup. Rasa senang, bercampur gugup menjadi satu. Sampai-sampai sebuah pikiran terlintas, jika Alyn ketahuan pernah menjadi salah satu fans dari BXD, bisa-bisa terancam diganti orang. Seketika itu Alyn langsung menegakkan tubuhnya, dan meraih sendok makannya.
Jangan sampai ada yang tahu kalau aku pernah jadi fans, jangan sampai.
Alyn seolah mendoktrin pikirannya sendiri agar tetap tenang, dan rahasia. Akhirnya berkat afirmasi yang ditanamkan di kepalanya, Alyn bisa makan siang dengan tenang walau debaran di dadanya masih belum kembali normal.
🐇: Kare di sini!!
Halo Bestie! Aku jelaskan singkat ya..Di sini BXD itu adalah K-POP 2ndGeneration. Yg mana mereka debut pada 2002. Di dalam cerita ini, latar waktunya adalah 2022.
Mudah dibayangkan belum?
Nah, kalau belum.
Coba deh bestie-bestie lihat Boyband seperti Sinhwa(tulisannya bener ga?), Seechkies, TVXQ. Nah BXD itu boyband yg sama tahun2 debutnya dengan mereka.Kalo di Korea sekarang KPOP 2ndGeneration tuh seakan redup sinarnya, dibanding gen3 atau gen 4. Akhirnya mereka banyak yg berjalan sendiri2, kepisah2 gitu deh, bahkan hiatus lama. Sehingga aku buat BXD di sini kondisinya seperti itu, tp mereka gak bubar. Mereka trs bersama2 ceilah, semoga BTS asli bisa bertahan sampe 20 tahun lebih aamiin yg banyak 🥺😭✨❤️
Baiklah guys, segitu penjelasan dari aku. Bye bye
XOXO ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious (PROSES TERBIT)
FanfictionBagaimana nasib Alyn ketika harus menjadi pemandu wisata idolanya sendiri? First make: 30072017 New Version: 07012022